Berita Trenggalek

Dua Kabupaten Tetangga Diserang Antraks, Peternak Trenggalek Diminta Waspada Hewan Ternak Murah

Sebelum di Tulungagung, di Kabupaten Pacitan juga ditemukan kasus antraks, bahkan diduga telah menular ke manusia.

tribun jatim/sofyan arif
Aktivitas Jual Beli Hewan Ternak di Pasar Hewan Trenggalek 

SURYA.CO.ID, TRENGGALEK - Dinas Peternakan Kabupaten Trenggalek meminta peternak dan pedagang hewan di Kabupaten Trenggalek untuk tidak membeli hewan ternak dari daerah endemi antraks.

Terbaru antraks muncul di Kecamatan Pagerwojo, Kabupaten Tulungagung, yang mana kecamatan tersebut berbatasan langsung dengan Kecamatan Bendungan, Kabupaten Trenggalek.

Menanggapi hal itu, Kepala Dinas Peternakan Kabupaten Trenggalek, Joko Susanto mengatakan saat ini Antraks memang sedang menjadi perhatian di Jawa Timur.

Apalagi sebelum di Tulungagung, di Kabupaten Pacitan juga ditemukan kasus antraks, bahkan diduga telah menular ke manusia.

"Untuk itu anggota kami selalu menginformasikan kepada penjual dan peternak bahaya antraks, walaupun sampai saat ini belum ada laporan di Trenggalek ditemukan antraks," kata Joko, Selasa (1/8/2023).

Lalu lintas peternak yang datang dan pergi dari daerah endemi antraks menurut Joko harus ditekan semaksimal mungkin, karena jika sudah tertular antraks, tingkat kematian hewan ternak sangat tinggi.

"Gejalanya memang tidak begitu kelihatan, tahu-tahu sudah parah dan sudah tidak bisa ditolong sampai akhirnya mati," lanjutnya.

Salah satu yang patut diwaspadai adalah ketika menemukan hewan ternak dijual lebih murah dibandingkan lainnya dan hewan tersebut dari daerah endemis antraks ataupun daerah yang sedang terjadi penularan antraks.

"Pedagang ataupun peternakan patut curiga, apalagi kalau hewan ternak menunjukkan perilaku yang tak wajar, lebih baik jangan dibeli," ucap Joko.

Joko juga telah meminta petugas di lapangan di setiap kecamatan untuk membuka mata dan telinga ketika ada hewan ternak yang sakit apalagi jika hewan tersebut baru saja dibeli.

"Petugas kami yang di lapangan yang biasanya melayani inseminasi buatan, pengobatan, ataupun memberikan vaksin itu sudah ikut bimtek untuk menganalisis apakah sapi ini sakit atau tidak, kalau ada gejala pasti diisolasi," pungkasnya.

BACA BERITA SURYA.CO.ID DI GOOGLE NEWS LAINNYA

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved