Berita Viral
SOSOK Regyna Intan Satu-satunya Gadis Perwakilan Kodam Mulawarman yang Lolos Jadi Taruni Akmil 2023
Inilah Sosok Regyna Intan Cahyani Tamales yang menjadi satu-satunya gadis perwakilan Kodam VI/Mulawarman yang lolos taruni Akmil 2023.
Penulis: Putra Dewangga Candra Seta | Editor: Putra Dewangga Candra Seta
SURYA.co.id - Sosok Regyna Intan Cahyani Tamales jadi sorotan karena menjadi satu-satunya gadis perwakilan Kodam VI/Mulawarman yang lolos taruni Akmil 2023.
Gadis yang akrab disapa Regyna itu menangis bahagia, karena telah berhasil menjadi satu-satunya peserta perempuan, perwakilan Komando Daerah Militer (Kodam) VI Mulawarman.
Regyna telah melalui seleksi dengan tingkat kesulitan yang tinggi, serta proses yang memerlukan waktu panjang.
Tahapan demi tahapan telah dilalui Regyna untuk bisa mencapai tujuannya itu, dimulai dari seleksi Tingkat Kodim 1006/Martapura, kemudian tingkat Korem 101/Antasari bersaing dengan peserta se-Kalsel.
Setelah dinyatakan lolos, Regyna kemudian harus kembali menjalani seleksi di tingkat Kodam VI Mulawarman, bersama peserta dari Provinsi Kalsel, Kaltim dan Kaltara.

“Awalnya ragu karena kuota cuman 1 perempuan, sedangkan Kodam VI Mulawarman membawahi tiga provinsi, Kalsel, Kaltim dan Kaltara,” kata alumni SMA Negeri 1 Banjarbaru itu, melansir dari Banjarmasinpost.
Berusaha semaksimal mungkin menjadi yang terbaik, hanya itulah yang bisa dilakukan oleh gadis berusia 19 tahun itu.
Selesai menjalani seleksi di tingkat Kodam VI Mulawarman, lagi-lagi penyuka seni lukis itu harus bersaing dengan peserta dari seluruh Indonesia di Bandung, Jawa Barat.
“Sungguh tidak terduga, selesai seleksi di Bandung, seleksi lagi di Magelang, dan bersyukur kembali lolos seleksi,” terangnya.
Sebelum mengikuti seleksi, Regyna mengaku cukup intens belajar dan berlatih, mulai dari berlari, berenang, hingga membaca buku tebal dan berselancar di dunia maya.
Selain itu dukungan dan doa orangtua, seolah menjadi pendorong kesuksesan yang telah dicapainya saat ini.
“Ayah dan ibu memang purnawirawan TNI, tapi bukan itu yang membuat saya bisa lolos seleksi Akmil, melainkan doa dan dukungan mental dari mereka,” ujarnya.
Mengikuti seleksi Taruni Akmil sebelumnya tidak pernah terlintas dipikiran Regyna, meski kedua orangtuanya merupakan purnawirawan.
Baginya dulu mengikuti tes sangatlah susah, namun semuanya pemikiran itu berubah 180 derajat, setelah dirinya menjadi anggota Paskibraka Nasional tahun 2021 lalu.
“Orangtua hanya mengarahkan, tidak pernah memaksa saya untuk masuk Akmil. Awalnya biasa saja, tapi tiba-tiba tertantang mencoba,” jelasnya.
Keberhasilannya itu bahkan ujar Regyna sampai-sampai membuat kedua orangtuanya terkejut. Sebab, hanya ia satu-satunya dari empat bersaudara, yang bisa membuat nyata mimpi kedua orangtuannya.
Meski sudah berhasil menjadi calon prajurit taruni Akademi Militer, namun hal itu tidak membuatnya sombong.
Ia berpesan kepada peserta yang belum berhasil lolos menjadi calon prajurit agar tetap semangat, dan mencoba nya di lain kesempatan. “Terus berlatih dan jagan menyerah, karena tidak ada hasil yang menghianati usaha,” pesannya.
Eks Paskibraka Nasional Lolos Seleksi Akmil

Ada juga sosok Via Tiara Ningrum yang berhasil lolos seleksi masuk Akademi Militer atau Akmil.
Via dulunya adalah salah satu Paskibraka Nasional yang mewakili provinsi Belitung pada tahun 2021.
Via berasal dari keluarga yang sederhana. Ayahnya seorang montir, sedangkan ibunya berjualan kue.
Diketahui, rasa senang dan bangga menyelimuti Hasan, ketika menerima telepon yang mengabarkan Via Tiara Ningrung putrinya lolos seleksi Akademi Militer ( Akmil) beberapa waktu lalu.
"Alhamdulillah, pasti bangga lah. Kemarin itu dapat kabar dari Jenderal Arif, beliau nelpon katanya Via lulus dan sekarang sudah pendidikan," ujar Hasan, melansir dari Posbelitung.
Via Tiara Ningrum akrab disapa Tia pernah bertugas sebagai Paskibrakara Nasional mewakili Bangka Belitung tahun 2021 lalu.
Sukses menjalankan tugasnya, Tia mulai berkeinginan mengikuti seleksi Akmil dan menyampaikan niatannya kepada orang tua.
Sebagai seorang ayah, Hasan tetap mendukung keinginan anak meskipun sadar diri harus berkorban karena hanya bekerja sebagai montir di bengkel yang beralamat di Jalan Perumnas, Desa Aik Pelempang Jaya, Kabupaten Belitung.
Sedangkan istrinya Yuliani membantu keuangan keluarga dengan cara berjualan kue.
Semenjak sang anak mendaftar seleksi awal di Palembang, Hasan beserta istrinya terus memberikan dukungan.
Bahkan dirinya rela meminjam uang kepada kerabat demi menutupi kebutuhan putrinya mulai dari mengurus administrasi, biaya kost hingga makan sehari-hari.
"Dia (Tia) sempat bilang, kalau tidak lulus bagaimana? Saya cuma bilang kalau dak lulus itu pengalaman, tidak masalah yang penting fokus," ungkapnya.
Berkat dukungan dari keluarga, Tia akhirnya dinyatakan lolos seleksi dan menjadi perwakilan lima orang untuk mengikuti pantukhir di Bandung.
Tak main-main, Tia berhasil lolos menjadi lima terbaik dari 270 pendaftar. Kabar gembira tersebut otomatis membuat Hasan beserta keluarga bangga.
Tapi di sisi lain, dirinya paham biaya kembali bertambah karena sang anak harus bertolak ke Bandung.
Tetapi Hasan tak menyerah karena dirinya percaya perjuangan anaknya tidak akan sia-sia.
"Alhamdulillah dapat kabar dia lulus dan sekarang sudah menjalani pendidikan di Magelang. Saya bersyukur cita-citanya sekarang sudah terwujud," kata pria kelahiran Rupit, Lubuk Linggau itu.
Dirinya sempat tidak menyangka Tia mampu lolos seleksi Akmil mulai dari tahap awal hingga pantukhir.
Mengingat saingannya sangat banyak dengan berbagai latar belakang.
>>>Ikuti Berita Lainnya di News Google SURYA.co.id
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.