Berita Surabaya

Pasutri Jadi Guru Besar Unesa Bersamaan, Saling Melengkapi Penelitian Hingga Pengabdian Masyarakat

Pasangan suami istri yang merupakan dosen Universitas Negeri Surabaya (Unesa) dikukuhkan menjadi guru besar secara bersamaan

Penulis: Sulvi Sofiana | Editor: irwan sy
sulvi sofiana/surya.co.id
Pasangan suami-istri, Prof Dr Drs Muhaji ST MT dan Prof Dr Rita Ismawati SPd MKes, dikukuhkan menjadi guru besar di Unesa Surabaya, Rabu (27/9/2023). 

SURYA.co.id | SURABAYA - Pasangan suami istri yang merupakan dosen Universitas Negeri Surabaya (Unesa) dikukuhkan menjadi guru besar secara bersamaan di Gedung Rektorat Unesa, Rabu (27/9/2023).

Pasangan tersebut yaitu Prof Dr Rita Ismawati SPd MKes, Guru Besar dalam Bidang Pengembangan Produk Pangan Fungsional bersama suaminya Prof Dr Drs Muhaji ST MT, Guru Besar dalam Bidang Teknologi Pembakaran dan Bahan Bakar.

Profesor Muhaji sejak kecil dikenal sebagai anak yang cerdas yang selalu meraih predikat juara pertama di setiap jenjang sekolahnya.

Meskipun sempat terhalang melanjutkan studi selama lima setengah tahun ketika lulus dari  sekolah dasar.

Cita-cita yang kuat untuk melanjutkan studi, membuatnya bekerja keras bisa sekolah dijenjang SMP, SMA hingga akhirnya bisa menyelesaikan studi Program Studi  S1 Pendidikan Teknik Mesin Otomotif di Fakultas Pendidikan Teknologi dan Kejuruan  IKIP Surabaya tahun 1991 dan menjadi lulusan tercepat dengan nilai terbaik di tingkat fakultas.

Di sela-sela meniti karier, tahun 1994 Ia bertemu dengan Prof Rita dan melakukan banyak riset bersama istri tercintanya tersebut.

"Kami saling berkolaborasi, istri memikirkan pengembangan produk, saya mikir bikin alatnya. Kami studi S2 bersamaan, S3 duluan istri. Saat ngambil data S3 itu, istri selalu mendampingi saya karena data pembakaran baru bisa saya ambil diatas jam 11 malam,"kenang pria kelahiran Tulungagung, 13 September 1961 ini.

Seusai menuntaskan program doctoral (S3)di jurusan teknik mesin Universitas Brawijaya di tahun 2016, ia dan istri terus melaksanakan kolaborasi dalam bidang penelitian dan pengabdian kepada masyarakat hingga tercipta sejumlah alat.

Mulai dari mesin penghancur udang, mesin pencetak terasi, mesin pemeras kelapa, mesin pencetak alen-alen, mesin pengaduk jeladren jumbrek, mesin pengiris minyak dan masih banyak lainnya.

"Jadi istri yang mengembangkan produk pangan bergizi dan saya merancang alat yang efektif untuk proses pengolahannya,"ujar lulusan ITS Program Studi teknologi energi tahun 2001 ini.

Tak hanya riset, dalam bidang pengabdian pada masyarakat, pada masa pandemi Covid-19 lalu, mereka berhasil membagikan crackes daun kelor untuk para tenaga kesehatan sebagai upaya meningkatkan imun. 

Bidang Konversi Energi
Profesor Muhaji memiliki minat penelitian di bidang konversi energi yaitu bahan bakar terbarukan (biodisel dan bioetanol).

Ia banyak meneliti bahan bakar terbarukan (biodiesel untuk campuran bahan bakar motor diesel) dari biji jarak, biji kapuk randu, biji kapas, biji bunga matahari, kelapa sawit, biji jambu mente, minyak jelantah dsb.

Bahan bakar (bioetanol untuk campuran bahan bakar motor bensin) dari bonggol pisang, kulit pisang, ketela pohon, dedek, umbi sente, umbi walur, buah tomat dsb.

Selain itu juga membimbing skripsi mahasiswa teknik mesin  dan bidang bahan bakar terbarukan.

Halaman
12
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved