Berita Tulungagung
Jumlah Hewan Kurban Pada Idul Adha 2023 di Tulungagung Diprediksi Akan Meningkat
Menjelang Idul Adha, Disnakkeswan Tulungagung memeriksa sapi dan kambing yang diperdagangkan di Pasar Hewan Terpadu (PHT) Tulungagung
Penulis: David Yohanes | Editor: Cak Sur
SURYA.CO.ID, TULUNGAGUNG - Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan (Disnakkeswan) Kabupaten Tulungagung memprediksi jumlah hewan yang dikurbankan saat Hari Raya Idul Adha 2023 akan meningkat.
Di tahun 2022 lalu, tercatat ada 2.945 sapi dan 16.730 kambing yang dikurbankan.
Sedangkan pada 2023, diperkirakan sapi yang dikurbankan ada 3.387 ekor, kambing 19.240 ekor dan domba 15 ekor.
“Ada proyeksi kenaikan hewan kurban sekitar 15 persen dari tahun lalu. Karena tahun ini sudah tidak ada PMK (penyakit mulut dan kuku) seperti tahun lalu,” terang Kabid Kesehatan Hewan Disnakkeswan Tulungagung, Tutus Sumaryani.
Lanjut Tutus, saat ini total ada 323.601 ekor ternak di Kabupaten Tulungagung.
Rinciannya terdiri dari 119.525 ekor sapi potong, 25.500 sapi perah, 278 kerbau, 169.120 kambing dan 9.178 domba.
Menjelang Idul Adha, Disnakkeswan Tulungagung memeriksa sapi dan kambing yang diperdagangkan di Pasar Hewan Terpadu (PHT) Tulungagung, Selasa (20/6/2023).
“Pemeriksaan ini, sebenarnya rutin setiap pasaran. Tapi menjelang Idul Adha, jumlah petugas kami tambah dan pemeriksaan diperluas,” sambung Tutus.
Pemeriksaan tersebut, untuk memastikan tidak ada ternak yang terjangkit PMK maupun lumpy skin disease (LSD).
Apalagi PHT Tulungagung juga didatangi ternak dari wilayah sekitar, seperti Blitar, Kediri dan Trenggalek.
Hasil pemeriksaan tidak ditemukan sapi atau kambing yang terjangkit dua penyakit itu.
“Sebelumnya juga sudah dilakukan sosialisasi, sehingga peternak juga sudah paham, ternak yang kena PMK atau LSD tidak ada yang dibawa ke pasar,” tegas Tutus.
Untuk mencegah dua penyakit ini, petugas Disnakkeswan juga melakukan sterilisasi di pintu masuk PHT. Setiap kendaraan ternak masuk disemprot dengan cairan desinfektan.
Diakui Tutus, kasus LSD di Tulungagung cenderung meningkat, namun tetap terkendali.
“Saat ini yang terdata ada sekitar 200 ekor. Tapi bisa dikendalikan dengan vaksinasi,” ungkap Tutus.
Sebelumnya Disnakkeswan baru menerima 5000 dosis vaksin LSD. Seluruh vaksin ini telah disuntikkan pada sapi, merata di kantong-kantong peternak.
Sedangkan untuk vaksin PMK, menurut Tutus, sudah merata di seluruh wilayah Tulungagung.
Selain di PHT, pengawasan hewan ternak juga dilakukan di penjualan ternak yang ada di tepi jalan.
Biasanya pasar hewan dadakan ini akan muncul beberapa hari menjelang Idul Adha.
Pemulihan Jalan dan Jembatan Putus, Pemkab Tulungagung Ajukan BTT Rp 16 Miliar ke Pemprov Jatim |
![]() |
---|
Pemkab Tulungagung Akan Ajukan BTT untuk Perbaikan Jalan Sendang-Karangrejo dan Jembatan Junjung |
![]() |
---|
Sampah dari Kalidawir Nyaris Memutus Jembatan Junjung Tulungagung, Sejumlah Tanggul Terancam Jebol |
![]() |
---|
Daftar Lengkap Pemenang Balap Sepeda Hell2Man Seri Ketiga Tulungagung |
![]() |
---|
173 Pesepeda Ikuti Hell2Man, Taklukan Rute Ekstrem Pegunungan Waduk Wonorejo Tulungagung |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.