Ajak Jaga Keberlanjutan Air, Sampoerna Sudah Menghemat Penggunaan Air Untuk Produksi 44 Persen

SURYA.CO.ID, PASURUAN - Keberlangsungan air di Pasuruan harus tetap dijaga untuk masa depan bangsa, karena air menjadi esensi yang paling utama dalam kehidupan. Hal itulah yang dibahas dalam acara Stackholders Forum Sharing Session AWS 2023 di The Paviliun, Taman Dayu Pandaan, Rabu (6/9/2023) siang.

Diskusi yang digelar PT HM Sampoerna Tbk bersama Stapa Center dan Pemerintah Kabupaten Pasuruan ini dihadiri sejumlah pihak yang memiliki keinginan sama untuk menjaga air.

Acara ini dibuka secara langsung oleh Jempin Marbun, Kepala DLH provinsi Jawa Timur, dan diikuti sejumlah stakholder terkait di sekitar Sampoerna. Forum ini mengusung tema “Sinergitas Stakeholder dalam Manajemen Resiko Air yang Berkelanjutan”. Sejumlah peserta juga berkomitmen untuk menjaga air.

Itu ditandai penandatangan gerakan bersama untuk menyelamatkan air. Semua peserta sepakat dan akan berkolaborasi menjaga air untuk kehidupan masa depan.

Ahmad Mashuri, Head of Engineering PT HM Sampoerna Tbk melihat, forum diskusi ini sangat bagus dan ini adalah forum yang akan berkelanjutan. “Kami HM Sampoerna menginisiasi dengan mengajak stakeholder yang ada untuk bisa bersama dalam menekan potensi pemakaian air yang berkelanjutan,” kata Mashuri.

Tujuannya, kata Mashuri, adalah penyelamatan sumber mata air di Pasuruan untuk generasi ke depan. Artinya, gerakan itu harus dilakukan mulai sekarang. “Selain forum diskusi ini, kami dari Sampoerna juga sudah melakukan program lain seperti penanaman pohon, pengaturan limbah,” sebutnya.

Di sisi lain, perbaikan fasilitas di Sampoerna dalam pengolahan limbah juga sudah dilakukan. Semuanya mengikuti kaidah-kaidah yang ada. “Kami yakin, dengan apa yang kami lakukan ini bisa menyelamatkan keberlanjutan air di Pasuruan untuk masa kini dan masa yang akan datang,” jelasnya.

Tetapi, kata dia, Sampoerna tidak bisa sendirian. Perlu dukungan dan support dari semua pihak yang ada, agar tujuan dan cita-cita dari program ini terlaksana. Menurut dia, Sampoerna memang komitmen untuk menjaga lingkungan. Bukan hanya di sini, tetapi secara global karena air adalah esensi utama dari kehidupan.

Imron Hamzah, Manager Sustainability PT HM Sampoerna Tbk menambahkan, perusahaannya memang berkomitmen menjaga keberlangsungan air ini. “Di sampoerna, penatalayanan air dilakukan dengan baik. Bukan hanya penggunaan air di dalam pabrik, bahkan air yang dilepaskan juga terjaga jangan mencemari,” urai Imron.

Untuk itu, kata Imron, forum Stakeholder Workshop ini diharapkan bisa menggerakkan semua pihak untuk ikut bersama Sampoerna menjaga keberlangsungan air. “Kami memulai. Penggunaan air untuk produksi kami tekan. Hasilnya kami berhasil menurunkan 44 persen penggunaan air untuk produksi, selama 4 tahun ini,” tuturnya.

Disampaikannya, ini wujud konkret Sampoerna dalam menjaga keberlangsungan air. Salah satunya, optimalisasi penggunaan air. Dan itu berhasil ditekan 44 persen. “Yang kami lakukan optimalisasi penggunaan air. Kami upayakan air itu tidak terbuang percuma. Kami lakukan perbaikan pipa untuk tidak terjadi kebocoran,” paparnya.

Arief Rachmansyah, akademisi dari Universitas Brawijaya menambahkan, menjaga keberlangsungan air adalah tanggung jawab semua pihak. “Mulai masyarakat, perusahaan dan semua stakeholder terkait harus mulai menghemat air. Ini perlu keterlibatan banyak pihak,” tambah Arief.

Cara sederhana menjaga keberlanjutan air adalah menghemat air. Menyimpan atau menabung air di dalam bumi agar bisa dimanfaatkan untuk generasi ke depan. "Saya juga mengapresiasi sikap Sampoerna. Ini salah satu contoh yang baik bagi dunia industri. Saya kira perlu diikuti oleh semua pihak,” tutupnya. ******