Pembunuhan Keluarga Bos Kardus

NASIB Si Bungsu Anak Bos Kardus setelah Ibu Tewas dan Ayah Dibacok Kakaknya, Lolos Tragedi Berdarah

Beginilah nasib anak bungsu bos kardus di Depok setelah ibunya tewas ditikam sang kakak dan ayahnya terluka parah. 

Editor: Musahadah
tribun Jakarta
Evakuasi Korban Pembantaian Keluarga di Depok. Ternyata Korban Dari Kalangan Berada. Simak sosoknya. 

SURYA.co.id - Beginilah nasib anak bungsu bos kardus di Depok setelah ibunya tewas ditikam sang kakak dan ayahnya terluka parah. 

Saat tragedi berdarah terjadi di rumahnya Kampung Sindangkarsa, RT 03/RW 08, Kelurahan Sukamaju Baru, Kecamatan Tapos, Kota Depok, pada Kamis (10/8/2023) siang, anak bungsu bos kardus di Depok itu masih berada di sekolah. 

Si bungsu anak bos kardus ini langsung berubah status menjadi anak piatu, ketika pulang dari sekolah. 

Sang ibu, SW (43) di temukan tewas di bagian belakang rumahnya, sementara sang ayah terluka parah di sebuah kamar yang terkunci. 

Sang kakak Rifki (23) alias RR yang diduga menjadi pelaku tragedi berdarah itu pun juga terluka. 

Baca juga: SOSOK Rifki Anak Bos Kardus yang Bunuh Ibu dan Bacok Ayah di Depok, Tabiat Kontras dengan Orangtua

Ketua RT 03/RW 08 Kelurahan Sukamaju Baru, Udi Rusiana mengungkapkan, saat tragedi berdarah itu terjadi, di rumah yang cukup besar itu memang hanya ada tiga orang, BAM, SW dan RR. 

Udi mengungkapkan jenazah SW sudah divisum di Rumah Sakit Polri Kramat Jati, Jakarta Timur.

Jenazah SW lalu dimakamkan di Tempat Pemakaman Umum (TPU) Belong, Depok pada Jumat (11/8/2023). 

"Jenazah almarhum (SW) kan kemarin dibawa ke RS Polri untuk diotopsi. Tadi pagi (jenazah SW) baru kami ambil untuk dimakamkan (pada) Jumat pagi," tutur Udi, ditemui di Jalan Takong, Jumat (11/8/2023).

Ia mengaku sempat melihat jenazah SW saat masih berada di RS Polri, Kramatjati, Jakarta Timur.

Menurut Udi, kondisi jenazah SW dalam keadaan baik seperti tak tampak ada luka-luka.

"(Kondisi) almarhum itu bening, bersih tidak, ada unsur apa-apa, bagus," sebutnya.

Dalam kesempatan itu, Udi mengaku kaget dengan adanya pertumpahan darah di rumah keluarga tersebut.

Sebab, kata dia, sejatinya keluarga itu dikenal berperangai baik.

"Saya kaget sekali. Wah, tiba-tiba saja ada seperti ini. Yang semula kami (pikir) baik, kok tiba-tiba muncul insiden seperti ini, kaget saya," ucapnya.

Awalnya warga sekitar mendengar cekcok dari kediaman korban sekitar pukul 09.30 WIB.

Warga lantas mencoba untuk masuk, namun rumah tersebut terkunci.

Kapolsek Cimanggis Kompol Arief Budiharsi mengatakan, warga akhirnya mendobrak pintu rumah agar bisa masuk.

"Warga mengecek ke belakang, ke dapur, dan ditemukan seorang perempuan, yaitu istrinya (SW) dari yang punya rumah tersebut dalam keadaan tewas," katanya.

Arief melanjutkan, selain menemukan jenazah SW, warga juga menemukan BA dan RA dalam keadaan terluka. Menurut Arief, BA dan RR terluka akibat benda tajam.

Sementara ini, kata Arief, polisi menduga RR merupakan pihak yang membunuh ibunya dan melukai ayahnya.

Namun, kepolisian masih menyelidiki lebih lanjut terkait dugaan tersebut. Kini, RR masih berstatus sebagai terduga pelaku.

Arief mengungkapkan, sebelum peristiwa ini terjadi, ketiganya sempat mempersoalkan bisnis keluarga mereka.

"Intinya, terjadi sedikit permasalahan internal keluarga itu," ungkapnya.

RR Masih Dibius

Di bagian lain, terungkap kondisi terkini RR yang terluka dalam persitiwa tersebut. 

Hingga berita ini diunggah, polisi belum memeriksa RR karena masih dalam pengaruh bius.

Kompol Arief mengatakan, pasca-penganiayaan tersebut pelaku RAR dibius di rumah sakit.

Hal ini yang menyebabkan pihaknya belum bisa melakukan pemeriksaan terhadap pelaku.

"Belum bisa diperiksa karena pengaruh bius. Jadi kami enggak akan memaksakan, nanti kami lihat kondisinya," kata Arief pada wartawan, Jumat (11/8/2023).

Arief mengatakan, bius tersebut dilakukan untuk penanganan luka terhadap pelaku.

"Bukan dibius karena mengamuk, tapi memang karena proses pengobatannya harus dibius," ucap Arief.

Arief menambahkan, saat ini jenazah SW telah dimakamkan, sementara BAM dan RAR masih menjalani perawatan di Rumah Sakit Sentra Medika Depok.

Sosok Terduga Pelaku

MUnir alias BAM, bos kardus yang menjadi korban pembacokan anaknya. Sang istri tewas di tragedi itu. Berikut sosok sang anak.
MUnir alias BAM, bos kardus yang menjadi korban pembacokan anaknya. Sang istri tewas di tragedi itu. Berikut sosok sang anak. (kolase tribun jakarta/warta kota)

Reza Oktovian (19), pedagang kue di Jalan Takong, Tapos, mengaku mengenal Rifki karena lapak jualannya hanya berjarak beberapa meter saja dari lokasi kejadian.

GELAGAT Anak Bos Kardus Sebelum Bunuh Ibu dan Buat Ayah Terluka Parah, Calon Penerus Usaha Keluarga

Sosoknya Rifki dikenal sebagai pribadi yang pendiam.

"Rifki anaknya pendiem, tak banyak omong," kata Reza di Tapos, Kamis (10/8/2023).

Usia Rifki yang lebih tua dari dirinya membuat Reza tidak terlalu kenal dekat.

"Dia usia diatas 20 tahun. Tempat tinggal saya di seberang jalan dari rumah Rifki. Jadi tidak pernah main bareng," paparnya.

Namun Reza mengenal keluarga Rifki karena lokasi jualan donatnya hanya 50 meter dari rumah keluarga Munir (ayah Rifki-red).

Keluarga Rifki juga dikenal sosok yang ramah karena kerap menegur tetangga.

Sementara Rifki dikenal sosok yang jarang bergaul.

"Bapaknya ramah, suka negur kalau lewat mau ke gudang. Ibunya juga suka beli donat di sini. Tetapi anaknya si Rifki jarang bergaul," ungkapnya.

Senada, Udi Rusiana, Ketua RT 03/RW 08 Kelurahan Sukamaju Baru, mengatakan Rifki tidak memiliki indikasi gangguan psikologis.

"Anaknya biasa saja. Tidak ada indikasi gangguan kejiwaan. Kalau tempramental kan relatif, mungkin pada saat tertentu saja saat emosi," ujarnya.

Udi pun kaget dengan adanya kejadian tragis yang menimpa keluarga Munir.

Pasalnya, dia mengenal keluarga ini sebagai keluarga yang rukun dan damai.

"Saya kaget, kok bisa ada kejadian seperti itu. Apakah ada pihak ketiga atau apa ada permasalahan rumah tangga, kita nggak ngerti," tuturnya.

Udi mengungkapkan jenazah SW yang menjadi korban tewas dalam insiden ini sudah divisum di Rumah Sakit Polri Kramat Jati, Jakarta Timur.

"Jenazah akan disalatkan dulu di musala lalu dimakamkan di TPU Wakaf Gede Tapos," tandasnya.

Sekedar informasi BAM berprofesi sebagai pengusaha kardus.

Dia memiliki 3 gudang kardus besar di Jalan Baktiabri, Sukamaju Baru, Tapos.

Ketua RT setempat Udi Rusiana menyebut bahwa Rifki bekerja dengan ayahnya yang merupakan pengusaha pengepul kardus.

Adapun usaha itulah yang ternyata berkaitan dengan motif pembunuhan tersebut.

Hal itu diungkap oleh Kapolsek Cimanggis, Kompol Arief Budiharso seperti dikutip Tribun Jakarta pada Kamis (11/8/2023).

Motif RAR tega membantai orang tua sendiri ternyata diduga masalah transparasi keuangan perusahaan milik BAM.

"Intinya, terjadi sedikit permasalahan internal keluarga itu. Jadi memang korban (BAM) ini punya usaha terkait pengelolaan kardus, packing kardus, dikelola oleh keluarga tersebut, termasuk anaknya (RAR) juga dilibatkan dalam usaha tersebut," ucap Arief.

Namun dalam usaha tersebut, diduga ada masalah terkait pengelolaan keuangan usaha tersebut.

 "Akan tetapi, dalam perjalanannya menurut informasi dari yang bersangkutan (korban BAM), ada masalah terkait pengelolaan keuangan dari usaha tersebut," timpalnya.

Padahal RAR digadang-gadang sebagai pewaris perusahaan tersebut. Mengingat RAR adalah anak pertama dari SW dan BAM.

"Pelaku kerja di perusahaan itu juga, sebagai penerusnya kan diajarkan untuk mengelola bisnis, bagaimana caranya, bagaimana dengan supply, penjualan, dan lain-lainnya," beber Arief.

"Iya, mungkin arah ke arah situ (transparansi keuangan)," sambung Arief lagi.

>>>Ikuti Berita Lainnya di News Google SURYA.co.id 

Sebagian artikel ini telah tayang di TribunJakarta.com dengan judul Dibius, Anak yang Aniaya Orang Tua Hingga Tewas di Depok Belum Bisa Diperiksa

Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved