Berita Viral
SOSOK Bocah SD Berbaju Tidur Tenteng Keranjang dan Termos Jualan Kopi Malam-malam, Videonya Viral
Tengah viral kisah seorang bocah perempuan yang menenteng keranjang dan termos untuk berjualan kopi keliling. Ini sosoknya.
Penulis: Arum Puspita | Editor: Adrianus Adhi
SURYA.CO.ID - Tengah viral kisah seorang bocah perempuan yang menenteng keranjang dan termos untuk berjualan kopi keliling.
Kisah bocah perempuan itu pertama kali diunggah akun TikTok @lstnfa.
Pengunggah video mengaku tak sengaja bertemu bocah tersebut di pinggir jalan.
Ia kemudian menghentikan bocah tersebut untuk memesan minuman.
“Lagi berhenti kana minum gak senagaja dia lewat, masih sekolah tapi harus jualan sampe malam,” kata pengunggah.
Dalam unggahan itu memperlihatkan bocah perempuan memakai setelan baju tidur warna hijau tampak lihai melayani pesanan kopi.
Meski sibuk melayani pesanan, bocah itu juga sigap merespons pertanyaan dari sang pembeli.
Bocah tersebut menyebut, kopi dagangannya dijual seharga Rp 5.000.
Perekam video kemudian bertanya mengenai kehidupan bocah tersebut.
“Dek sekolah gak?” tanya pembeli.
Bocah asal Cibereum, Jawa Barat itu mengaku saat ini masih kelas 4 SD.
Sehari-hari, kata bocah tersebut, ia berjalan kaki untuk menjajakan dagangannya di daerah Beverley Jababeka, Kabupaten Cikarang.
Di akhir video, perekam mendoakan agar jualan bocah itu laris.
“Semoga jualannya laku terus ya, semangat terus anak hebat,” tulis perekam memuji bocah perempuan pedagang kopi keliling tersebut.
Pengunggah mengaku bahwa bocah tersebut bersikap sopan.
“Anaknya sopan cantik dan keliatan ikhlas banget, nerima apa yang seharusnya belum dia lakuin,” tulisnya.
Kini, video bocah perempuan jualan kopi keliling itu viral di media sosial.
Bahkan hingga artikel ini dimuat, video tersebut sudah ditonton lebih dari 4 juta penayangan.
Perjuangan bocah perempuan ini membuat warganet terenyuh.
Sebagian warganet memberikan komentar beragam ramai mendoakan agar kelak bocah itu sukses di masa depan.
Berikut beragam komentar warganet.
“Ga bisa liat yg kaya gini2 ak tuuuu (emosi menangis) semoga allah selalu lancarin rezeki si adek Aamiin, sehat2 dek.”
“Masyallah aku yg kurang bersyukur menangis melihatnya.”
“Gedenya yakin sih akan jadi independet women.”
“Semoga anak ini dikelilingi orang2 baik dijalan, apalagi anak cewek malam hari, sehat2 yah adek.”
“Anaknya Baik bgt...Ortunya ? semoga bisa jadi orang tua yg siap Secara Mental Dan Financial sehingga Anak nggak harus mengorbankan masa kecilnya”
“Semogaaa adik nya jadi orang sukses yaaa nantiii, aamiin."
Kisah serupa : Bocah 12 tahun jualan tahu bulat untuk hidupi ibu dan adiknya
Kisah lain yang juga viral di media sosial adalah bocah 12 tahun jualan tahu bulat untuk hidupi ibu dan adiknya.
Ia adalah Aria Naizar Syaputra.
Aria viral karena kisahnya berjualan tahu bulat keliling untuk menghidupi keluarganya sendirian.
Setiap hari, ia harus berjalan kaki berkilo-kilo hingga akhirnya memutuskan berhenti sekolah.
Ini dilatarbelakangi ayahnya yang pergi meninggalkan keluarga setelah sang ibu, Susan mengalami gagal ginjal dan harus menjalani cuci darah satu minggu dua kali dan adik perempuannya yang masih bersekolah di kelas tiga SD.
Semenjak Susan rutin cuci darah, Aria mulai berjualan tahu bulat keliling.
Tahu bulatnya diambil dari produsen dan Aria berjualan keliling.
Rute yang biasa dilalui Aria antara lain Puskesmas Cihaurbeuti, Kabupaten Ciamis, Puskesmas Jamanis, Puskesmas Panembong, dilanjutkan hingga Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Soekardjo di Kota Tasikmalaya.
Dengan penghasilan kotor Aria kurang lebih Rp 100.000 per hari, Aria bersikukuh tetap berjualan demi memenuhi kebutuhan keluarga, sekolah adik perempuannya serta obat -obatan ibunya yang tidak ditanggung Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan.
Plh Gubernur Jawa Barat Uu Ruzhanul Ulum menyambangi kediaman Aria di Kampung Mekarsari, Desa Manggungjaya, Kecamatan Rajapolah, Kabupaten Tasikmalaya, Selasa (25/7/2023).
Uu datang untuk memberikan bantuan sekaligus memastikan bahwa Aria telah kembali bersekolah.
Aria berhasil dibujuk oleh pihak kecamatan dan desa setempat agar mau sekolah lagi di bangku kelas enam SD.
"Aria diinformasikan sementara waktu tidak sekolah, padahal usia sekolah karena ia menjadi tulang punggung ekonomi keluarga," kata Uu, melansir dari Kompas.com.
"Emaknya sakit, ia juga punya adik dan emaknya harus berobat.
Dia mungkin berpikir bagaimana caranya bangkit untuk mencari uang karena berobat butuh uang hingga dia memutuskan berhenti sekolah," tuturnya.
Uu Ruzhanul pun mengaku terenyuh melihat dedikasi dan perjuangan Aria untuk keluarganya.
Aria berangkat berjualan dari pagi berkeliling menyusuri jalan berkilo-kilo.
"Pak Camat, Pak Kades sudah membujuk (untuk melanjutkan sekolah) dan sekarang Aria sudah sekolah lagi di kelas enam.
Dia ingin jadi tentara, itu (cita- cita) bagus," ucap Uu.
Uu juga menyebut, pemerintah di berbagai tingkatan telah memberikan bantuan kepada keluarga ini, termasuk dari Pemdaprov Jabar.
"Mudah-mudahan Aria tidak terganggu lagi sekolahnya karena kebutuhan keluarga," ujar Uu.
Kementerian Sosial RI, Pemda Kabupaten Tasikmalaya hingga kecamatan dan desa telah menyalurkan program dan bantuannya untuk keluarga Aria.
"Mudah- mudahan ini semua memudahkan Aria untuk dapat terus belajar dan sekolah serta ekonominya terbantu," pungkas Uu.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.