Jasad Ibu Muda Peluk Bayi
Kondisi Terkini Bayi yang Dipeluk Jasad Ibu Korban KDRT di Pati, Sempat Kejang, Dokter: Lebih Baik
Inilah kondisi bayi yang dipeluk jasad ibunya di Pati. Sempat dehidrasi dan kejang, kini kondisi bayi yang belum genap sebulan itu kian membaik
Penulis: Christine Ayu Nurchayanti | Editor: Adrianus Adhi
SURYA.CO.ID - Seperti ini kondisi terbaru dari bayi yang dipeluk oleh ibunya yang telah meninggal dunia di Pati.
Saat ditemukan, bayi itu didekap oleh sang ibu yang sudah tidak bernyawa akibat KDRT.
Ibu muda itu ditemukan tidak bernyawa dengan memeluk bayi pada Rabu (14/6/2023).
Jenazahnya ditemukan di sebuah rumah di Perumahan Griya Pesona II, Dukuh Ngipik, Desa Kutoharjo, Kecamatan Pati, Kabupaten Pati, Jawa Tengah.
Diketahui, korban bernama Budiati (31).
Ia meninggal dunia usai dianiaya oleh suaminya, Mashuri (45).
Jenazah Budiati ditemukan pertama kali oleh ketua RT setempat.
Saat ditemukan, posisi korban tengah memeluk bayinya yang belum genap berusia satu bulan.
Korban juga dipeluk dari belakang oleh kedua anak balitanya yang masing-masing berusia 2 dan 4 tahun.
Melansir Kompas.com, ketiga bocah itu dalam kondisi lemas.
Si bayi bahkan harus dilarikan ke rumah sakit karena diduga mengalami dehidrasi.
Usai dirawat beberapa hari di rumah sakit, kondisi bayi tersebut dikabarkan membaik.
"Berangsur-angsur lebih baik dari kemarin dari laporan tadi," ujar Wakil Direktur Pelayanan UPT RSUD RAA Soewondo Pati Ali Muslihin, Sabtu (17/6/2023), dikutip dari Kompas TV. "CPAP-nya sudah dilepas.
Sekarang tinggal diberikan O2, oksigen. Kejangnya sudah enggak," sambungnya.
Ali berharap kondisi bayi tersebut bisa semakin membaik pada hari-hari ke depan.
Kronologi Ditemukannya Jasad Ibu Peluk Bayi di Pati
Kasus ini terungkap usai ketua RT setempat mendengar tangisan bayi secara terus-menerus dari rumah korban.
"Ketahuannya itu karena anak yang bayi nangis lama tidak diberi susu.

Akhirnya Pak RT mendobrak pintu dan melihat anak saya sudah meninggal.
Lalu Pak RT lapor polisi," ucap ayah Budiati, Gunadi (61), dilansir dari Tribun Jateng.
Ia menuturkan, tiga cucunya tersebut sempat telantar selama dua hari.
Selama telantar, dua cucunya yang berusia 4 dan 2 tahun makan makanan yang ada di kulkas.
Gunadi menilai, dua bocah itu tak tahu bahwa ibunya sudah meninggal.
Sewaktu ditemukan, dua anak tersebut sedang memeluk punggung jasad ibunya.
"Jadi selama hampir dua hari dua malam mereka telantar.
Makan apa saja yang ada di kulkas.
Begitu makanan di kulkas habis, ya sudah," ungkapnya.
Selepas ditemukan, anak berusia 4 tahun dan 2 tahun itu dirawat oleh Gunadi di rumahnya.
Menurut Gunadi, ketika ketua RT menemukan jasad Budiati, suami korban tidak ada di rumah itu.
"Setelah Pak RT datang, baru suami anak saya pura-pura datang dan bertanya-tanya apa yang terjadi dan teriak minta tolong.
Dia juga takut waktu ada yang lapor polisi.
Berarti kan dia punya kesalahan," tuturnya.
Baca juga: TABIAT Suami yang Buat Istri Tewas Peluk Bayi Usia 1 Bulan Dibongkar Mertua, 3 Anak Telantar 2 Hari
Baca juga: FAKTA MIRIS Kematian Ibu Muda Peluk Bayi Terkuak, Polisi Ungkap Kronologi dan Motif Sang Suami
Baca juga: SOSOK Pembunuh Ibu Muda yang Jasadnya Peluk Bayi Ternyata Suami Sendiri, Skenario Licik Terbongkar
Dia menjelaskan, perlakuan kasar Mashuri kepada Budiati diduga terjadi pada Jumat (9/6/2023).
"Sabtu (10/6/2023) itu saya mengunjungi cucu-cucu saya untuk memberi uang jajan.
Saat itu anak saya menangis sambil matanya melirik suaminya.
Dia menangis sambil tangannya menekan bagian tubuhnya yang sakit," terangnya.
Gunadi mengungkapkan, dirinya tak setuju Budiati menikah dengan Mashuri.
Pasalnya pria tersebut berwatak keras dan mudah marah.
Di samping itu, putrinya dan Mashuri menikah secara siri.
Kini, polisi telah menangkap Mashuri dan menetapkannya sebagai tersangka.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com
>>>Ikuti Berita Lainnya di News Google SURYA.co.id
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.