Berita Viral

Sosok Andre Andika Putra Pemecah Rekor MURI Lukis Wajah 7 Presiden RI dari Susunan 43 Ribu Nama Desa

Sosok Andre Andika Putra Pemecah Rekor MURI Lukis Wajah 7 Presiden RI dari Susunan 43 Ribu Nama Desa

Penulis: Arum Puspita | Editor: Adrianus Adhi
INSTAGRAM
Andre Andika Putra dapat rekor MURI 

SURYA.CO.ID - Seorang pemuda asal Pati, Jawa Tengah, berhasil memecahkan rekor dunia dari Museum Rekor Dunia Indonesia (MURI), dengan melukis 7 presiden RI dari 43.618 nama desa di Indonesia. 

Lukisan tersebut mulai dari Ir Soekarno hingga Presiden Joko Widodo. 

Adalah Andre Andika Putra, warga Desa Pegandan, Kecamatan Margorejo, Pati.

Ia berhasil menyelesaikan lukisah tersebut selama setahun. Tepat pada bulan Agustus 2023 lalu, dia menyelesaikan lukisan tersebut.

Andre mengaku, lukisan tersebut dipersembahkan sebagai hadiah HUT Kemerdekaan RI ke 78 pada 17 Agustus 2023 lalu.

Berkat karyanya itu, ia mendapatkan rekor MURI dalam kategori lukisan Presiden terbanyak dari rangkaian nama desa di Indonesia.

Sosok Andre Andika Putra, warga Pati yang viral gara-gara menggambar 7 presiden RI dengan cara menulis seluruh desa di Indonesia.
Sosok Andre Andika Putra, warga Pati yang viral gara-gara menggambar 7 presiden RI dengan cara menulis seluruh desa di Indonesia. (TikTok/@ndre.andikaa)

Ia bercerita, semula mengajukan lukisan wajah tujuh presiden ke rekor MURI.

Setelah sebulan akhirnya dia mendapatkan penghargaan rekor dunia.

Lantas, siapakah sosok Andre?

Sosok Andre Andika Putra

Andre Andika Putra merupakan pemuda dari Desa Pegandan, Kecamatan Margorejo, Pati, Jawa Tengah.

Ia merupakan seorang pelukis muda yang kerap membuka open commision.

Andre yang sehari-hari bekerja di bioskop Pati ini juga sering membagikan hasil karyanya di media sosial seperti TikTok dan Instagram.

Namanya viral usai menggambar wajah tujuh presiden RI dengan cara menulis nama-nama desa di Indonesia. 

Dilansir Surya.co.id dari Tribunnews.com, Andre mengaku terinspirasi dari konten kreator di TikTok yang mengunggah video yang keren.

"Awalnya saya terinspirasi karena sering melihat para konten kreator yang upload video video keren di Tiktok.

Sehingga muncul di benak saya untuk membuat karya yang unik, yang ingin saya sampaikan dengan penuh effort yaitu menggambar 7 (wajah) Presiden menggunakan nama desa di Indonesia," katanya, Selasa (29/8/2023).

Selain itu, Andre juga berkeinginan untuk mendaftarkan lukisannya tersebut ke Museum Rekor Dunia Indonesia (MURI).

"Saya juga ingin mendaftarkannya ke rekor MURI. Alhamdulillah, sekarang disetujui, dan menunggu untuk pengambilan piagamnya," jelasnya.

Andre mengatakan, ini bukan kali pertama dirinya menggambar wajah tujuh presiden. Namun, dengan cara yang berbeda.

"Kalau ngefans iya. Soalnya saya suka menggambar tujuh presiden berkali kali. Ada sekitar 10 kali menggambar presiden secara bersamaan," tuturnya.

Untuk merampungkan gambar wajah presiden dengan nama desa tersebut, Andre membutuhkan waktu selama setahun.

Dirinya juga mengaku sempat jenuh dengan aktivitas yang ia lakukan.

Bahkan,untuk satu lukisan saja, dirinya membutuhkan waktu selama 2-3 bulan pengerjaan.

"Awal-awal untuk mengerjakan presiden 1, 2, dan 3 butuh waktu 2-3 bulan karena merasa semakin jenuh, apalagi tiap menggambarnya juga harus melawan rasa kantuk menulis terus-terusan," katanya.

Ia juga merasakan mata perih hingga sakit punggung selama pengerjaan lukisan tersebut.

"Kendalanya itu tadi, melawan rasa kantuk, jenuh, mata perih, dan sering sakit punggung.

Kemudian, Andre mengaku merasa termotivasi untuk segera menyelesaikan lukisan wajah presiden selanjutnya yaitu wajah Abdurrachaman Wahid atau Gus Dur, Megawati Soekarnoputri, dan Joko Widodo (Jokowi).

Lalu ketika ditanya terkait bagaimana cara mengetahui seluruh nama desa di Indonesia, Andre mengaku menyontek dari Wikipedia.

Ia menyebut ada 43 ribu nama desa di Indonesia yang harus dituliskannya sehingga membentuk wajah seluruh presiden.

"Saya mencontek dari Wikipedia kak. Disitu sudah tertera data nama desa di seluruh Indonesia. Awalnya ada sekitar 49 ribuan. Tapi pas saya hitung ulang ternyata cuma ada sekitar 43 ribuan nama desa," katanya.

Namun, ternyata puluhan ribu nama desa tersebut masih belum cukup sehingga dirinya terus menulis ulang kata Indonesia sebanyak 1.510 kali.

"Sehingga saya harus menambah 1510 kata Indonesia untuk kekurangannya," katanya.

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved