Ukraina dan Eropa Timur Ketar-ketir Pasukan Wagner Group Diasingkan di Belarusia, Ini Penyebabnya

Pengasingan pasukan Wagner Group ke Belarusia setelah batal mengkudeta Rusia, malah bikin beberapa negara ketar-ketir. Ini penyebabnya.

Libya Observer
ilustrasi pasukan Wagner Group. Ukraina dan Eropa Timur Ketar-ketir Pasukan Wagner Group Diasingkan di Belarusia. 

"Ini benar-benar serius dan sangat memprihatinkan, dan kami harus membuat keputusan yang sangat kuat. Ini membutuhkan jawaban yang sangat, sangat keras dari NATO," tambah Presiden Polandia Andrzej Duda.

Bos Wagner Yevgeny Prigozhin tiba di Belarus pada hari Selasa (27/6/2023) di bawah kesepakatan yang dinegosiasikan oleh Presiden Alexander Lukashenko yang mengakhiri pemberontakan tentara bayaran di Rusia pada hari Sabtu.

Presiden Rusia Vladimir Putin mengatakan para pejuang Wagner akan ditawari pilihan untuk pindah ke sana.

Stoltenberg dari NATO mengatakan masih terlalu dini untuk mengatakan apa artinya ini bagi sekutu NATO, dan menekankan peningkatan pertahanan sayap timur aliansi dalam beberapa tahun terakhir.

"Kami telah mengirim pesan yang jelas ke Moskwa dan Minsk bahwa NATO ada untuk melindungi setiap sekutu, setiap jengkal wilayah NATO," kata Stoltenberg.

"Kami telah meningkatkan kehadiran militer kami di bagian timur aliansi dan kami akan membuat keputusan lebih lanjut untuk lebih memperkuat pertahanan kolektif kami dengan pasukan yang lebih siap dan lebih banyak kemampuan di KTT mendatang," tambahnya.

Stoltenberg mengatakan pemberontakan itu menunjukkan bahwa perang ilegal Putin melawan Ukraina telah memperdalam perpecahan di Rusia.

"Pada saat yang sama kita tidak boleh meremehkan Rusia. Jadi yang lebih penting adalah kita terus memberikan dukungan kepada Ukraina," tambahnya.

Polandia berharap ancaman yang ditimbulkan oleh pasukan Wagner akan menjadi agenda pada pertemuan puncak 31 anggota NATO di Vilnius, Lithuania, 11-12 Juli.

Yevgeny Prigozhin Bos Wagner Group Disebut Ada Hubungan Dengan Indonesia

Bos Wagner Group, Yevgeny Prigozhin, semakin jadi sorotan setelah batal mengkudeta militer Rusia.

Yevgeny Prigozhin oleh FBI disebut punya hubungan dengan Indonesia.

Hal ini tampak dalam rilis daftar pencarian orang (DPO) yang diterbitkan FBI belum lama ini.

Melalui laman fbi.gov, Prigozhin masuk DPO FBI lantaran ia diduga terlibat dalam upaya untuk menipu AS.

Prigozhin diduga melakukan hal itu dengan cara merusak, menghalangi, dan mengalahkan fungsi sah Komisi Pemilihan Federal, Departemen Kehakiman, dan Departemen Luar Negeri AS.

Halaman
123
Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved