Harlah PKB ke 25

Saat Pimpin Harlah PKB ke-25, Cak Imin Tegaskan PKB adalah Pewaris utama Partai NU

Harlah PKB ke-25 yang digelar di Manahan Solo pada Minggu (23/7/23) dipimpin langsung oleh Ketua Umum PKB, Abdul Muhaimin Iskandar.

Penulis: Fikri Firmansyah | Editor: Adrianus Adhi
SURYA/Fikri Firmansyah
Ketua Umum PKB, Abdul Muhaimin Iskandar saat berpidato dengan semangat di Harlah PKB ke-25 di Manahan Solo, Minggu (23/7/23). 

SURYA.co.id, SURABAYA - Harlah PKB ke-25 yang digelar di Manahan Solo pada Minggu (23/7/23) dipimpin langsung oleh Ketua Umum PKB, Abdul Muhaimin Iskandar.

Dalam pidatonya, Gus Muhaimin sapaan akrab Abdul Muhaimin Iskandar turut mengobarkan semangat para kader yang hadir.

Satu diantaranya dengan menceritakan sejarah lahirnya PKB, yang mana tidak lepas berkat juga peran Nahdlatul Ulama (NU).

"PKB lahir 29 Rabiul Awal 1419 H atau 23 Juli 1998, dimana melalui perintah para ulama se-Indonesia, melalui akomodasi aspirasi warga NU, melalui Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU)," ujar Gus Muhaimin kepada para tamu undangan yang memadati Stadion Manahan Solo.

"Jadi, diawali PBNU membentuk tim untuk merumuskan, menyusun membentuk pengurus, yang pada akhirnya lahir lah partai PKB yang kita cintai ini," imbuhnya.

Baca juga: PROFIL Justyn Vicky, Binaragawan yang Tewas usai Tertimpa Barbel 210 Kg, Prestasinya Membanggakan

Pasca lahir dan berumur sebulan, lanjut Gus Muhaimin, eksistensi PKB pun terbilang hebat.

"Dalam waktu satu bulan, seluruh cabang-cabang PKB terbentuk dengan semangat yg luar biasa."

"Bahkan pemilu tahun 1999, yakni pemilu pertama yang diikuti PKB, dengan semangat gotong royong bahu-membahu, biaya kantong masing-masing alhamdulillah PKB yang meski baru lahir langsung besar dan berkembang di tanah air, serta juga menjadi juara ketiga pada pemilu pertama era demokrasi kita," cerita cicit pendiri NU itu tentang sejarah lahirnya PKB dengan begitu semangat.

Dengan posisi kelahiran, amanah-amanah, doktrin yang disusun dan dimandatkan kepada PKB itu, pria yang akrab juga disapa Cak Imin itu berharap agar bisa diingat terus.

"Maka sejarah ini perlu kita ingat terus."

Kita mantapkan dalam hati, bahwa PKB adalah pewaris utama partai Nahdlatul Ulama."

"Jadi pkb bukan partainya NU, tetapi PKB partai NU yang mewarisi seluruh sejarah dan doktrin perjuangannya," tegas Cak Imin secara rinci.

Berkaca dari hal tersebut pula, kata Cak Imin, sanad perjuangan PKB ini jelas.

Dari para masyaikh, pendiri, kemudian juga ketua umum PBNU Gus Dur, rais' aam, dan kiai-kiai lainnya yang ada di Indonesia.

"Maka insyaallah sanad perjuangan PKB ini nyambung langsung ke hadratus syekh mbah Hasyim Asy'Ari."

"Kenapa sanad ini penting saya sampaikan, agar kader-kader PKB wajib melanjutkan, meneruskan, mengamankan, dan mewujudkan seluruh cita-cita perjuangan hadratus syekh mbah Hasyim Asy'Ari," kata Cak Imin.

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved