SURYA Kampus

Penelitian Mistis 5 Mahasiswa UB Telusuri Pelaku Ritual Pesugihan di Gunung Kawi, Ini Hasilnya

Lima mahasiswa UB, Malang melakukan penelitian mistis yakni menelusuri pelaku ritual pesugihan di Gunung Kawi. Simak hasilnya.

volcano.si.edu
Gunung Kawi. Inilah Penelitian Mistis 5 Mahasiswa UB Telusuri Pelaku Ritual Pesugihan di Gunung Kawi. 

SURYA.co.id, MALANG - Sejumlah mahasiswa Universitas Brawijaya (UB), Malang, melakukan penelitian yang terbilang cukup mistis.

Hal ini lantaran topik yang diangkat dalam penelitian mereka adalah seputar pesugihan di Gunung Kawi.

Melansir dari laman UB, lima mahasiswa UB telah melakukan ekspedisi dan penelitian mendalam di Gunung Kawi, Malang.

Muhammad Harun Rasyid Al Habsyi, Zulfikar Dabby Anwar, Suntari Nur Cahyani, Anggi Zahwa Romadhoni, dan Andini Laily Putri, berasal dari Fakultas Pertanian dan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, dengan dosen pembimbing Ibu Destyana Ellingga Pratiwi, SP., MP., MBA, berupaya mengungkap keterkaitan antara praktik mistisisme di Gunung Kawi dengan gangguan mental, khususnya skizofrenia psikosis.

Gunung Kawi, yang terkenal dengan kearifan lokal dan nilai-nilai budaya, telah menjadi magnet bagi individu yang tertarik dengan aspek mistis.

5 Mahasiswa UB Telusuri Pelaku Ritual Pesugihan di Gunung Kawi.
5 Mahasiswa UB Telusuri Pelaku Ritual Pesugihan di Gunung Kawi. (ub.ac.id)

Sebagian masyarakat menggunakan Gunung Kawi sebagai tempat untuk memperdalam ilmu hitam, kesaktian, bahkan pesugihan.

Praktik pesugihan di Gunung Kawi juga melibatkan pemberian tumbal dengan bantuan makhluk gaib.

Dalam penelitiannya, tim mahasiswa melakukan wawancara dengan sejumlah informan terpilih yang memiliki pengalaman terkait ritual di Gunung Kawi.

Hasil penelitian mengungkap bahwa banyak dari mereka melaporkan pengalaman “tidak biasa” seperti mendengar suara atau melihat sosok yang tidak dapat dilihat oleh orang lain.

Seorang kerabat dari pelaku ritual pesugihan, yang enggan disebutkan namanya, menyampaikan, “tapi kenyataannya, jeda dari melakukan hal itu, satu minggu kemudian kenyataan gitu loh, mau dibilang itu halusinasi atau apa toh memang ada pembuktiannya begitu”.

Sementara peneliti masih terus menganalisis data yang diperoleh, temuan awal menunjukkan keterkaitan yang signifikan antara ritual pesugihan Gunung Kawi dan kondisi psikologis pelakunya.

Meskipun demikian, penting untuk dicatat bahwa proses diagnosis resmi dari para ahli seperti psikiater atau psikolog masih diperlukan untuk memverifikasi gangguan mental yang dialami.

Andini Laily Putri, mahasiswa Psikologi dari Universitas Brawijaya, menekankan, “Ritual pesugihan Gunung Kawi erat kaitannya dengan kondisi psikis pelaku, bahkan kerabat terdekat pelaku turut mengalami halusinasi”.

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan perspektif baru terkait praktik ritual pesugihan Gunung Kawi dari sudut pandang psikologis.

Temuan ini juga dapat menjadi dasar untuk mengembangkan strategi rehabilitasi bagi pelaku pesugihan Gunung Kawi.

Halaman
12
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved