SURYA Kampus

Sosok Kombes Pol Arnapi, Perwira Polisi yang Dinobatkan Wisudawan Terbaik S3 Unair, Lulus IPK 3.97

Inilah sosok Kombes Pol Arnapi, perwira polisi yang berhasil lulus S3 dari Universitas Airlangga (Unair) dengan IPK 3,97.

Dok. Unair
Sosok Kombes Pol Arnapi berhasil lulus dari Unair dengan IPK 3,97 dan menjadi wisudawan terbaik 

SURYA.CO.ID - Sosok perwira polisi, Kombes Pol Arnapi, berhasil lulus S3 dari Universitas Airlangga (Unair) dengan IPK yang membanggakan.

Sosok Kombes Pol Arnapi berhasil menamatkan pendidikannya di Unair dengan IPK mendekati sempurna yakni 3,97.

Dengan IPK tersebut, Kombes Pol Arnapi dinobatkan sebagai wisudawan terbaik Unair.

Ia menyandang gelar wisudawan terbaik jenjang S3 Fakultas Ilmu Sosial dan Politik (FISIP) Unair

Adapun, ia diwisuda pada Sabtu (12/10/2023) lalu.

Saat berkuiah, Kombes Pol Arnapi menjabat sebagai Kepala Kajian Administrasi Kepolisian Sekolah Tinggi Ilmu Kepolisian Jakarta. 

Dengan jabatan tersebut, tentu tidak mudah baginya untuk membagi waktu.

Namun, Kombes Pol Arnapi berhasil membuktikan bahwa ia tetap bisa berprestrasi meski tengah mengemban posisi penting sebagai perwira Polri.

Menurut mantan Kepala Bidang Hukum di Polda Jawa Timur tersebut, melanjutkan studi S3 merupakan sebuah kebutuhan.

Kombes Pol Arnapi merasa bahwa wawasan akademis berperan penting dalam mendukung tugasnya.

Terlebih, dilansir Surya.co.id dari Kompas.com, ilmu sosial yang ia tempuh merupakan ilmu yang tidak terpisahkan dari profesinya sebagai polisi.

“Sebagian besar masyarakat menilai bahwa tugas polisi lebih banyak kepada penegakan hukum.

Tetapi secara fakta, tugas kepolisian yang lebih utama adalah menguasai ilmu sosial untuk memberikan solusi permasalahan yang ada dalam masyarakat.

Sehingga, kami dapat mewujudkan pemeliharaan keamanan dan ketertiban yang kondusif,” jelasnya, dilansir dari laman Unair, setelah prosesi wisuda pada Sabtu (12/10/2023).

Menyukai Ilmu Sosial

Selama mengemban tugas, ia telah banyak menangani permasalahan sosial mulai perjudian, pencurian, hingga premanisme.

Jika melihat UU, kata Arnapi, semua kasus tersebut dapat dengan mudah terusut secara hukum.

Namun, jika ditelisik lebih lanjut melalui ilmu sosial, ada banyak hal yang perlu dipertimbangkan sehingga polisi tidak dapat berbuat semena-mena.

Kombes Pol Arnapi, polisi yang berhasil lulus S3 dengan IPK sebesar 3,97
Kombes Pol Arnapi lulus S3 dengan IPK sebesar 3,97, dinobatkan sebagai wisudawan terbaik (DOK. Unair)

“Polisi tidak bisa hanya melihat secara hukum. Polisi juga harus mampu melihat kondisi sosial-kultur masyarakat.

Saya melihat ada banyak masalah yang bisa diselesaikan baik-baik.

Di situlah saya berpikir, kalau banyak polisi yang memahami ilmu sosial dan mempunyai komunikasi sosial yang baik dengan masyarakat maka tugas penegakan hukum bakal berkurang,” bebernya.

Setelah lulus dari Unair, Arnapi berkomitmen untuk terus menggali dan mengaplikasikan ilmu sosial yang telah ia peroleh dalam bidang kepolisian.

“Saya juga akan bagikan ilmu ini kepada rekan sejawat kerja saya, mengingat ilmu sosial sangat bermanfaat dalam menghadapi kondisi sosial yang ada di Indonesia saat ini,” pungkasnya.

Kisah Ayah dan Anak Diwisuda Bersama di Unair

Kisah menarik juga datang dari wisudawan Universitas Airangga yang lulus di usia 54 tahun.

Momen tersebut kian spesial karena mahasiswa Unair itu diwisuda bersama sang anak.

Mereka lulus dari fakultas yang sama yakni Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) Unair.

Bedanya, sang ayah lulus dari jenjang magister atau S2.

Sementara anaknya baru saja menamatkan pendidikan sarjana tau S1.

Mereka diwisuda pada periode 234, Sabtu (14/10/2023) lalu. 

Diketahui, sayang ayah bernama Adri Istambul Lingga Gayo Sinulingga.

Sementara, putranya bernama Muhammad Surya.

Adri resmi lulus dari program Magister Manajemen, FEB Unair.

Baca juga: Momen Langka, Ayah, Ibu, Anak Wisuda Bareng dan Raih Cumlaude Semua di Universitas Ciputra Surabaya

Dilansir Surya.co.id dari unair.ac.id, Adri lulus dalam usia 54 tahun dengan indeks prestasi kumulatif (IPK) mendekati sempurna, yaitu 3,86.

Adri mengatakan, usia bukanlah halangan bagi setiap insan untuk menimba ilmu.

Alih-alih merasa malu, ia justru merasa bangga lantaran dapat menuntaskan studi di usia yang tak lagi muda.

“Sebagai Ksatria Airlangga, saya selalu percaya diri dan bangga menjadi bagian dari UNAIR.

Alhamdulillah, meski dalam usia 54 tahun, saya berhasil lulus di S2 FEB UNAIR dengan IPK 3,86.

Ini adalah hasil dari kerja keras dan tentunya merupakan prestasi bagi saya,” ujarnya saat mewakili wisudawan.

Adri menuturkan bahwa wisuda ini menjadi momen yang sangat mengesankan baginya.

Bukan hanya karena pencapaian pribadi, tetapi juga lantaran ia dikukuhkan sebagai wisudawan bersama sang putra.

Sang putra, Muhammad Surya, juga merupakan lulusan FEB UNAIR jenjang sarjana.

Menariknya lagi, bapak dan anak ini masing-masing mendapatkan bimbingan tesis dan skripsi oleh pihak yang sama.

“Saya dan putra saya sama-sama dibimbing oleh suami istri, yaitu Pak Gancar dan Bu Masmira.

Dan saya tidak menyangka bahwa dengan bimbingan pihak yang sama itu bisa mengantarkan kami untuk wisuda bersama hari ini,” ujarnya.

Senada dengan Adri, Surya merasa bangga dan bahagia lantaran menjalani wisuda bersama sang ayah.

”Alhamdulillah saya bisa lulus barengan ayah saya hari ini,” ucap Surya.

Pada akhir, Adri menyampaikan terima kasih pada sang istri.

Berkat dukungan dan doa istri, ia dan sang anak dalam menyelesaikan pendidikan dengan lancar dan dalam waktu yang bersamaan. 

“Terima kasih pada istri dan ibu dari anak-anak saya. Kami bisa berada di atas sini karena dukungan dan doa-doanya,” tutup Adri.

>>>Ikuti Berita Lainnya di News Google SURYA.co.id

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved