Viral Gunung Aspal di Surabaya
Pergantian Pipa PDAM Sebabkan 'Gunung Aspal' di Jalan Pasar Kembang Surabaya, Kini Perbaikan Dikebut
Proyek pergantian pipa air PDAM Surya Sembada Surabaya menyebabkan aspal di Jalan Pasar Kembang terangkat, hingga tampak seperti gunungan aspal.
Penulis: Bobby Constantine Koloway | Editor: Cak Sur
SURYA.CO.ID, SURABAYA - Proyek pergantian pipa air Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Surya Sembada Surabaya, menyebabkan aspal di Jalan Pasar Kembang terangkat, hingga tampak seperti gunungan aspal.
Direktur Utama PDAM Surya Sembada, Arief Wisnu Cahyono memastikan proses rekondisi jalan tuntas hari ini.
"Petugas sudah kami minta agar untuk jalan raya selesai (rekondisi) hari ini. Harus dikembalikan. Baru selanjutnya melanjutkan pergantian pipa," kata Arief dikonfirmasi di Surabaya, Selasa (1/8/2023).
Pihaknya menjelaskan penyebab terangkatnya jalan aspal tersebut.
"Ini kejadian yang tidak kami rencanakan, namun kami berupaya cepat agar segera selesai rekondisi," ujarnyaa.
Awalnya, mekanisme pergantian pipa di kawasan tersebut menggunakan metode Horizontal Directional Drilling (HDD) atau pengeboran terarah horizontal. Teknisnya, lubang dibuat horizontal untuk memasukkan pipa dan selanjutnya pipa ditarik menggunakan mesin.
Metode ini digunakan, karena tanpa merusak tanah permukaan. Apalagi, ruas Jalan Pasar Kembang merupakan salah satu ruas jalan protokol yang banyak dilalui kendaraan.
"Metodenya (pergantian pipa) bukan menggunakan penggalian terbuka. Namun, menggunakan HDD," jelas Arief Wisnu Cahyono.
Setelah lubang terbuka, petugas kemudian menyuntikan lumpur bor. Fungsinya, lumpur bor melumasi kepala pengeboran, menangguhkan stek hingga menstabilkan lubang bor itu sendiri. Sehingga, pipa akan lebih mudah untuk ditarik.
"Metode HDD itu memang ada lumpur yang kami injeksikan di situ, untuk mengisi kekosongan ketika lubang itu dibuat sebelum pipa itu ditarik. Ini menjadi pelicin. Apalagi ini pipa besar," papar alumni Institut Teknologi Sepuluh November Surabaya (ITS) ini.
Namun, saat pipa ditarik ternyata membuat aspal di atasnya ikut terangkat.
"Ketika ada ruang kosong kemudian menekan udara, terjadi angkatan hingga membuat tanah mengangkat ke atas," ungkapnya.
Sehingga, pihaknya memastikan bahwa lumpur yang ada di titik tersebut bukan akibat dari pengeboran. Namun, karena memang telah ditambahkan pihaknya.
"(Aspal terangkat) Bukan karena ada lumpur, melainkan karena ada tekanan," tegas Arief.
Sekalipun demikian, pihaknya memastikan tak ada gangguan suplai air di kawasan ini. Pergantian pipa besi 600 mm menjadi pipa HDPE 600 mm sebagai peremajaan dan mencegah kebocoran.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.