Berita Nganjuk

Musim Kemarau, BPBD Petakan 11 Wilayah Di Nganjuk Berpotensi Terjadi Kebakaran Hutan dan Lahan

"Kami lakukan tindakan tersebut melalui berbagai program pelatihan dan pembinaan kepada LMDH dan warga desa," ucap Wakid.

Penulis: Ahmad Amru Muiz | Editor: Deddy Humana
surya/ahmad amru muiz
Simulasi pemadaman dalam upaya antisipasi kemungkinan terjadinya kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) di musim kemarau. 

SURYA.CO.ID, NGANJUK - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Nganjuk memetakan 11 wilayah yang berpotensi terjadinya kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di musim kemarau tahun 2023.

Wilayah rawan karhutla tersebut dibagi dalam dua jenis hutan yakni hutan tanaman produksi dan hutan lindung di dua kecamatan serta hutan produksi di sembilan Kecamatan.

Kepala Pelaksana BPBD Nganjuk, Abdul Wakid mengatakan, untuk jenis hutan produksi dan hutan lindung ada di Kecamatan Sawahan atau wilayah pegunungan Wilis serta di Kecamatan Ngluyu atau perbukitan wilayah Utara Nganjuk.

Sedangkan untuk jenis hutan produksi ada di Kecamaan Loceret, Ngetos, Bagor, Wilangan, Gondang, Pace, Jatikaleng, Lengkong, dan Rejoso.

"Di wilayah tersebut petugas BPBD bersama instansi terkait dan relawan intensif melakukan pengawasan akan terjadinya karhutla di musim kemarau ini," kata Wakid, Minggu (2/7/2023).

Dijelaskan Wakid, sejumlah langkah juga telah disiapkan dalam upaya mengantisipasi terjadinya karhutla. Di antaranya BPBD bersama Forpimcam dan KPH serta Destana secara intensif melakukan sosialisasi dan pengarahan kepada Lembaga Masyarakat Desa Hutan (LMDH) dan warga.

Terutama terkait potensi terjadinya karhutla di wilayah sekitarnya. Selain itu, juga dilakukan simulasi evakuasi dan penyelamatan apabila terjadi karhutla.

"Kami lakukan tindakan tersebut melalui berbagai program pelatihan dan pembinaan kepada LMDH dan warga desa," ucap Wakid.

Sementara diungkapkan Wakid, BPBD juga telah mempersiapkan berbagai sarana dan prasarana yang dibutuhkan bila terjadi karhutla. Termasuk petugas dan relawan yang siap diterjunkan untuk melakukan pemadaman karhutla.

Dan untuk peralatan yang telah disiapkan, tambah Wakid, diantaranya dua unit armada tanki air, 10 unit kendaraan operasional roda dua, armada angkut personil, peralatan manual penghalau dan pemadam api (gepyokan) dan sebagainya.

"Dan yang terpenting, dengan mempersiapkan potensi yang ada di lapangan termasuk LMDH dan warga desa maka apabila terjadi karhutla bisa secepatnya dipadamkan," tutur Wakid. ****

Sumber: Surya
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved