Berita Viral
KISAH Pengorbanan Ayah Demi Putrinya yang Patah Kaki: Dorong Kursi Roda, Temani Kuliah Berjam-jam
KISAH Pengorbanan Ayah Demi Putrinya yang Patah Kaki: Dorong Kursi Roda, Temani Kuliah Berjam-jam
Penulis: Arum Puspita | Editor: Adrianus Adhi
SURYA.CO.ID - Seorang ayah menunjukkan pengorbanan luar biasa demi putrinya, Dhiya Ulhaq Tino Putri, yang mengalami patah kaki.
Kisah ini bermula pada 17 Juli 2023 lalu, ketika Dheeul-sapaan akrab Dhiya Ulhaq Tino Putri, yang memilih magang di instansi pemerintah untuk mengisi waktu kosong sebagai mahasiswi tingkat akhir.
Baru beberapa hari magang, Dheeul mendapat banyak tugas sehingga kesibukannya cukup padat.
Apalagi, jadwal magang Dheeul bertepatan dengan pelatikan menteri.
Di tengah kesibukan tersebut, Dheeul masih menyempatkan diri untuk melaksanakan ibadah sholat. Ia pun mengambil air wudu.
Saat tengah membasuh kaki kiri, keseimbangan Dheeul goyah lantaran kaki kanan yang menjadi tumpuan tidak bisa berdiri secara sempurna.
Ia menuturkan kakinya sampai berputar dan berbunyi pada saat kejadian.
"Aku ibaratnya udah pasrah, pikiran aku udah kemana mana. Aku pasrah ini gimana kakiku."
"Saking sakitnya aku udah ga nangis lagi, aku cuma manggil temanku dengan muka pucat. "Kaki gua kayaknya patah deh". Itu posisinya aku udah gak sadar."
"Udah pucat, aku memang muntah-muntah dikhawatirkan aku gagar otak ringan," ceritanya dikutip dari TribunJakarta.com, Sabtu (16/9/2023).
Sebagai pertolongan pertama, ia dibawa ke klinik kantor. Sayangnya kakinya yang patah membuat ia harus dilarikan ke rumah sakit di kawasan Menteng, Jakarta Pusat.
Tak memilih opsi operasi, Dheeul lebih memilih kakinya di gips.
"Dari kejadian itu waktu ketahuan patah, aku gak berani bilang sama orang rumah takut mereka khawatir."
"Akhirnya aku ngabarin mama, mama datang ke situ setelah itu papa langsung di telepon sama mama. Papa kalang kabut di situ."
"Akhirnya papa yang gak bisa dibonceng naik motor tiba-tiba jadi bisa dibonceng ke daerah salah satu RS di Menteng," ungkapnya.
Selama satu bulan, Dheeul mengurangi aktivitasnya.
Ia selalu berada di rumah dan tak diperkenankan menggunakan tongkat oleh ayahnya.
Alasannya, ia pernah terjatuh ketika mencoba berjalan dengan tongkat.
Keadaan semakin buruk ketika kakinya yang belum sembuh total.
"Akhirnya aku bikin second opinion ke dua RS, itu diputuskan jangan banyak gerak. Selanjutnya bisa meminimalisir gerak dengan pakai kursi roda ke mana-mana."
"Di situ dibilang belum telat kalau dioperasi lagi. Akhirnya dari segala kehopeless-an aku, papa sama mama selalu mendukung dan kemarin memutuskan untuk fisioterapi," pungkasnya.
Inilah alasan mengapa dirinya selalu ditemani oleh sang ayah kemana pun pergi.
Jangankan untuk kuliah, ayahnya juga rela menunggunya ketika kontrol di rumah sakit. Padahal,
ia tahu jelas bahwa ayahnya akan bosan karena menunggunya selama berjam-jam.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.