Anak Pamen TNI Tewas

FAKTA BARU Pos Spion Ring 1 Lanud Halim Lokasi Tewasnya Anak Perwira TNI AU, Pantas Saja Sepi

Inilah fakta baru tentang Pos Spion di Ring 1 Lanud Halim Perdanakusuma, lokasi tewasnya CHR (16), anak Perwira menengah TNI AU.

Tribun Bali
Ilustrasi. Simak Fakta Baru Pos Spion Ring 1 Lanud Halim Lokasi Tewasnya Anak Perwira TNI AU. 

SURYA.co.id - Terungkap fakta baru tentang Pos Spion di Ring 1 Lanud Halim Perdanakusuma, lokasi tewasnya CHR (16), anak Perwira menengah TNI AU.

Ternyata, pos tersebut cuma digunakan secara temporary.

Sehingga wajar saja tidak ada penjagaan atau sepi meski berlokasi di Ring 1.

Fakta ini diungkap oleh Komandan Satuan Polisi Militer (Dansatpom) Lanud Halim Perdanakusuma, Letkol Pom Made Oka Dharmayasa.

Menurut Made, pos itu merupakan pos penjagaan temporer.

"Pos Spion ini memang digunakan secara temporary," kata dia dalam konferensi pers, Selasa (3/10/2023), melansir dari Kompas.com.

Ia menuturkan, sejatinya pos spion hanya digunakan saat pengamanan VVIP berlangsung.

Satpom Lanud Halim Perdanakusuma akan menempatkan sejumlah personel untuk melakukan kegiatan pengamanan di sana.

Baca juga: UPDATE Anak Perwira TNI AU Tewas di Lanud Halim: Pakar Sangsi Akhiri Hidup, Komisi III Sebut Janggal

Dengan kata lain, jika tidak ada pengamanan VVIP, maka pos spion dan lingkungan di sekitarnya sepi.

Meski demikian, terdapat 18 CCTV di sekitar pos spion.

Hanya saja, CCTV yang berada tepat di depan pos tidak aktif karena rusak.

Menurut Oka, kamera CCTV tersebut sudah lama rusak, bahkan sebelum CHR ditemukan tewas.

Namun, Oka mengatakan bahwa pihaknya sedang memperbaiki kamera itu.

"(Kerusakan) sedang ditangani," tegas Oka.

Arti Pesan Janggal

Selain itu, Polres Metro Jakarta Timur menemukan dua kertas bergambar dan tulisan tangan CHR (16), anak Perwira menengah TNI AU, yang ditemukan terbakar di area ring 1 Lanud Halim Perdanakusuma, Minggu (24/9/2023).

Kapolres Metro Jaktim Komisaris Besar, Leonardus Harapantua Simarmata Permata menjelaskan, terdapat pesan pada tertulis pada kertas tersebut.

"Ada temuan terkait barang milik korban. Ada dua lembar kertas bergambar dan tulisan asli korban," ucapnya, dikutip dari Kompas.com.

Namun, tulisan tersebut tidak begitu jelas. 

Secara garis besar, kata Leonardus, CHR mengisyaratkan bahwa ia mendapat kebahagiaan saat bermain gim dan berselancar menggunakan gawai. 

"Bahwa, 'sepertinya bermain HP, tablet, dan komputer itu bagus.' Dia merasa dihargai di game tersebut daripada di kehidupan ini, itu kata-katanya," ucap Leonardus.

Pada intinya, kata Leonardus, CHR merasa lebih nyaman lebih dihargai pada saat bermain game.

Sebelumnya, CHR sempat menuliskan pesan terakhirnya di status game roblok yang menjadi kesukaannya.

Dikatakan Leonardus, pesan itu ditulis CHR dalam bahasa Inggris.

"Jadi, korban ini hobinya memang  main game. Kami akan mengecek akun Roblox korban karena ditemukan status di Roblox, tulisannya 'Hi, if you this i'm probably already dead," kata Leonardus dalam keteranganya, Rabu (27/9/2023).

Adapun jika diartikan terjemahan tulisan tersebut yakni 'Halo jika kamu melihat ini, besar kemungkinan saya sudah mati'.

Terkait hal ini, penyidik akan menggandeng Asosiasi Psikologi Forensik (Apsifor) guna mendalami temuan tersebut.

Tak hanya itu pihak polres pun disebut Leonardus juga melakukan kerjasama dengan beberapa pihak diantaranya Puspom Lanud Halim Perdanakusuma dan Subdit Jatanras Polda Metro Jaya.

"Kami masih melakukan penyelidikan secara intensif, profesional dan transparan dengan menggunakan metode scientific crime investigation," jelasnya.

Dengar Suara Rintiihan

Sementara Leonardus juga mengungkapkan, bahwa seorang saksi sempat mendengar suara rintihan CHR saat tubuhnya masih terbalut api.

"Saksi yang mendengar suara rintihan. Dengan jarak kurang lebih 30 meter dari satpam Royal Golf. Kebetulan bersebelahan dengan tkp (tempat kejadian perkara)," tutur Leonardus, Selasa (3/10/2023).

Kendati demikian, Leonardus berujar polisi masih memeriksa dan mendalami keterangan para saksi. Setidaknyal kata dia, sudah ada 12 saksi yang diperiksa.

"Masih ada penambahan. Ada keterangan baru yang disampaikan, (tentang apa) belum bisa disampaikan," tutur Leonardus.

Tak ada DNA orang lainKepolisian telah melakukan pemeriksaan melalui Kimia, Biologi, Forensik Puslabfor Bareskrim Polri atas kasus tersebut.

Berdasarkan pemeriksaan itu, tidak ada bercak darah lain di tempat kejadian perkara (TKP) selain milik CHR.

Selain itu, kata Leonardus, kepolisian tidak menemukan deoxyribonucleic acid (DNA) di TKP, selain milik korban.

Meski demikian, pihaknya belum dapat menyimpulkan apakah CHR tewas akibat bunuh diri atau dibunuh.

"Soal itu (bunuh diri atau dibunuh), tetap kami lakukan penyelidikan dan pendalaman," ujar Leonardus.

>>>Ikuti Berita Lainnya di News Google SURYA.co.id 

Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved