Berita Surabaya

Kampung di Karah Surabaya Budidaya Ratusan Ayam, Mampu Minimalisir Bau dan Libatkan 5 RW

Warga di Karah, Kecamatan Jambangan, Surabaya yang sukses membudidayakan ratusan ayam di tempat mereka.

surya.co.id/bobby kolloway
Ketua Kelompok Jago Karah Farm, Akip (paling kiri) bersama Lurah Karah, Krisna Dwi Hariadi, dan Camat Jambangan Ahmad Yardo Wifaqo, saat berada di kandang ayam milik kelompoknya. 

SURYA.CO.ID, SURABAYA - Beternak ayam di tengah perkotaan merupakan pilihan yang tak mudah bagi sebagian kalangan.

Namun, tidak demikian dengan warga di Karah, Kecamatan Jambangan, Surabaya yang sukses membudidayakan ratusan ayam di tempat mereka.

Butuh banyak tempat, bau kotoran, hingga menarik warga untuk terlibat menjadi sejumlah tantangan yang biasanya dihadapi peternakan perkotaan.

Tetapi bagi kelompok tani ternak "Jago Karah Farm", hal tersebut tak menjadi masalah.

Sejak setahun terakhir, mereka membudidayakan dua jenis ayam, Bangkok dan Kampung Unggul Balitbang (KUB).

Dua jenis ini dipilih karena keunggulan dalam produksi daging dan telur.

"Berawal dari keinginan bersama dari warga untuk memiliki peternakan. Sekalipun berada di kota, warga ingin sama-sama punya usaha peternakan ayam," kata Ketua Kelompok Jago Karah Farm, Akip ditemui di sela kesibukannya belum lama ini.

Berada di kawasan padat penduduk, masalah pertama yang mereka pikirkan adalah mencari lahan.
Solusinya, lokasi peternakan dibuat menyebar: ada di pekarangan rumah, halaman, hingga bawah area jembatan layang.

Anggotanya cukup menyiapkan tempat. Bibit ayam tak beli. Mereka biasa membagikan anak ayam (doc) kepada anggota baru.

"Aturannya, jangan menjual ayam sebelum ayam itu bertelur. Begitu seterusnya," kata Akip.

Setelah lahan dan anggota berkembang, tantangan berikutnya yang perlu diselesaikan adalah bau kandang.

Berada di permukiman, area peternakan harus seminimal mungkin menghasilkan bau.

Solusinya, kelompok ini menggunakan probiotik sebagai campuran makanan ternak mereka.
Tekniknya, makanan ternak seperti jagung gilingan, cacahan sayur, atau pun sampah organik dicampur dengan probiotik.

Manfaat bagi ternak, saluran pencernaan ternak semakin baik, sehingga kesehatan ternak akan meningkat, tidak mudah stress dan bau kotoran akan berkurang.

"Juga bisa meningkatkan nafsu makan. Kami beri makan dua kali sehari. Pagi dan sore," katanya.

Halaman
12
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved