5 Fakta Dede Serlyn Biduan Tewas Diduga karena Teh Kemasan: Tak Diautopsi, Penyebab Masih Misteri

Terungkap fakta-fakta kasus Dede Serlyn, biduan asal Kota Bima, Nusa Tenggara Barat (NTB), yang meninggal misterius.

Penulis: Arum Puspita | Editor: Musahadah
KOLASE KOMPAS.COM/IST
Dede Serlyn, biduan NTB yang meninggal misterius 

SURYA.CO.ID - Terungkap fakta-fakta kasus Dede Serlyn, biduan asal Kota Bima, Nusa Tenggara Barat (NTB), yang meninggal misterius.

Diketahui, Dede Serlyn meninggal dunia, Selasa (27/6/2023) di Rumah Sakit Muhammadiyah Bima, sekira pukul 20.00 WITA.

Kabar Dede Serlyn meninggal dikonfirmasi oleh Lurah Jatibaru, Nahyar Munkar. 

"Kebetulan saya menemani korban terus, sejak di rumah sampai di rumah sakit," kata Nahyar.

Berikut fakta-faktanya, dikutip dari Kompas.com.

Diduga keracunan minuman kemasan

Dede Serlyn meninggal diduga karena keracunan setelah meminum teh kemasan yang diberi oleh orang tak dikenal (OTK) pada suatu acara.

“Kami belum bisa menyimpulkan apakah korban meninggal diracun atau keracunan,” ujar Nahyar.

Pusing setelah minum teh kemasan

Berdasarkan keterangan kakak kandung korban, kejadian bermula ketika DS diberi minuman teh dalam kemasan oleh seseorang di acara yang dihadirinya.

Tak lama setelah DS meminum teh tersebut, ia merasa pusing dan langsung pamit pulang.

Dibawa ke rumah sakit

Kemudian, setibanya DS di rumah, kondisinya justru kian memburuk. Selain itu, dari mulutnya juga keluar busa.

“Saat itu juga saya dan keluarganya membawa korban ke rumah sakit,” ucap Nahyar.

Setelah beberapa saat ditangani dokter, DS muntah darah dan meninggal dunia.

Dokter berusaha memberikan pertolongan dengan memompa bagian dadanya, namun tidak membuahkan hasil.

“Jasad almarhumah selanjutnya dibawa pulang untuk disemayamkan,” jelasnya.

Keluarga menolak jasad DS diautopsi

Sementara itu, pihak rumah sakit belum bisa memastikan penyebab meninggalnya DS.

“Karena ini luka dalam, jadi saran dokter harus diautopsi. Berbeda jika korban meninggal akibat luka luar itu bisa dilakukan visum" ungkap Nahyar dilansir dari Tribun.

Kendati demikian, pihak keluarga menolak untuk dilakukan tindakan autopsi terhadap jasad DS.

“Saya ikut mendampingi penandatangan surat penolakan autopsi itu.

Pihak keluarga merasa kasihan jika jasad almarhumah harus diautopsi,” jelasnya.

Penyebab kematian masih misterius

Kasi Humas Polres Bima Kota, AKP Jufrin menyampaikan bahwa pihaknya belum bisa memastikan penyebab kematian DS.

Jufrin mengatakan, kepolisian masih melakukan penyelidikan terkait kejadian yang menimpa DS.

Menurut dia, sejumlah personel Polres diterjunkan untuk mengamankan, baik saat jasad korban diperiksa di rumah sakit maupun ketika berada di rumah duka.

"Personel lakukan pengamanan di dua lokasi itu untuk menghindari sesuatu yang tidak diinginkan," ujarnya.

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved