Berita Surabaya

Jajaki Pasar, 5 UMKM Binaan Sampoerna Tampil di Ajang Wellness Food Japan 2023

Sebanyak lima UMKM binaan Sampoerna tampil di ajang Wellness Food Japan 2023 pada awal Agustus 2023 lalu.

Penulis: Sri Handi Lestari | Editor: irwan sy
ist
Stan UMKM binaan dari Sampoerna saat tampil di ajang pameran Wellness Food Japan 2023. 

SURYA.co.id | SURABAYA - Sebanyak lima UMKM binaan Sampoerna tampil di ajang Wellness Food Japan 2023 pada awal Agustus 2023 lalu.

Ajang Wellness Food Japan 2023 adalah salah satu pameran dagang terbesar di Jepang.

Pameran ini diikuti lebih dari 600 peserta, dan dikunjungi lebih dari 40.000 orang setiap harinya.

Kelima UMKM itu merupakan UMKM unggulan yang produknya telah memenuhi syarat ekspor.

Kelima UMKM itu adalah Bali Pure dan Padma Herbal dari Bali, Dede Satoe dari Surabaya, Kopi Benua dari Palembang, dan Togato Coffee dari Medan.

Sebelumnya mereka tercatat sebagai peserta dalam Program Keberlanjutan Sampoerna Untuk Indonesia (SUI), melalui Sampoerna Entrepreneurship Training Center (SETC).

Pemilik Usaha Bali Pure, I Ketut Sumayana, mengatakan, kesempatan berpartisipasi dalam Wellness Food Japan 2023 ini merupakan pengalaman yang sangat berharga.

"Dari pameran ini, saya bisa menjajaki peluang memasarkan produknya di Jepang. Bali Pure membawa sejumlah produk unggulannya seperti virgin coconut oil (VCO), sabun, dan massage oil alias minyak pijat," kata Sumayana, Jumat (11/8/2023).

Menurutnya, ada potensi pasar yang besar untuk memasarkan produk-produk Bali Pure di Negeri Sakura ini.

“Setelah melihat produk kami, pengunjung mendapatkan tester, saya juga kasih pijatan dengan massage oil Bali Pure. Para pengunjung di Jepang itu senang sekali. Bahkan, ada yang datang lagi dua kali, dan mereka menyatakan tertarik dengan produk kami,” lanjut Sumayana.

Ada beberapa pembeli potensial, di antaranya salah satu penyalur produk spa.

Sumayana memberikan beberapa contoh produk.

Setelah pameran, ia akan menindaklanjuti peluang bermitra dan menjalin komunikasi dengan para pembeli potensial lainnya.

Hal yang sama diungkapkan Djono Darmaputera, pemilik usaha Sahang Mas, yang membawa produk unggulannya berupa kopi dengan merek 'Benua'.

Hasil dari pameran ini, kata Djono, ada pasar yang bisa dijajaki dan peluang mendapatkan calon pembeli.

Ia akan membina relasi dan komunikasi dengan para calon pembeli potensial.

“Siapa tahu suatu saat bisa memenuhi permintaan,” ujar Djono.

Sementara itu, Ni Putu Ellida Raiani, pemilik UMKM Padma Herbal, mengungkapkan, salah satu tujuan dari mengikuti Wellness Food Japan 2023 adalah membuka peluang bisnis untuk memasarkan produk-produk herbal produksinya.

"Pada pameran kemarin, saya membawa sejumlah produk unggulan Padma Herbal, di antaranya, artisan tea herbal, berbagai minuman instan herbal, permen jahe, dan permen rosella," cerita Ellida.

Ellida mengaku telah bertemu dengan beberapa pedagang partai besar (wholesaler) dan ritel.

Dirinya akan follow up beberapa buyer potensial yang memang bisa membawa produk untuk dipasarkan di Jepang.

"Semoga ada yang cocok,” ujar Ellida.

Antusiasme pengunjung Wellness Food Japan 2023 terhadap produk-produk UMKM yang dipamerkan di stan SETC sangat tinggi.

Menurut Ellida, para pengunjung memperlihatkan minat tinggi pada permen dan teh herbal.

Apalagi, setelah mengetahui bahwa produk ini diproduksi di Bali.

Ternyata, Bali yang sangat dikenal di sana, sehingga memudahkannya untuk mempromosikan produk Padma Herbal.

“Di Jepang, kami lihat mereka (pengunjung) cukup tinggi minatnya pada permen dan teh herbal yang rasanya lebih light. Teh herbal, sejauh yang saya lihat, lebih ringan dan lebih cepat diterima Jepang. Mereka juga kaget saat tahu bahwa rosella bisa dibuat permen,” papar Ellida.

Kegiatan yang berlangsung di Tokyo Big Sight, 2-4 Agustus 2023 lalu itu juga merupakan salah satu wujud dukungan Sampoerna dalam mengembangkan UMKM, khususnya untuk melebarkan sayap ke pasar ekspor.

SETC telah mempersiapkan dan membekali UMKM terpilih untuk mengikuti Wellness Food Japan 2023 sejak Mei lalu.

UMKM yang diberangkatkan mendapatkan pelatihan dan pendampingan terkait kemasan serta aturan-aturan mengenai pasar Jepang.

Dengan berpartisipasi pada pameran ini, SETC, bekerja sama dengan mitra tanggung jawab sosial perusahaan Business & Export Development Organization (BEDO), ingin memberikan dukungan terhadap pengembangan kapasitas dan pasar yang sesuai bagi masing-masing UMKM.

Selain itu, mendorong konektivitas UMKM SUI-SETC dengan potensi pasar yang sesuai.

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved