SURYA Kampus

KISAH Ridi Ferdiana Profesor Muda di UGM: 15 Tahun Jadi Dosen, Kini Teliti Bahasa Kucing Lewat AI

Inilah kisah dan sosok Ridi Ferdiana, salah satu guru besar berusia muda yang dimiliki Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta. 

Penulis: Arum Puspita | Editor: Adrianus Adhi
UGM
Ridi Ferdiana 

Bahkan beberapa tahun lalu, Ridi telah melakukan riset AI bersama Microsoft Jepang.

Tepatnya pada tahun 2019 mengenai AI berempati.

"Yang kita lakukan bagaimana AI itu paham unggah-ungguh. Bisa ngomong dengan user yang sebaya atau seumuran sehingga bisa lebih gaul," katanya.

Teliti Bahasa Kucing Lewat AI

Tidak hanya itu, ia juga pernah meneliti soal bahasa kucing dengan bekerja sama dengan Samsung. Ridi dan tim mengumpulkan sampel 35 hingga 40 ribu video kucing di aplikasi YouTube.

Melalui riset ini diketahui suara kucing dan perilakunya.

"Kita petakan berdasarkan ras kucing dan suaranya, suara kucing ingin kawin, suara kucing sedang marah, kita klasifikasi mood mood kucing," ujarnya.

"Kita koneksikan dengan deskripsi yang tertera di video itu. Angan-angan saya suatu saat nantinya dari gawai kita, bisa tahu suara kucing ketika lagi lewat, kita tahu ia lagi ingin apa, agar kita bisa kita tahu apa yang harus dilakukan," sambungnya.

Ke depannya, Ridi ingin membuat riset tentang digital sibling di mana orang bisa berinteraksi dengan saudara, kerabat kandung atau orang tua yang sudah meninggal secara digital lewat AI.

"Orang yang sudah meninggal, bagaimana perilakunya bisa masuk ke AI. Harapan saya nantinya anak cucu bisa ngobrol dan berinteraksi. Dari perilaku, cara ngomong, hingga suara dibuat bisa semirip mungkin. Saya memikirkan kodenya (algoritma) seperti apa. Paling tidak bisa mulai dari diri saya sendiri," pungkasnya.

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved