Berita Tulungagung

PLN Tulungagung Sudah Sediakan Stasiun Isi Daya Untuk Mobil Listrik, Tarifnya Hanya Rp 2.500

Kecepatannya memang beda karena daya yang digunakan juga beda. Namun tarif layanan keduanya tidak ada perbedaan

Penulis: David Yohanes | Editor: Deddy Humana
surya/david yohanes
Fasilitas Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU) di Kantor PLN ULP Tulungagung. 

SURYA.CO.ID, TULUNGAGUNG - Elektrifikasi kendaraan umum belum juga digencarkan, tetapi PLN ULP Tulugagung sudah mempersiapkan infrastruktur penunjang. Yaitu menyediakan Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU) agar bisa digunakan masyarakat umum di Tulungagung yang mempunyai mobil listrik.

Di SPKLU itu, ada dua macam pengisian, yaitu 66KVA untuk fitur fast charging dan 16,5 KVA untuk yang tidak mendukung fast charging.

Manajer PLN ULP Tulungagung, Resma Dwida Pantri, mengatakan, fasilitas ini bisa digunakan masyarakat umum pemilik mobil listrik. “Ini masih tergolong masih baru, masih 1 bulan. Sebelumnya masih penyempurnaan fasilitas,” terang Resma, Selasa (1/8/2023).

SPKLU ini juga sudah diuji coba menggunakan Hyundai Kona milik PLN. Untuk yang fast charging, mulai dari baterai kosong sampai terisi penuh membutuhkan waktu 45 menit. Sedangkan untuk yang bukan fast charging membutuhkan waktu 4-8 jam, tergantung jenis baterainya.

“Kecepatannya memang beda karena daya yang digunakan juga beda. Namun tarif layanan keduanya tidak ada perbedaan,” sambung Resma.

Fast charging biasanya dipakai untuk pemilik mobil listrik yang mau menunggu selama proses pengisian. PLN ULP Tulungagung juga akan menyiapkan fasilitas ruang tunggu untuk konsumen SPKLU.

Sementara fasilitas bukan fast charging bisa digunakan mereka yang ada keperluan lama dan meninggalkan mobilnya. "Tarif setiap 1 KWH adalah Rp 2.500. Penggunanya bisa swalayan, atau kalau belum paham akan dipandu petugas kami,” tutur Resma.

Hingga saat ini belum ada masyarakat yang menggunakan SPKLU ini. SPKLU ini bagian dari program mengurangi emisi gas karbon, dengan beralih ke kendaraan listrik.

Konsumen bisa menggunakan aplikasi PLN Mobile dan tinggal scan QR code yang ada di mesin SPKLU. “Jadi tinggal masukkan akan membeli berapa rupiah atau berapa KWH. Tinggal scan, langsung terbayar,” papar Resma.

Lebih jauh Resma mengungkapkan, pihak swasta bisa membuka usaha SPKLU. Nantinya pengajuan lewat PLN dengan tarif khusus yang ditentukan oleh PLN.

Pemilik juga bisa mengajukan pemasangan instalasi untuk isi daya mobil listrik. Pemerintah memberikan subsidi khusus dengan biaya pasang hanya Rp 150.000. Selain itu tarifnya juga dipotong besar-besaran hingga hanya membayar 30 persen saja.

“Jadi nanti KWH meternya sendiri, tidak jadi satu dengan instalasi rumah. Lebih menguntungkan pasang baru, karena harganya murah,” pungkas Resma. *****

Sumber: Surya
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved