Berita Viral

SEPAK TERJANG Ade Bhakti Camat Gajahmungkur yang Dimutasi Usai Diduga Sindir Mbak Ita, Tuai Dukungan

Inilah sepak terjang Ade Bhakti, camat Gajahmungkur, yang viral di media sosial lantaran dimutasi oleh walikota, seusai diduga menyindir lewat konten.

Penulis: Akira Tandika Paramitaningtyas | Editor: Adrianus Adhi
Instagram/adebhakti
Ade Bhakti saat pertama kali bertugas di Pemadam Kebakaran Kota Semarang. 

SURYA.CO.ID - Inilah sepak terjang Ade Bhakti, camat Gajahmungkur, Semarang, yang viral di media sosial lantaran dimutasi oleh wali kota, seusai diduga menyindir lewat konten.

Nama Ade Bhakti mendadak viral di media sosial. Bukan karena keaktifannya dalam membuat konten pelayanan masyarakat, namun lantaran dirinya dimutasi oleh wali kota Semarang.

Ade Bhakti yang sebelumnya menjabat sebagai camat Gajahmungkur, dimutasi menjadi sekretaris pemadam kebakaran Kota Semarang.

Baca juga: SOSOK Marita Sari, Emak-emak di Gresik yang Geram Anaknya Gagal Praktek SIM 13 Kali, Videonya Viral

Hal itu diduga terjadi karena sebelumnya Ade Bhakti diketahui membuat konten perihal nasi goreng di Instagram pribadinya.

Konten nasi goreng itu diduga untuk menyindir Mbak Ita, sapaan akrab Wali Kota Semarang, yang menggelar lomba nasi goreng untuk merayakan HUT RI.

Setelah kasus itu viral, warganet banyak memberikan dukungan untuk Ade Bhakti yang dinilai sudah benar dalam menjalankan tugasnya.

Dalam akun pribadinya, Ade Bhakti juga memposting gambar screenshot potongan berita yang berjudul "Usai Sindir Nasi Goreng Ala Mbak Ita, Camat Gajahmungkur Dicopot".

"STNK : Siap Tok No Kulo...!!! (Siap Saja Dong Saya)," kata dia dalam postingannya.

Baca juga: Berita Viral Emak-Emak Ngamuk Anak Gagal Tes SIM 13Kali di Gresik, Polda Jatim Beber Bukti dan Fakta

Saat ini sudah ada ribuan komentar yang membanjiri kolom komentarnya.

Banyak warganet yang menyesalkan mutasi tersebut.

"Wah ngisin2 i..mosok goro2 sego goreng wong sing berprestasi ngene disenggol ie...," kata akun @gabrielamahardini dalam kolom komentar postingan tersebut. 

Bahkan, saat menjadi camat Gajahmungkur, Ade Bhakti telah mengukir sejumlah prestasi untuk daerahnya.

Melansir Tibun Medan, berikut sepak terjang Ade Bhakti saat menjabat jadi camat Gajahmungkur.

Peringkat Pertama

Ade Bhakti menjelaskan, selama menjabat sebagai Camat Gajahmungkur, dia memiliki prestasi yang membanggakan untuk Kota Semarang.

Salah satunya peringkat pertama evaluasi Organisasi Perangkat Daerah (OPD).

Evaluasi kinerja OPD dilakukan setiap triwulan atau tiga bulan sekali yang dilakukan oleh Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (KemenpanRB).

"Alhamdulillah, di Juni 2023, nilainya bagus."

"Triwulan pertama 2023 ini, kemudian triwulan kedua dari 51 OPD, peringkat lima."

"Tapi kalau dibandingkan dengan 16 kecamatan lain, kami di peringkat pertama," jelasnya seperti dilansir dari Kompas.com, Kamis (3/8/2023).

Menurunkan Stunting

Selain prestasi mendapatkan peringkat pertama hasil evaluasi KemenpanRB, Ade Bhakti juga dianggap berhasil dalam penanganan stunting di wilayah Gajahmungkur.

"Kalau bicara masalah stunting jumlahnya, kami pun juga nggak banyak-banyak amat."

"Kami peringkat ketiga atau keempat, paling sedikit," paparnya.

Dia menjelaskan, angka stunting di Gajahmungkur awalnya berjumlah 60 kasus.

Saat ini kasus stunting sudah jauh berkurang tinggal 26 kasus sampai saat ini.

"Kemarin jumlahnya 60-an dievaluasi tinggal 30-an atau bahkan 26," imbuh Ade Bhakti.

Hal itu membuktikan, lanjut dia, OPD di Gajahmungkur benar-benar melaksanakan program Pemkot Semarang dengan baik dan sesuai dengan arahan.

"Selalu laksanakan dengan baik," kata dia.

Jawaban Mbak Ita

Menanggapi hal itu, Wali Kota Semarang Hevearita Gunaryanti Rahayu menjelaskan, mutasi merupakan hal yang biasa dilakukan di lingkungan pemerintah.

Hal itu tak hanya terjadi di Kota Semarang.

"Mutasi adalah hal yang biasa," jelas Ita melalui pesan WhatsApp kepada Kompas.com, Rabu (2/8/2023).

Dia menegaskan, pembahasan soal mutasi sudah dilakukan jauh-jauh hari. Mutasi merupakan pemenuhan organisasi dalam lingkungan pemerintahan.

"Intinya mutasi adalah pemenuhan organisasi," kata Ita.

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved