Berita Nganjuk

Siraman Air Terjun Sedudo Jadi Upaya Pelestarian Budaya, Diharapkan Tingkatkan Kunjungan ke Nganjuk

siraman di air terjun Sedudo juga diharapkan membawa multiplier effect bagi masyarakat. Terutama meningkatkan perekonomian

Penulis: Ahmad Amru Muiz | Editor: Deddy Humana
surya/ahmad amru muiz
Bupati Nganjuk, H Marhaen Djumadi bersama Ketua DPRD Nganjuk, Tatit Heru Tjahjono mengikuti tradisi siraman di air terjun Sedudo di Desa Ngliman, Kecamatan Sawahan, Kabupaten Nganjuk. 

SURYA.CO.ID, NGANJUK - Pada bulan Muharram atau bulan Syuro, warga bersama tokoh masyarakat serta para pejabat Forpimda Kabupaten Nganjuk mengikuti siraman air terjun Sedudo. Tradisi ini sudah dilakukan selama ratusan tahun dan tetap menjadi bukti kearifan lokal yang dipertahankan sampai sekarang.

Kegiatan diselenggarakan di air terjun Sedudo yang berketinggian sekitar 105 meter di Desa Ngliman Kecamatan Sawahan, Kabupaten Nganjuk, Kamis (3/8/2023).

Saat mengikuti siraman, Bupati Nganjuk H Marhaen Djumadi bersama Ketua DPRD, Kapolres, serta jajaran Forpimda Nganjuk mengenakan pakaian tradisional Jawa, dan disambut Tarian Merak Ngigel dari para penari.

Ritual Siraman Sedudo dipimpin oleh sesepuh desa yang rangkaian ritualnya diiringi gamelan Jawa, belasan gadis belia berambut panjang diarak untuk mengambil air langsung dari bawah guyuran air terjun Sedudo.

Selanjutnya, para gadis dengan dibantu beberapa orang perjaka mengambil air dari guyuran air terjun secara langsung. Air yang disimpan dalam kendi kecil ini kemudian dimasukkan ke dalam wadah khusus untuk dipakai jika sewaktu-waktu ada warga yang memerlukan.

Misalnya untuk pengobatan ataupun untuk kepentingan-kepentingan yang lainnya seperti mendapat jodoh ataupun mendapatkan momongan dan sebagainya

Bupati Marhaen mengatakan, prosesi Siraman Sedudo merupakan adat masyarakat Kabupaten Nganjuk. Khususnya bagi masyarakat Desa Ngliman yang terus dilestarikan hingga sekarang.

"Tradisi Siraman ini merupakan rangkaian dari sedekah bumi dan upacara pengambilan air suci dari Air Terjun Sedudo yang sudah dijalankan warga setempat secara turun temurun sejak jaman Majapahit," kata Marhaen, Kamis (3/8/2023).

Diungkapkan Marhaen, pihaknya berharap seluruh masyarakat Nganjuk untuk selalu menjaga dan melestarikan budaya Siraman Sedudo. Kegiatan itu akan dipertahankan dan menjadi agenda tahunan yang dapat menarik wisatawan lokal, regional, nasional, maupun internasional.

"Dan kami optimistis tradisi siraman air terjun Sedudo ini akan selalu menjadi daya tarik wisatawan baik lokal maupun luar daerah hingga luar negeri untuk berkunjung dan berwisata," ucap Marhaen .

Pelaksanaan siraman di air terjun Sedudo juga diharapkan membawa multiplier effect bagi masyarakat. Terutama meningkatkan perekonomian masyarakat sekitar dan juga memberi tempat bagi UMKM untuk bisa mengenalkan produknya.

"Kami nilai ini momen yang sangat bagus dari kegiatan tradisi siraman Sedudo. Masyarakat bisa mengambil manfaat dengan mandi di air sedudo untuk kesehatan dan para pedagang bisa laku barang yang dijualnya. Multiplier effect ini yang tentunya kami harapkan bisa terwujud," tutur Marhaen. *****

 

Sumber: Surya
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved