Berita Entertainment

SOSOK Gus Iqdam Pedakwah yang Kena Gosip Nikahi Happy Asmara, Bukan Orang Sembarangan

Inilah sosok Gus Iqdam, pedakwah yang digosipkan bakal nikahi Happy Asmara, setelah berada di satu pengajian yang sama.

|
Penulis: Akira Tandika Paramitaningtyas | Editor: Adrianus Adhi
Kolase Surya.co.id
Gus Iqdam pedakwah muda dikabarkan nikahi Happy Asmara setelah bertemu di pengajian. 

Lalu melanjutkan belajar di Pondok Pesantren Al-Falah Ploso, Kediri.

Baca juga: Denny Caknan Menikah dengan Bella Bonita, Happy Asmara Minta Maaf Promosikan Lagu Sadar Posisi

Punya Ribuan Jamaah di Majelis Talim

Pada akhir tahun 2018, ia mendirikan Majelis Ta’lim Sabilu Taubah yang pada saat itu hanya terdapat tujuh jamaah.

Meski pada awal mendirikan majelis ta’lim tersebut hanya terdapat tujuh jama’ah, Gus Iqdam tetap bersemangat dalam menjalaninya.

Baginya, yang terpenting dari mengaji adalah niatnya bukan pada seberapa banyak jamaah di dalamnya.

Usahanya membuahkan hasil, karena selang beberapa tahun majelis ta’lim tersebut menjadi sangat fenomenal. Jamaahnya bahkan sudah mencapai ribuan.

Ia sengaja memberi nama Majelis Sabilu Taubah yang berarti jalan taubat.

Hal tersebut karena jamaah di dalamnya tidak hanya terdiri dari orang-orang saleh, alumni pesantren atau orang yang sudah tidak asing pada ilmu agama.

Namun, banyak juga jamaah yang merupakan orang-orang luar yang bahkan tidak paham agama.

Gus Iqdam juga sengaja memperuntukkan majelis tersebut sebagai tempat mengaji bagi orang-orang berideologi jalanan, marginal dan selalu berurusan dengan kriminal.

Gus Iqdam dengan lembut dan telaten mengajak mereka agar bisa ngaji bersama.

Ia menjelaskan bahwa ngaji merupakan salah satu cara mengatur jiwa, mengolah pikiran dan ruhani.

Ngaji adalah ibarat BBM yang sangat dibutuhkan mobil untuk bisa menggerakkannya.

Bagaimana kendaraan bisa bergerak jika tidak ada bensin, seperti itulah bagaimana raga bisa bergerak menjadi baik jika tidak mengaji.

Hadirnya Majelis Sabilu Taubah tersebut sangat digemari dan dinikmati oleh masyarakat. Pembawaan dakwah di dalamnya santai agar suasana menjadi riang gembira dan tidak terkesan formal sehingga jamaah tidak merasa canggung dan bahkan merasa terwadahi sebagai tempat curhat dalam skala besar.

Selain sibuk untuk berdakwah, ia juga memiliki kesibukan lain sebagai pengasuh Pondok Pesantren Mambaul Hikam II di Desa Karanggayam, Kabupaten Blitar.

Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved