Mahasiswa UI Bunuh Adik Tingkat
KONDISI Mahasiswa UI setelah Bunuh Adik Tingkat, Tak Tenang Dihantui Korban Lewat Mimpi dan Diancam
Terungkap kondisi mahasiswa Universitas Indonesia (UI) berinisial AAB (23), yang tega bunuh adik tingkat, MNZ (19). Ini pengakuannya
Penulis: Arum Puspita | Editor: Adrianus Adhi
SURYA.CO.ID - Terungkap kondisi mahasiswa Universitas Indonesia (UI) berinisial AAB (23), yang tega bunuh adik tingkat, MNZ (19).
Ternyata, AAB mengalami kecemasan setelah membunuh MNZ.
Pasalnya, ia selalu didatangi korban di mimpi.
Hal itulah membuat AAB mengurungkan niat untuk menjual MacBook-iPhone milik MNZ yang dicurinya.
"Niatnya mau dijual tapi belum sempat, karena pelaku ini sejak kejadian itu ketika tertidur didatangi korban di mimpinya," kata Wakil Kasatreskrim Polres Metro Depok AKP Nirwan Pohan, dikutip dari Kompas.com.
Saking cemasnya, AAB sampai niat bunuh diri karena mendapat ancaman dari korban melalui mimpinya.
"Pelaku diancam dibunuh oleh korban dalam mimpinya. Pelaku bahkan sempat terpikir mau bunuh diri karena dikejar oleh korban di dalam mimpinya," ujar Nirwan.
Pada kesempatan itu, AAB mengungkapkan hal serupa.
Ia bercerita, dalam mimpinya, dibunuh oleh MNZ di depan banyak orang.
"Mimpi itu adalah pertanda, beberapa waktu lalu saya (mimpi) ditangkap terus dibunuh sama korban dan disaksikan banyak orang," ujar dia.
Terinsipirasi dari film
Sebelumnya terungkap, AAB lebih dulu mencari informasi di Youtube tentang bagaimana membunuh orang dengan cepat sebelum menghabisi MNZ.
"Saya terinspirasi karena nonton film Narcos," kata AAB.
Untuk melancarkan aksinya, mahasiswa UI jurusan Sastra Rusia ini pun menjemput korban MNZ dari kampus.
Wakasatreskrim Polres Depok AKP Nirwan Pohan mengatakan, pelaku sudah menyiapkan sebilah pisau lipat untuk menghabisi nyawa korban.
"Iya pelaku ini sudah menyiapkan pisau di jok motor, setelah itu dikeluarkan disimpan di kantong celana setelah tiba di kos korban," ujar Nirwan.
Pisau lipat ini lah yang kemudian dipakai pelaku untuk menusuk korban hingga tewas.
"Kurang lebih ada 10 tusukan (pada tubuh korban)," sambungnya lagi.
Sementara itu, pelaku sendiri tak tahu persis berapa kali ia melakukan penusukan.
"Saya enggak menghitungnya, karena korban sempat melawan," ucapnya saat dihadirkan dalam ungkap kasus.
Sebelumnya diwartakan, pembunuhan ini terjadi pada Rabu (2/8/2023) petang sekira pukul 18.30 WIB, di kosan korban yang beralamat di Jalan Palakali, Kukusan, Beji, Kota Depok.
Di sisi lain Nirwan mengatakan hasil otopsi ditemukan adanya sebuah cincin dalam kerongkongan korban.
Ternyata, cincin itu adalah milik pelaku yang terlepas karena korban melakukan perlawanan saat 'dieksekusi'
Korban sempat menggigit tangan pelaku.
Pelaku kemudian mendorong hingga posisi korban terbalik.
"Sehingga cincin pelaku tinggal (tertinggal) di kerongkongan dan dia (pelaku) menusuk berulang-ulang. Motif sementara, pelaku ingin menguasai benda-benda milik korban," sambung Nirwan.
Nirwan mengatakan, pelaku melakukan aksi keji tersebut lantaran mengalami kerugian investasi crypto.
Menurut Nirwan, pelaku memilik hutang hingga jutaan rupiah akibat gagal investasi Crypto.
"Hutang pelaku ini Rp 80 juta. Pelaku ini main Crypto, kemudian kalah dan hutang sini hutang sana," ujar Nirwan.
Lebih lanjut, Nirwan mengatakan pelaku juga sedianya iri dengan korban.
Pasalnya, korban juga bermain Crypto namun meraih kesuksesan, berbeda dengan nasib yang dialami pelaku.
"Pelaku ini terbelit utang kerugian investasi online crypto, nah untuk menutupi kerugiannya ini pelaku pinjam online, sehingga menyelesaikan utang-utangnya itu niatlah mengambil harta korban," katanya dalam konferensi pers, Sabtu (5/8/2023).
AAB juga mengaku nekat membunuh temannya karena terjerat utang.
"Hutang saya cuma Rp 15 juta, total kerugian saya 80 juta di aset Crypto saya," ungkapnya saat dihadirkan dalam ungkap kasusnya.
"Nah Rp 15 juta itu saya hutang ke teman saya sama pinjol (pinjaman online)," timpalnya.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.