Rans Nusantara Selangkah di Depan Persebaya, Ini Sikap Aji Santoso

SURYA.co.id | SURABAYA - Rans Nusantara menjadi ancaman serius Persebaya lantaran tim milik Raffi Ahmad itu selangkah di depan Bajul Ijo. Pelatih Aji Santoso pun menyikapi serius dan mewanti-wanti pasukannya.

Rans Nusantara sudah meraih dua kemenangan dan sekali kalah di kompetisi Liga 1 musim ini.

Sedangkan performa Persebaya mengalami penurnan di tiga pekan Liga 1. Setelah sukses menang 3-2 atas Persis Solo, Persebaya ditahan imbang 1-1 Barito Putera dan dihajar PSIS Semarang 0-2.

Hasil tersebut membuat Persebaya berada di peringkat sembilan klasemen sementara Liga 1 dengan perolehan 4 poin.

Kondisi tersebut tidakboleh dibiarkan. Persebaya harus segera bangkit dan mengejar ketinggalan untuk bersaing di papan atas Liga 1 musim ini.

Jadwal Persebaya vs Rans Nusantara akan disajikan di Stadion Gelora Bung Tomo (GBT) Surabaya, Minggu (23/7/2023).

“Yang penting kami tidak boleh anggap remeh. Apalagi RANS kan sudah 2 kali menang, kami masih sekali menang. Tapi tetap harus fight kembali dapat 3 poin,” ucap Aji Santoso dikutip Surya.co,id dari Kompas.com..

Tiga poin wajib diamankan Persebaya saat menjamu Rans Nusantara. Kealahan dari PSIS Semarang sudah dilupakan Ze Valente dkk dan fokus melawan Rans Nusantara.

“Ya saya pikir dalam sepak bola ada menang, seri dan kalah. Yang penting adalah bagaimana kita cepat bangkit dari kekalahan tersebut,” ucap Aji Santoso.

Pelatih berlisensi A AFC Pro ini mengaku sudah menyampaikan ke pemain supaya tidak lagi memikirkan kekalahan lawan PSIS.

"Saatnya konsen ke depan untuk mengamankan tiga poin karena itu harga mati," tergas Aji Santoso.

Pelatih asal Malang ini mengakui, hasil kurang maksimal di awal kompetisi Liga inimembuat tim Bajul Ijo dalam tekanan dan sorotan.

Lantaran sejak awal para pendukung punya ekspektasi tingga terhadap Persebaya pada musim ini dengan target juara.

Aji Santoso meminta, pemainnya tidak sampai terbebani dengan terget juara. Sebaliknya dijadikan motivasi untuk tampil terbaik.

“Makanya harus main yang bagus agar tekanan-tekanan itu terinduksi. Kalau kami prestasi bagus pasti tidak memberi tekanan berlebih,” sambung pelatih yang pernah menukangi Persela Lamongan dan Persik Kediri ini.