Berita Surabaya

Jago Karah Farm di Karah Kota Surabaya Optimistis Tingkatkan Produksi Peternakan

Ketua Kelompok Jago Karah Farm, Akip, menjelaskan, saat ini mereka memiliki 135 ekor indukan yang dikelola oleh sekitar 50 anggota.

surya.co.id/bobby kolloway
Ketua Kelompok Jago Karah Farm, Akip (baju ungu membawa tas) bersama Lurah Karah, Krisna Dwi Hariadi, dan Camat Jambangan Ahmad Yardo Wifaqo, saat berada di kandang ayam milik kelompoknya. 

SURYA.CO.ID, SURABAYA - Kelompok tani ternak Jago Karah Farm, di kelurahan Karah, Kecamatan Jambangan, memiliki target besar dalam mengembangkan usaha mereka. Kini, mereka tengah mengupayakan penyediaan pakan bagi ternak mereka.

Ketua Kelompok Jago Karah Farm, Akip, menjelaskan, saat ini mereka memiliki 135 ekor indukan yang dikelola oleh sekitar 50 anggota.

"Sehingga, kebutuhan pangan memang tidak sedikit," kata Akip ditemui belum lama ini.

Selama ini, penyediaan pakan ternak oleh kelompoknya dilakukan konvensional. Belum menggunakan peralatan untuk mempercepat proses produksi pakan.

Misalnya, dalam memotong jagung atau sayuran hingga mesin pengering.

"Dalam mencampur prebiotik pun kami lakukan dengan manual. Ini penting karena untuk mengurangi bau di kandang," katanya.

Karenanya, pihaknya berkoordinasi dengan pemerintah kelurahan setempat mengajukan permintaan bantuan mesin pembuat makanan.

"Kami membutuhkan mesin pemotong jagung, pemotong sayuran, dan mesin pengering," katanya.

Selain proses pembuat pakan, pihaknya juga mengusulkan penyediaan mesin penetas telur.

Sebab, dengan adanya mesin penetas maka peluang ayam menetas lebih besar.

"Saat ini kami baru memiliki 2 mesin penetas. Ini kurang ideal," katanya.

Dengan tambahan teknologi mesin pembuat pakan hingga penetas telur, pihaknya optimis produksi ternak lebih optimal. Sehingga, nilai ekonomi yang dihasilkan juga lebih besar.

Saat ini, ada dua jenis ayam yang dibudidayakan, yakni Bangkok dan Kampung Unggul (KUB). Masing-masing indukan bisa bertelur 160 butir telur pertahun untuk ayam Bangkok.

Sedangkan seekor ayam KUB dapat bertelur hingga 180 butir telur pertahun. Dalam hal pemasaran, peternak menyasar tengkulak, pasar tradisional, hingga warga sekitar.

Lurah Karah, Krisna Dwi Hariadi, mengakui ada dua tantangan yang dihadapi peternak setelah kelompok ini berjalan.

Di antaranya, harga pakan yang berpotensi naik dan masa penetasan telur yang belum optimal.

Karenanya, penyediaan mesin tersebut menjadi salah satu alternatif solusi kedua masalah ini.

Untuk membahas itu, akhir pekan lalu, pihak kelurahan telah mempertemukan kelompok ternak dengan perbankan.

Hasilnya, pihak perbankan siap mendukung kelompok lewat program bantuan pembiayaan.

"Teman-teman kelompok ternak diminta untuk membuat proposal," kata Lurah Krisna.

Selain membantu penyediaan alat, Pemkot Surabaya juga telah melakukan pendampingan. "Di antaranya juga dilakukan teman - teman dari DKPP (Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kota Surabaya)," katanya.

"Misalnya, dalam teknologi pangan agar ayam sehat dan kandang tidak bau. Juga, saat ayam sakit, teman - teman DKPP juga akan mengecek," katanya. 

Tentang "Jago Karah Farm", Peternakan di Tengah Perkotaan:
- Lokasi: Kelurahan Karah, Kecamatan Jambangan, Surabaya
- Jumlah Anggota: 50 Peternak
- Jumlah Indukan: 135 ekor (jenis Bangkok dan KUB)
- Kapasitas Produksi Telur: 160-180 butir telur per induk tiap tahun

BACA BERITA SURYA.CO.ID DI GOOGLE NEWS LAINNYA

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved