SOSOK Manajer yang Selewengkan Uang Fuji Milirian Rupiah, Gerak-Geriknya Dicurigai 6 Bulan Lalu

SURYA.CO.ID - Inilah sosok manajer yang selewengkan uang Fuji Utami sejumlah Rp 1,5 miliar, hingga kini pilih menempuh jalur hukum.

Fuji Utami mengalami kerugian Rp 1,5 miliar setelah uangnya diselewengkan oleh sang mantan manajer.

Mengenai hal itu, ayah Fuji Utami, Haji Faisal mengatakan bahwa manajer sang anak telah membuat masalah sejak enam bulan lalu.

Baca juga: Kondisi Fuji Utami Hampir Gila Ditipu Eks Rekan Kerja, Uang 1,5 Miliar Raib, Kini Tempuh Jalur Hukum

Melansir Tribunnews, Fuji Utami telah sangat percaya dengan manajer ini.

"Terjadinya penyelewengan oleh manajernya itu sudah dari beberapa bulan yang lalu, akhirnya ketahuan. Mungkin sudah dari lama, tapi baru ketahuan sekitar 6 bulan lalu," kata Haji Faisal ketika ditemui di kawasan Tanah Abang, Jakarta Pusat, Senin (26/6/2023).

"Kerugian yang ditotal itu mencapai miliaran rupiah lah," sambungnya.

Faisal tidak mengetahui rincian uang yang diselewengkan diduga dilakukan mantan manajer Fuji, putrinya. Hanya saja jika ditotal penghasilan kekasiu Thariq Halilintar itu cukup besar yang tak didata dalam keuangan.

"Ya anak saya kan pelajari kontrak-kontrak segala macam. Begitu dia pelajari, dari situ ketahuan bahwa ada yang menyimpang. Setelah ditelusuri, ternyata banyak dan jumlahnya nggak tanggung-tanggung," ucapnya.

Faisal mengatakan bahwa Fuji dan dirinya sangat percaya dengan mantan manajer putrinya itu, karena teman dari Fadly Faisal.

"Tapi rupanya kepercayaan yang anak saya berikan ke orang lain itu malah dimanfaatkan. Tentu anak saya ya nggak nyangka, begitu ketahuan, dia kaget dan merasa kecolongan," ungkapnya.

Saat tahu penghasilannya diduga diselewengkan atau digelapkan, diungkap Faisal, Fujianti Utami Putri masih memberikan kesempatan dan waktu untuk mantan manajernya mengembalikan uangnya.

"Saya sempat mau mengambil tindakan hukum, tapi anak saya bilang, 'Sudah lah, kasih dia waktu dulu pa' gitu, yasudah saya diam saja serahkan semua ke anak," jelasnya.

Faisal pun mendapatkan informasi dari wanita yang kini berusia 20 tahun itu, kalau mantan manajernya tak menunjukan itikad baik, sehingga Fuji ingin meneruskan ke ranah hukum.

"Ya kan tidak ada solusi waktu itu. Nilainya terlalu besar dan banyak pelanggaran yang dilakukan. Cuma karena waktu itu anak saya sibuk, akhirnya ya disepakati itu, untuk memberi dia waktu mengembalikan. Kami bikin perjanjian," terangnya.

"Tapi ternyata setelah bikin perjanjian pun tidak ada tindak lanjutnya. Akhirnya Fuji meneruskan ke ranah hukum dan sekarang sudah diserahkan ke pengacara," tambahnya.

Faisal menyebut Fuji An dan pengacaranya sedang mempersiapkan langkah hukum yang harus diambil, sambil menunggu itikad baik dari pelaku yang sudah menyelewengkan uang putrinya senilai Miliaran Rupiah itu.

"Ya mudah-mudahan benar-benar ada itikad baik dan bisa selesai secara kekeluargaan. Bagaimana baiknya juga supaya uangnya kembali," ujar Faisal.

Sementara itu, Fuji mengaku sempat menunggu itikad baik dari sang mantan manajer selama enam bulan ini.

“Sudah mau setahun lebih, kita masih menunggu itikad baik ternyata enggak ada itikad baik. Misalnya kalau ini enggak selesai aku bakal ke jalur hukum lah biar tahu rasa sih,” kata Fuji melalui video call dengan Sandy Arifin di Polres Metro Jakarta Selatan, Senin (26/6/2023), melansir Kompas.com.

“Ya bisa dibilang (Rp 1,5 miliar) segitu.

Mungkin bisa jadi nambah, kita belum bisa bilang segitu karena bisa lebih,“ tambah Fuji.

Fuji mengaku sebelumnya selalu diam saja.

Baca juga: BUKTI Fuji Masih Lengket pada Thariq Halilintar saat Jenguk di RS, Perjodohan dengan El Rumi Pupus?

“Dari tahun lalu (ketahuan) tapi aku diam aja.

Lalu sabar aja alhamdulillah masih waras, tahun lalu, hampir gila sih,” ucap Fuji lagi.

Sementara itu, Sandy Arifin yang ditunjuk sebagai kuasa hukumnya masih berkonsultasi dengan pihak berwajib mengenai langkah hukum yang akan diambil nanti. 

“Kebetulan klien kami Fuji membawa berkas perjanjian dan pekerjaannya yang selama ini hampir setahun yang pekerjaan dia sudah jalankan tapi ada beberapa nilai nominal yang kita hitung,” ucap Sandy Arifin.

“Secara nominal itu tidak masuk ke rekening dia tapi ke rekening orang lain," tambah Sandy Arifin.