Berita Surabaya

Siswa SD di Surabaya Ini Antusias Sambut Mahasiswa Kedokteran Gigi dari Berbagai Negara

Para siswa membawa bendera dari Jepang, Inggris, Korea Selatan dan Malaysia saat menyambut para mahasiswa.

Penulis: Sulvi Sofiana | Editor: Titis Jati Permata
surya.co.id/sulvi sofiana
Para mahasiswa asing dari program summer cost FKG Unair saat berkunjung ke SD Mudipat, Selasa (15/8/2023). 

SURYA.CO.ID, SURABAYA - Para siswa SD Muhammadiyah 4 (Mudipat) Surabaya terlihat antusias menyambut mahasiswa kedokteran gigi dari berbagai negara yang mengunjungi sekolahnya, Selasa (15/8/2023).

Para siswa membawa bendera dari Jepang, Inggris, Korea Selatan dan Malaysia saat menyambut para mahasiswa.

Tak hanya itu, mereka juga memamerkan permainan gamelan, penampilan panahan hingga tapak suci untuk dipamerkan pada para mahasiswa asing.

Kepala SD Muhammadiyah 4 Surabaya, Edi Susanto mengungkapkan kunjungan para siswa dalam rangka kerja sama SD Mudipat dengan Fakultas Kedokteran Gigi (FKG) Universitas Airlangga, sehingga para mahasiswa kerap melakukan penyuluhan kesehatan gigi dan mulut siswa.

"Kebetulan di FKG Unair ada mahasiswa asing, jadi kegiatannya diarahkan ke sekolah kami. Kami mengenalkan budaya juga karena mereka kuat culturenya, jangan sampai momen datang ke sekolah kami mereka melewatkan momen budaya,"ujarnya.

Dikatakan Edy, para mahasiswa akan memberikan penyuluhan pada siswa kelas internasional karena pengantar yang digunakan berbahasa Indonesia.

Drg Dini Setyowati MPH PhD, dosen FKG Unair menambahkan kerjasama dengan Mudipat telah terjalin selama beberapa tahun untuk penelitian dan pengabdian masyarakat.

Dan kunjungan kali ini menjadi agenda terakhir program Summer Cost 35 Mahasiswa dari empat negara.

"Dan hari terakhir ini kami ajak untuk memberikan edukasi, mereka terbagi enam kelompok memberi edukasi ke kelas 5,6 dan guru untuk perilaku merawat gigi dan mulut. Kalau untuk guru untuk penanganan masalah kesehatan gigi dan mulut di sekolah," ujarnya.

Menurut Dini, para mahasiswa asing cukup senang bisa berkunjung ke sekolah. Pasalnya di negara asalnya tidak mudah ke sekolah dan berinteraksi dengan anak-anak.

" Karena mereka jarang bertemu anak-anak jadi sangat antusias. Kemarin sempat lewat depan sekolah mereka juga takjub katanya sekolahnya lebih besar dari sekolah SMA mereka di negaranya," pungkasnya.

BACA BERITA SURYA.CO.ID DI GOOGLE NEWS LAINNYA

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved