Berita Viral

TABIAT Mashuri Usai Buat Istri Tewas Sambil Peluk Bayi: Imbas Curiga Berlebih Berujung Penganiayaan

Kasatreskrim Polresta Pati Kompol Onkoseno G Sukahar mengatakan, motif tersangka sering menghajar istri lantaran curiga ada pria idaman lain.

Penulis: Akira Tandika Paramitaningtyas | Editor: Adrianus Adhi
Kolase Surya.co.id
Tabiat Mashuri sebelum istri tewas sambil memeluk bayinya, kerap lakukan penganiayaan. 

"Korban ditemukan di atas kasur sudah kaku meninggal dunia," kata Onkoseno.

Ilustrasi bayi dan pelaku pembunuhan ibu yang jasadnya ditemukan memeluk dan dipeluk anaknya
Ilustrasi bayi dan pelaku pembunuhan ibu yang jasadnya ditemukan memeluk dan dipeluk anaknya (Practical Parenting, Dokumen Polresta Pati)

Satreskrim Polresta Pati kemudian menggelar olah TKP dan pemeriksaan saksi-saksi hingga mengotopsi jasad korban pada Kamis (15/6/2023).

Dari hasil otopsi tim Biddokkes Polda Jateng di RSUD RAA Soewondo Pati, ditemukan luka penganiyaan pada fisik korban.

Jenazah korban kemudian dikebumikan di pemakaman umum Desa Karangrejo, Kecamatan Juwana, Pati, Kamis (15/6/2023) sore.

"Hasil otopsi, korban meninggal akibat luka di kepala," jelas Onkoseno.

Setelah melalui serangkaian pemeriksaan, Satreskrim Polresta Pati akhirnya menetapkan Mashuri sebagai tersangka utama penyebab kematian istri sirinya itu.

Dari hasil interogasi, Mashuri pun mengakui sering menganiaya korban hingga luka-luka.

"Jadi korban ini bahasa kasarnya simpanan tersangka. Tersangka ini punya istri sah di wilayah Kabupaten Pati," pungkas Onkoseno.

Tersangka akan dijerat pasal 351 ayat 3 KUHPidana tentang penganiayaan yang mengakibatkan kematian.

Baca juga: Kondisi Terkini Bayi yang Dipeluk Jasad Ibu Korban KDRT di Pati, Sempat Kejang, Dokter: Lebih Baik

Orangtua Budiati Ingin Pelaku Dapat Hukuman Setimpal

Mengutip TribunJateng.com, Gunadi (61), mengatakan bahwa putrinya dipukuli oleh Mashuri pada Jumat (9/6/2023) lalu.

"Sabtu (10/6/2023) itu saya mengunjungi cucu-cucu saya untuk memberi uang jajan. Saat itu anak saya menangis sambil matanya melirik suaminya.

Dia menangis sambil tangannya menekan bagian tubuhnya yang sakit. Ternyata dia dipukuli pada hari Jumat," kata Gunadi saat ditemui di kediamannya, Desa Karangrejo, Kecamatan Juwana.

Gunadi mengatakan, sebelum diketahui bahwa Budiati telah meninggal, cucu-cucunya tidak mengetahui bahwa ibunya sudah tiada.

"Jadi selama hampir dua hari dua malam mereka terlantar. Makan apa saja yang ada di kulkas. Begitu makanan di kulkas habis ya sudah," kata dia.

Halaman
123
Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved