Berita Viral

SOSOK Doni Amansa dan Nanda Maulidya yang Lolos Paskibraka Nasional Tapi Diganti, Begini Nasibnya

Gagalnya Doni Amansa dan Nanda Maulidya menjadi anggota Paskibraka Nasional 2023 pun menjadi sorotan luas.

Editor: Musahadah
kolase instagram/tribun sultra
Doni Amansa dan Nanda Maulidya, pelajar yang lolos Paskibraka Nasional 2023 namun diganti peserta lain. 

SURYA.CO.ID - Menjelang peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) Kemerdekaan 17 Agustus 2024, polemik mengenai Pasukan pengibar Bendera atau Paskibraka Nasional kembali mencuat. 

Tahun 2023 ini, ada dua sosok pelajar yang sudah dinyatakan lolos Paskibraka Nasional namun gagal berangkat, yakni Doni Amansa, siswa asal Konawe Sulaewesi Tenggara dan Nanda Maulidya, Siswi SMA N 8 Kota Ternate.

Gagalnya Doni Amansa dan Nanda Maulidya menjadi anggota Paskibraka Nasional 2023 pun menjadi sorotan luas.

Berikut sosok keduanya:

Doni Amansa

Baca juga: SOSOK Nanda Maulidya Calon Paskibraka Nasional yang Diganti Peserta Lain, Padahal Lolos Seleksi MCU

Doni Amansa dinyatakan lolos seleksi Paskibraka Nasional 2023 pada bulan Mei lalu.

Doni mengatakan jika dirinya dipanggil pertama kali dalam pengumuman seleksi Paskibraka Nasional.

Ia dinyatakan lolos bersama Nadira Syalvallah, Wiradinata Setya Persada dan Aini Nur Fitriani.

Dia pun sudah ikut pembekalan dan siap berangkat ke Cibubur pada 15 Juli 2023.

Namun ternyata, ia tak jadi berangkat dan diganti dengan murid lain bernama Wira.

Bahkan kabar penggantian Doni ini pun tanpa pemberitahuan dari panitia seleksi.

Siswa SMA Negeri 1 Unaaha Konawe, Sulawesi Tenggara ini baru mengetahui jika dirinya diganti lewat media berita saat pulang pembekalan.

"Awal mula saya tahu tidak lolos itu lewat berita online. Saya pulang kembali ke rumah, saya mendengar berita. Bukan saya yang berangkat. Wira yang berangkat" ucap Doni dikutip dari TribunnewsSultra, Selasa (18/7/2023).

"Dari panitia belum dikasih penjelasan," ucapnya.

Pengganti Doni sendiri diketahui sebagai anak perwira polisi.

Sedangkan ibu dari Doni, Samsuani mengatakan jika anaknya dinyatakan lolos mewakili Sultra.

Samsuani mengatakan jika kabar anaknya maju ke nasional sudah diketahui banyak orang.

Bahkan banyak rekan yang mengucapkan selamat kepada Samsuani.

"Saya ditelpon dan diberi ucapan selamat. Mereka bilang anaknya ibu yang akan mewakili provinsi ke Nasional," ucap Samsuni dikutip dari TribunnewsSultra.

Namun secara tiba-tiba, anaknya diganti dengan siswa lain.

Kuasa hukum Doni Amansa, Andre Darmawan di Kantor LBH Himpunan Advokat Muda Indonesia (HAMI) Sulawesi Tenggara mengataka, awalnya Doni bersama peserta lain mengikuti seleksi pengibar bendera tingkat provinsi pada 15-18 Mei 2023.

Selanjutnya, pelaksanaan seleksi tersebut dilakukan oleh panitia dari Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP).

Di akhir seleksi, panitia menyampaikan empat nama yang akan menjadi perwakilan Sultra untuk Paskibraka Nasional.

"Di akhir seleksi sudah diumumkan peringkat satu sampai empat. Untuk peringkat pertama Nadhira, kedua Doni, ketiga Wira, dan keempat Aini," ujar Andre, Minggu (16/7/2023).

Andre mengatakan, dari hasil seleksi panitia, kliennya disampaikan peringkat satu dan dua akan menjadi tim inti sementara tiga dan empat jadi cadangan.

Kemudian mereka saling salaman bahkan keesokan harinya Doni bersama tiga rekannya sudah diwawancarai di RRI sebagai calon perwakilan Paskibraka Nasional asal Sultra.

"Setelah diumumkan Doni dan Wira dibawa ke RRI untuk diwawancarai bahwa mereka inilah yang mewakili Sultra Paskibraka Nasional," jelas Andre.

Dalam pengumuman tersebut, kata Andre Darmawan, banyak peserta dan panitia lain yang menyaksikan.

"Hasil tulisan panitia dari BPIP atau panitia pusat dan memang ada panitia pusat yang memantau," ucapnya.

Kemudian, Doni bersama Nadhira dibuatkan satu grup WhatsApp Capasnas 2023 oleh Ayu yang menjadi panitia.

Grup WhatsApp tersebut berisi tiga orang untuk komunikasi persiapan mereka jelang keberangkatan ke Jakarta.

"Di grup ini isinya cuman tiga orang, Ibu Ayu, Doni sama Nadhira. Di dalam grup itu isinya bagaimana mereka dibekali kemudian disampaikan bagaimana mereka bicara," jelasnya.

Di tanggal 6 dan 9 Juni 2023, Doni dan Nadhira dipanggil mengikuti pembekalan. Mereka disampaikan belum pasti dikirim ke Jakarta karena masih satu tahap seleksi.

"Klien saya mengatakan, karena kita mau seleksi lagi di tanggal 6 dan 9 masih ada tes peraturan baris berbaris, tes speaking mengenai Sulawesi Tenggara," jelasnya.

"Kemudian setelah hasil seleksi ini mereka akan melakukan pembekalan, tapi pembekalan ini dengan seleksi," sambungnya.

Namun, setelah pembekalan di tanggal 6-9 Juni, Doni dikeluarkan dari grup WA Capasnas tanpa penjelasan dari panitia.

"Setelah itu dia menunggu informasi sampai ada informasi bahwa yang berangkat itu Wiradanata Setya sama Nadhira. Bukan lagi Doni Amansa," ujar Andre Darmawan.

Kepala Kesbangpol Sultra, Harmin Ramba, buka suara soal pelajar asal Unaaha yang batal diberangkatkan sebagai anggota Paskibraka Nasional.

Kata Harmin, pihaknya hanya melakukan pembekalan terhadap 4 orang calon anggota Paskibraka.

Dari 4 nama itu, nama Doni Amansa yang merupakan pelajar asal Unaaha tersebut turut dibawa.

"Itu adalah pembekalan. Kenapa kita panggil 4? Kan kita belum tahu siapa mau dikirim. Seandainya kita sudah tahu yang mau dikirim ya kita ambil 2," katanya.

Harmin menegaskan saat itu belum ada keputusan resmi dari Gubernur Sultra soal penetapan nama yang akan menjadi anggota Paskibraka Nasional.

Sebanyak 4 nama yang diikutkan pembekalan tersebut baru calon anggota Paskibraka yang masuk sebagai kategori terbaik.

"Kemarin pun hasil seleksi yang kita lakukan, yang kita keluarkan (loloskan) 4. Kemudian perlu kita bekali, kan ada namanya cadangan," jelasnya.

Sehingga, 4 nama yang mengikuti pembekalan tersebut masih akan dilakukan penilaian akhir.

Setelah dilakukan penilaian, ternyata nama Doni Amansa berada di bawah nama Wiradinata Setya Persada.

Nilai itu pun akhirnya menjadi acuan penetapan nama calon anggota Paskibraka Nasional yang kemudian dibuatkan Surat Keputusan atau SK dari Gubernur Sultra.

"Tidak ada manipulasi, saya jamin," ujarnya.

Nanda Maulidya

Nanda Maulidya, calon Paskibraka Nasional yang diganti peserta lain.
Nanda Maulidya, calon Paskibraka Nasional yang diganti peserta lain. (Kolase Surya.co.id)

Nanda Maulidya yang dinyatakan lolos seleksi nasional calon Paskibraka mewakili Provinsi Maluku Utara, namun batal berangkat ke Jakarta.

Nanda diganti siswa lain asal SMA Negeri 1 Halmahera Utara H-2 sebelum berangkat.

Informasi batalnya Nanda mewakili provinsinya menjadi Paskibraka di tingkat nasional meski lolos seleksi itu beredar di media sosial setelah akun Twitter ini mengunggah sebuah utas pada Minggu (16/7/2023).

Isi utas tersebut adalah Nanda dinyatakan lolos sebagai Paskibraka, namun ia baru diberi informasi tidak jadi ke Jakarta H-2 sebelum berangkat.

"Halo semuanya, kejadian ini terjadi di adik saya Nanda Maulidya. Pengumuman hasil SK Pusat tgl 16 mei, pembatalan berangkat di H-2 (tanggal 13 juli) Berangkat 15 juli 2023 (sabtu). Selamat untuk yg menggantikan Nanda yaitu asal Halmahera utara," tulis pengunggah.

Hingga Senin (17/7/2023), utas soal Nanda batal berangkat ke Jakarta menjadi Paskibraka sudah ditayangkan sebanyak 1,6 juta kali.

Wakil Kepala Sekolah Bidang Kehumasan SMA N 8 Kota Ternate Sri Hargiyanti buka suara soal pembatalan Nanda sebagai Paskibraka nasional mewakili Maluku Utara.

Ia mengatakan bahwa Nanda merasa down, menangis, kecewa, bahkan mengalami trauma setelah mengetahui dirinya batal berangkat ke Jakarta.

"Kalau dari orangtua jelas yang pasti kecewa. Nanda pastinya down sekali, menangis, pokoknya kecewa, menangis dan ada perasaan trauma," ujar Sri kepada Kompas.com, Senin (17/7/2023).

Ia mengatakan, pihak sekolah sebenarnya sudah merasa bangga atas penunjukkan Nanda sebagai Paskibraka.

Namun, pembatalan tersebut membuat pihaknya kecewa.

"Ini sudah berbahagia dan berbangga, semua pelatihan sudah diikuti, semua dari nol ibaratnya, sudah di puncak lalu tiba-tiba seperti ini," kata Sri.

"Pasti mentalnya kena, psikologinya juga kena," sambungnya.

Sri membeberkan kronologi Nanda batal berangkat ke Jakarta sebagai Paskibraka mewakili Maluku Utara.

Hal itu bermula saat panitia seleksi Paskibraka Nasional dan Provinsi mengumumkan Nanda sebagai Paskibraka dari Maulu Utara pada 16 Mei di Aula Hotel Bolote, Sofifi.

Nama Nanda lolos mewakili Maluku Utara sebagai Paskibraka bersama siswa asal SMA K Dian Halmahera, Deril Tonga.

Sri menjelaskan, pada saat itu siswinya berada di urutan pertama dengan nilai tertinggi sebagai calon Paskibraka.

Setelah itu, Nanda menjalani serangkaian tes kesehatan di RS Umum Daerah Chasan Boesoirie, Ternate.

"Dari hasil medical check up kan ada 2 (keterangan) layak dan tidak layak, nah itu dilingkari dokternya sendiri (Nanda) layak untuk menuju Paskibraka nasional," jelas Sri.

"Sudah medical check up, selesai. Lalu, dengan kesimpulan bahwa Nanda layak menuju Diklat Paskibraka nasional di Jakarta," tambahnya.

Lebih lanjut, Sri membeberkan beberapa kejanggalan di balik pembatalan Nada sebagai Paskibraka.

Pertama, siswinya masih diminta menjalani melakukan medical check up padahal sudah dinyatakan layak oleh dokter.

Permintaan tersebut datang dari pembina Paskibraka kepada orangtua Nanda.

Pemeriksaan kesehatan kemudian dilakukan pada 17 Juni 2023.

Setelah menjalani medical check up kedua, Nanda diajak konferensi online melalui Zoom pada 19 Juni 2023 oleh panitia seleksi Paskibraka.

"Diadakan itu Zoom, jadi ada Zoom yang membahas hasil medical check up. Nah, pembinanya Nanda itu bilang sih katanya aman-aman saja tanggal 19 Juni," papar Sri.

Sri melanjutkan, kejanggalan lain dirasakan oleh orangtua Nanda ketika mereka belum menerima informasi kapan anaknya diberangkatkan ke Jakarta.

Orangtua Nanda sempat bertanya kepada pembina Paskibraka anaknya, namun tidak mendapatkan jawaban tanggal yang pasti.

Setelah itu, orangtua Nanda mendapat telepon pada 8 Juli 2023 dari pembina Dispora Kota Ternate bernama Amel.

Ia menginformasikan bahwa Nanda harus menjalani medical check up kembali karena diduga mengalami masalah pada bagian mata.

"Katanya bermasalah di mata. Matanya minus," ungkap Sri.

Nanda Maulidya jalani medical check up untuk ketiga kali

Sri menjelaskan, permintaan untuk menjalani medical check up yang ketiga kalinya dipenuhi oleh Nanda.

Pada saat medical chek up ketiga inilah, Nanda diperiksa bagian mata dan THT-nya.

"Nanda sudah melaksanakan lagi, sudah check up lagi. Meskipun di awal sebelumnya (medical check up pertama) sudah dikatakan dokter disimpulkan dia (Nanda) sehat semuanya," ujar Sri.

Nama Nanda Maulidya sebagai Paskibraka diganti Setelah diperiksa kesehatan sebanyak tiga kali, orangtua Nanda masih menunggu informasi pasti soal keberangkatan anaknya ke Jakarta.

Setelah menunggu kepastian, orangtua Nanda menerima informasi di ponsel.

Informasi yang mereka terima dikirimkan dalam bentuk .pdf.

Pesan pertama adalah pemanggilan Paskibraka yang mewakili Maluku Utara, yaitu siswa asal SMA Negeri 1 Halmahera Utara.

Sementara pesan kedua berisi alasan mengapa Nanda tidak jadi diberangkatkan ke Jakarta walau sudah lolos seleksi Paskibraka.

Sri membeberkan, pesan kedua yang diterima orangtua Nanda berbunyi bahwa anaknya batal berangkat karena matanya minus 6/24.

"Padahal, kata orangtuanya, bilang dokter pada waktu itu sempat mengatakan kalau minus 6/24 itu masih layak untuk jadi Paskibraka nasional," imbuh Sri.

Baca juga: Peserta Cadangan Terpilih Jadi Anggota Paskibraka Nasional, Pj Gubernur Babel Ajukan Peninjauan

Sri mengatakan, pihak sekolah bersama pemerintah kota masih mengusahakan supaya Nanda jadi berangkat ke Jakarta sebagai Paskibraka walau sebelumnya dibatalkan.

Salah satu cara yang ditempuh adalah Kesbangpol Ternate mengirim surat ke Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) sebagai panitia seleksi Paskibraka untuk meninjau kembali keputusan pembatalan Nanda.

Di sisi lain, keluarga Nanda juga sudah membicarakan masalah tersebut dan berencana untuk membawa pembatalan putrinya sebagai Paskibraka ke jalur hukum apabila tidak ada tindak lanjut.

"Tapi, untuk sekarang masih menunggu keputusan dari BPIP pusat," ujar Sri.

"Jelas-jelas hasilnya 'kan semua juga sudah layak. Sudah sesuai dengan prosedur yang ada. Ini (pembatalan) cuma mencari celah saja," tandasnya.

Sebagian artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Kejanggalan Siswi Asal Ternate Batal Jadi Paskibraka, Nama Diganti H-2 Sebelum Berangkat ke Jakarta"

Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved