Sandiaga Uno Bawa Wajah Baru PPP dan Dampak Positif Bagi Peningkatan Suara

SURYA.CO.ID, SURABAYA - Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) RI, Sandiaga Salahuddin Uno resmi menjadi kader Partai Persatuan Pembangunan (PPP) pada Rabu (14/6/2023) di Jakarta Pusat.

Bergabungnya Sandiaga Uno ke PPP, turut disambut dengan baik oleh DPW PPP Jatim.

Hadirnya Sandiaga Uno sebagai salah satu kader PPP yang kini diberikan kepercayaan sebagai Ketua Badan Pemenangan Pemilu DPP PPP, diyakini akan membawa wajah baru dan dampak positif bagi peningkatan suara PPP, khususnya di wilayah Jawa Timur.

"Kalau untuk Jawa Timur, insya Allah dampak ekor jas pak Sandiaga cukup bagus ya," ungkap politisi senior asal Jawa Timur yang saat ini juga menjabat sebagai Wakil Ketua DPW PPP Jatim, Mujahid Ansori kepada Iksan Fauzi selaku News Manager Harian Surya dan Tribun Jatim Network dalam kegiatan podcast yang terselenggara di Studio Tribun Jatim Network, Jumat (30/6/2023).

Disampaikan oleh Mujahid, hal tersebut karena Sandiaga merupakan pengusaha dan juga merupakan keturunan Kesultanan Gorontalo yang memiliki karakter santri yang kuat.

Sehingga ketika bergabung di PPP, maka Sandiaga mudah untuk beradaptasi dan menyesuaikan diri dengan masyarakat PPP.

"Pak Sandiaga ini selama ini merupakan ikon kalangan santri, milenial, anak muda, dan memiliki banyak penggemar," tambah Mujahid.

Tak hanya memiliki paras rupawan, Sandiaga juga dinilai memiliki pengalaman yang sudah teruji dibidang politik, karena pernah menjabat sebagai wakil Gubernur DKI Jakarta dan pernah mencalonkan diri sebagai Wakil Presiden RI di tahun 2019.

"Pak Sandiaga ini orang yang sakti lho, meskipun kemarin sempat berhadapan dengan pak Jokowi, tapi sekarang bisa bekerja bersama-sama. Nah ini kalau tidak sakti kan ya tidak mungkin diajak kembali oleh pak Jokowi ya. Itu artinya sebagai seorang politisi, beliau ini sudah teruji dan cukup bagus kinerjanya," terang mantan anggota DPRD Jatim itu.

Hadirnya Sandiaga Uno di PPP, juga menepis anggapan terkait PPP yang selama ini dinilai sebagai partai orang-orang yang sudah tua.

Terkait hal tersebut, Mujahid menjelaskan, bahwa PPP sebenarnya sudah sejak lama konsen untuk mewadahi gerakan anak-anak muda.

"PPP ini memang umur partainya tua, tapi tidak identik dengan partainya orang tua, karena kami mewadahi generasi muda. Ada 4 wadah di PPP," jelas Mujahid.

Keempat wadah generasi muda yang ada di PPP tersebut antara lain adalah Gerakan Pemuda Ka'bah (GPK), Gerakan Muda Persatuan Indonesia (GMPI), Angkatan Muda Ka'bah (AMK) dan Wanita Persatuan Pembangunan (WPP).

"Nah sekarang ini di Jawa Timur khususnya, kami juga sudah memberikan karpet hijau kepada kalangan muda. Bahkan ada Gen Z yang saya taruh sebagai caleg andalan di PPP," ungkap Mujahid.

Mujahid menambahkan, bahwa lebih dari 50 persen caleg PPP adalah dari kalangan milenial dan gen Z selebihnya baru kalangan senior.