Kekejaman Oknum Paspampres

NASIB 3 Oknum TNI Pembunuh Imam Masykur, KASAD Jenderal Dudung Setuju Dibawa Pengadilan Koneksitas

Beginilah nasib 3 oknum TNI yang diduga aniaya Imam Masykur hingga tewas. KASAD Jenderal Dudung Setuju Dibawa ke Pengadilan Koneksitas.

Tribun Medan
3 Oknum TNI Diduga Pembunuh Imam Masykur. Begini nasib mereka. 

SURYA.co.id - Beginilah nasib 3 oknum TNI yang diduga aniaya Imam Masykur hingga tewas.

Mereka sepertinya bakal dibawa ke pengadilan koneksitas.

Hal ini lantaran KASAD Jenderal Dudung Abdurachman sudah memberikan lampu hijau terkait usulan tersebut.

Seperti diketahui, anggota DPD RI asal Aceh H. Sudirman atau yang lebih akrab disapa Haji Uma sebelumnya meminta Pomdam Jaya mengusulkan untuk melakukan pemeriksaan koneksitas bersama penyidik Polda Metro Jaya.

Pemeriksaan/Peradilan Koneksitas merupakan suatu sistem peradilan tindak pidana di mana di antara tersangka terjadi penyertaan atau dilakukan secara bersama-sama antara warga sipil dengan militer.

Usulan tersebut langsung disetujui oleh KASAD Jenderal Dudung Abdurachman.

"Ya saya juga mendorong. Bagus itu kalau menurut saya. Kita transparan saja.

Ya kalau memang anggota kita terlibat ya hukum saja seberat-beratnya.

Nggak ada masalah. Kalau misalnya ada (usulan) koneksitas, silakan saja.

Saya setuju itu, bagus itu," kata dia usai Launching E-Stuntad dan E-Posyandu di Mabesad Jakarta, Selasa (5/9/2023), melansir dari Tribunnews.

Baca juga: KETAKUTAN Korban Seperti Imam Masykur yang Diculik dan Diperas Oknum TNI Saat Telepon Hotman Paris

Sejauh ini, total sudah ada enam orang tersangka yang ditangkap dan ditahan dalam kasus tersebut.

Tiga tersangka dari anggota TNI yakni anggota Paspampres Praka RM, Satuan Direktorat Topografi TNI AD Praka HS dan anggota Kodam Iskandar Muda, Praka J telah ditahan Pomdam Jaya.

Selain itu, tiga warga sipil yakni Zulhadi Satria Saputra alias MS yang merupakan kakak ipar Praka RM, AM dan H alias Heri sebagai penadah hasil kejahatan juga dijadikan tersangka oleh Polda Metro Jaya.

Kelakuan Oknum TNI Penculik dan Pembunuh Imam Masykur

Praka Riswandi Manik, oknum paspampres tersangka penganiayaan maut pemuda aceh Imam Masykur. Ada 2 oknum TNI lain yang terlibat.
Praka Riswandi Manik, oknum paspampres tersangka penganiayaan maut pemuda aceh Imam Masykur. Ada 2 oknum TNI lain yang terlibat. (kolase serambinews/istimewa)

Terungkap sosok Praka Jasmuri alias Praka J, oknum anggota TNI yang diduga terlibat dalam penculikan dan pembunuhan Imam Masykur.  

Seperti diketahui, kasus yang menewaskan Imam Masykuri menyeret tiga oknum TNI yakni, oknum Paspampres Praka RIswandi Manik, Praka Jasmuri dan Praka HS.

Selain itu, tiga warga sipil., satu diantaranya kakak ipar Praka Riswandi Manik juga terlibat dalam kasus ini. 

Di awal kasus hanya sosok Praka Riswandi yang menjadi sorotan luas. 

Namun belakang, sosok Praka  Jasmuri juga menjadi sorotan setelah videonya beredar viral di media sosial. 

Praka Jasmuri merupakan anggota TNI Angkatan Darat di Kodam Iskandar Muda, Aceh.

Dalam video viral itu tampak Praka Jasmuri mengenakan baju tahanan militer tampak luwes berjoget-joget di depan kamera.

Seperti dilansir TribunnewsBogor.com dari akun TikTok diduga milik Praka J, tampak ada lima video yang dibagikan.

Pemilik akun Jasmowir Owir terakhir membagikan video aksinya berjoget pada tahun 2018.

 Foto profil akun tersebut pun menampilkan potret seorang tentara berseragam TNI.

Dibagikan lima tahun lalu, video di akun Jasmowir Owir itu viral lagi baru-baru ini.

Netizen lantas menumpahkan kemarahannya atas aksi Praka J yang tega menculik dan menghilangkan nyata pemuda Aceh bernama Imam Masykur.

Bersamaan dengan viralnya video joget-joget Praka J, sebuah akun bernama bukbidan mengurai pengakuan mengejutkan.

Wanita bernama Desi Nandasari itu mengaku teman semasa Praka J.

Akun bukbidan pun mengungkap asal usul Praka Jasmuri yang ia kenal.

Diungkap Desi, Praka J adalah prajurit yang berasal dari Kabupaten Aceh Barat Daya (Abdya).

Kenal dekat dengan Praka J, Desi mengurai respon orangtua tersangka kasus pembunuhan Imam Masykur tersebut.

Berikut adalah unggahan Desi yang ramai dikomentari khalayak:

"Jadi saya mau meluruskan supaya tidak banyak yang menyebar hoax, jadi ini Praka J ini berasal dari Abdya bukan dari Nagan Raya, dan stop menghakimi keluarga karena orangtua dan keluarganya juga tidak tahu apa yang sudah dilakukan anak, semua ibu di dunia berharap anaknya menjadi orang baik,"

"Saya mengenal pelaku karena dulu pernah satu sekolah pas SMA, di salah satu SMA di Abdya. Pihak keluarga juga sangat terpukul dengan perbuatan anaknya. Dia memang salah biar cukup Allah dan pihak berwenang yang memberi hukuman," tulis akun bukbidan dilansir TribunnewsBogor.com, Jumat (1/9/2023).

>>>Ikuti Berita Lainnya di News Google SURYA.co.id 

Sumber: Tribunnews
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved