Persebaya Surabaya

Alasan Bonek Lumajang Sering Lakukan Aksi Sosial untuk Masyarakat

Komunitas Bonek Lumajang cukup loyal memberi dukungan ke Persebaya. Mereka terbiasa menempuh perjalanan pakai sepeda motor ke Kota Pahlawan

Penulis: Tony Hermawan | Editor: Fatkhul Alami
Dok Bonek Lumajang
Para anggota Bonek Lumajang saat berkumpul bersama melakukan kegiatan sosial yang beri manfaat masyarakat luas 

SURYA.co.id | SURABAYA - Komunitas Bonek Lumajang cukup loyal memberi dukungan ke Persebaya. Dengan jarak 147 KM dari Surabaya, mereka terbiasa menempuh perjalanan pakai sepeda motor kurang lebih sekitar 4 jam ke Kota Pahlawan.

Jarak itu ternyata tak menghalangi mereka mencintai Persebaya. Saking cintanya ke tim Bajul Ijo, mereka mendeklarasikan komunitas Bonek Lumajang pada 2008. Komunitas ini sekarang memiliki 200 anggota.

Burhan Ashori, pentolan Bonek Lumajang mengatakan, komunitas ini terbentuk karena setiap Persebaya berlaga kerap melihat orang-orang Lumajang yang rela berangkat ke Surabaya untuk mendukung klub berjuluk Bajul Ijo itu.

Mereka ada yang naik bus, sepeda motor, bahkan ada yang estafet untuk menuju Kota Pahlawan. Alasan itulah yang kemudian dia dan beberapa kawannya memutuskan mendirikan Bonek Lumajang.

"Ini sebagai wadah. Untuk klub di kota sendiri kami selalu dukung. Tapi kalau bicara klub luar kota, pilihan kami ya jatuh pada Persebaya. Makanya, kami satukan agar menjadi agar lebih solid menjalin kekeluargaan antar suporter Persebaya," ucap Burhan.

Dia mengibaratkan Persebaya sebagai cinta jarak jauh alias Long Distance Relationship (LDR). Untuk mengobati kerinduan setiap Persebaya berlaga berangkat ke Surabaya, termasuk ketika Persebaya tanding di luar kandang banyak di antara mereka yang melakukan away.

"Kalau untuk yang tidak bisa berangkat, kami biasanya mengadakan nonton bareng," ujar Burhan.

Burhan menjelaskan, guna mengenalkan diri juga menjaga eksistensi di tanah rantau, Bonek Lumajang selalu ikhitiar melakukan berbagai kegiatan positif yang memberi manfaat luas.

Saat Gunung Semeru erupsi, misalnya. Beberapa orang sengaja disiagakan di desa-desa dekat lereng gunung untuk menjadi relawan.

"Kegiatan seperti ini sengaja kami lakukan biar masyarakat tahu. Ternyata dunia suporter tidak melulu soal bola. Ada kok kegiatan kemanusiaan yang dijalankan," ujarnya.

Ada satu misi yang diinginkan Burhan dkk melalui gerakan-gerakan itu. Dia berharap bisa menggerus citra kurang apik Bonek di masa lalu.

"Ingin merubah image buruk yang selalu melekat dengan berbagai cara positif," ujarnya.

Komunitas ini, kata Burhan, tumbuh apik di Kota Lumajang. Ada puluhan wanita tergabung dalam Bonek Lumajang. Ditambah lagi, setiap kali ada pertandingan Persebaya, banyak cafe-cafe yang tak segan menyediakan tempat untuk nonton bareng.

"Hal-hal begitu kan bisa dijadikan barometer. Bonek Lumajang ini telah diterima di masyarakat. Kami tidak dipandang sebagai komunitas yang berbahaya," ujarnya.

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved