Deklarasi Anies Muhaimin
Komentar DPD PKS Jember Soal Deklarasi Anies-Muhaimin, Teringat Momen Tahun 1999
Ketua DPD Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Jember, Sudiyanto turut mengomentari Deklarasi Anies-Muhaimin sebagai pasangan di Pilpres 2024
Penulis: Imam Nahwawi | Editor: Arum Puspita M
SURYA.CO.ID - Ketua Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Jember, Sudiyanto turut mengomentari Deklarasi Anies-Muhaimin sebagai pasangan di Pilpres 2024.
Deklarasi Anies-Muhaimin ini mengingatkan Sudiyanto pada momen PKS berkoalisi dengan PKB, yang kemudian sukses mendorong Abdurahman Wahid alias Gus Dur terpilih sebagai Presiden Republik Indonesia tahun 1999.
"Ini adalah mengulangi dinamika politik tahun 1999. Saat itu PKS dan PKB menjadi bagian penting dari poros tengah Saat itu KH. Abdurahman Wahid sebagai presiden terpilih," ujarnya, Sabtu (2/9/2023).
Sudiyanto mengatakan, bahwa PKB dan PKS dua bagian yang yang tidak terpisahkan. Karena, berkat dua Partai Politik ini Gus Dur bisa terpilih jadi Presiden Republik Indonesia ke-4.
"Mungkin ini bagian dari pengulangan sejarah. Mungkin selama ini orang beranggapan Islam kami berbeda dengan lainnya. Tetapi, pada intinya sama jika dilihat dari sudut pandang keagamaan," katanya.
Tak heran, Sudiyanto beranggapan PKS kembali berkoalisi dengan PKB bukan sesuatu yang baru.
Sebab, kedua partai ini pernah sama-sama jadi poros tengah dalam percaturan politik.
"Kami berkoalisi tahun 1999, kemudian tahun pada saat terpilihnya Presiden SBY, saat itu koalisinya Demokrat, PKS dan kayaknya PKB juga saat itu," katanya.
Dia beranggapan dengan keberadaan Ketua Umum PKB yang jadi Cawapresnya Anies Baswedan. Akan meningkatkan peluang ceruk suara di Kabupaten Jember saat Pilpres 2024 besok.
"Karena Nasdem, PKB dan PKS untuk suara pada Pemilu 2019 ada 44 persen suara di Kabupaten Jember. Dengan perolehan itu sangat dimungkinkan Jember jadi lumbung suara pada Pilpres 2024 bagi Anies Baswedan," ulasnya.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.