Berita Surabaya

Ajinomoto Gaungkan Peran Asam Amino dalam Bumbu Umami untuk Bantu Lansia Tingkatkan Kualitas Hidup

Peningkatan selera makan ini membantu dalam pemenuhan asupan gizi yang baik, yang berujung pada perbaikan kondisi fisik dan kualitas hidup lansia

Penulis: Sri Handi Lestari | Editor: irwan sy
ist
Dr Toto Sudargo, M.Kes, ahli gizi saat memaparkan pentingnya asupan gizi lansia dengan melakukan penelitian “Elderly Meal Project” bersama Ajinomoto. 

SURYA.co.id | SURABAYA - Asam amino glutamat yang terkandung dalam bumbu umami seperti Monosodium Glutamat (MSG) memiliki manfaat dalam meningkatkan selera makan lansia.

Peningkatan selera makan ini membantu dalam pemenuhan asupan gizi yang baik, yang berujung pada perbaikan kondisi fisik dan kualitas hidup lansia yang terukur dari hasil analisa darah dan antropometri tes pada sebuah penelitian 'Elderly Meal Project'.

PT Ajinomoto Indonesia atau Ajinomoto, bekerjasama dengan tim peneliti yang dikepalai oleh Dr Toto Sudargo, M.Kes, ahli gizi yang concern terhadap asupan gizi lansia melakukan penelitian 'Elderly Meal Project'.

"Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah pemberian program makanan dengan kandungan tinggi protein, energi, vitamin, dan mineral tetapi rendah garam, gula, dan lemak, dapat memperbaiki status gizi pada lansia yang berujung pada peningkatan kualitas hidup lansia," kata Grant Senjaya, Head of Public Relations Department PT Ajinomoto Indonesia, Senin (19/6/2023).

Periode penelitian itu dilakukan pada bulan Oktober 2021 hingga Januari 2022, dengan metode purposive sampling dengan mengambil lokasi penelitian di Balai Pelayanan Sosial Tresna Werdha (BPSTW) Unit Abiyoso dan BPSTW Budi Luhur - Yogyakarta.

Selain keduanya bersedia menjadi tempat penelitian, kedua BPSTW tersebut belum pernah mendapatkan intervensi serupa, serta keduanya memiliki dapur yang mampu menyelenggarakan makanan secara mandiri.

Dari hasil penelitian, Dr Toto mengatakan, karena faktor usia hormon-hormon pengatur selera makan pada lansia cenderung menurun.

"Sehingga berpotensi menyebabkan malnutrisi pada lansia. Malnutrisi menunjukkan efek buruk yang dapat dialami sebagian besar lansia, yaitu keletihan dan gangguan otot," jelasnya.

Penelitian Elderly Meal Project yang dia lakukan bersama Ajinomoto itu juga menunjukkan bahwa, setelah diberikan program pemberian makan pada lansia, terjadi penurunan yang signifikan pada kadar gula darah.

Hal ini ditunjukkan dari persentase pria lansia yang memiliki nilai HbA1C pada kelompok diabetik  yaitu sebesar 52,9 persen turun menjadi 23.5 persen.

"Pendidikan gizi tentang pentingnya menjaga pola makan seperti mengurangi makanan manis mampu menurunkan kadar gula darah secara signifikan. Signifikansi kenaikan asupan protein terjadi pada kedua kelompok lansia pria dan wanita,” ungkap dr Toto.

Berdasarkan hasil penelitian juga menunjukkan bahwa menu rendah garam dalam program pemberian makan terbukti dapat menurunkan tekanan darah pada lansia, yaitu SBP (Systolic Blood Pressure) dan DPB (Dyastolic Blood Pressure).

Sebelumnya, petugas dapur pada BPSTW Unit Abiyoso dan Budi Luhur telah diberikan edukasi tentang pentingnya diet garam terutama pada menu makanan lansia.

Mengurangi penggunaan garam kemudian ditambahkan dengan produk Ajinomoto, dapat mengurangi kadar natrium dalam makanan lansia.

Meskipun pemakaian garam dapur pada BPSTW Unit Abiyoso dan Budi Luhur telah dikurangi, tidak membuat nafsu makan para lansia menjadi menurun.

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved