Berita Viral

CERITA Ibu-ibu yang Pilih Tinggal di Area Kuburan, Suka Dengar Suara dan Rasakan Aura Aneh: Serem

Inilah cerita dari ibu-ibu yang memilih tinggal di area kuburan tanpa tetangga. Ia mengaku damai meski mendapat pengalaman horor

Penulis: Christine Ayu Nurchayanti | Editor: Adrianus Adhi
YouTube/DenDenny
Memilih tinggal di area kuburan, seorang ibu-ibu menceritakan pengalamannya 

SURYA.CO.ID - Seorang ibu-ibu memilih tinggal di area kuburan tanpa tetangga.

Tidak sendiri, ibu-ibu itu tinggal di kawasan kuburan dengan suami dan anak-anaknya.

Meski tinggal di area kuburan, ibu-ibu tersebut tak merasa ciut.

Ia malah merasakan hal yang tidak terduga saat tinggal di wilayah permakaman.

Namun, dirinya kerap mendapat pengalaman horor.

Salah satunya yakni merasakan aura yang berbeda.

Adapun, ibu tersebut bernama Ayu.

Tepat di depan rumahnya, terdapat area pemakaman dengan jarak yang dekat.

Melansir TribunnewsMaker.com, ia memang sengaja membangun rumah tersebut di dekat kuburan.

Tentu ada alasan tersendiri kenapa memilih lokasi itu.

Ia juga sudah sepakat dengan suaminya.

Kisahnya dibagikan oleh akun YouTube Dendenny.

Rupanya rumah milik Ayu menjadi satu-satunya hunian yang ada di area pemakaman yang ada di Cirebon.

Ayu sudah lima tahun tinggal di rumah tersebut.

Tak sendiri, ia tinggal dengan nyaman bersama suami dan anaknya.

Rumah Ayu ada di area kuburan yang mencekam, terutama saat malam hari.

Di tambah belakang rumahnya juga ada sungai dan pohon besar yang tak kalah mencekam.

Mulanya Ayu memang merasa takut.

Baca juga: Kisah Seram Saat Pengurukan Makam 144 Pasien RSUD Tulungagung, Diwarnai Kesurupan sampai Vandalisme

Ia tidak memiliki tetangga.

Kendati demikian, lambat laun Ayu dan keluarganya sudah mulai terbiasa.

Kendati demikian, Ayu memang merasakan suasana mencekam ketika malam hari lantaran sunyi.

Begitu juga ketika hujan datang.

"Apalagi musim hujan, serem.

Kalau hujan gerimis, kan mendung, makam auranya beda nggak kaya di perkampungan biasa," ujarnya.

Ayu sesekali mendengar suara aneh di kuburan.

Namun ia tak mau ambil pusing dan memilih cuek.

Alasan Ayu membangun rumah di kuburan membuat orang bertanya-tanya.

Baca juga: SERAM! Warganet Bagikan Potret MRI Janin, Hasil Fotonya Malah Mirip Hantu, Auto Merinding

Ayu rupanya memiliki alasan tak terduga, yakni ingin merasakan punya tetangga orang yang sudah meninggal.

"Ya pengin aja.

Kalau di kampung kan tetangganya orang hidup.

kalau di sini kan tetangganya orang meninggal, pengin tahu aja,

ternyata damai juga. Enak," ujarnya.

Kuburan Dijadikan Tempat Nongkrong

Sebelumnya, viral sebuah kuburan dijadikan tempat nongkrong warga.

Dalam video itu, terlihat halaman tempat pemakaman umum (TPU)  dipadati oleh banyak warga, baik remaja maupun anak-anak.

Melansir Serambinews.com, tempat perisnggahan abadi itu tampak sudah seperti taman bermain bagi mereka.

Anak-anak tanpa takut bermain dan menginjak kuburan, bahkan duduk di atasnya.

Serambinews.com pun mencoba menghubungi pemilik video atau yang merekam kegiatan warga di lokasi pemakaman tersebut.

Pria yang tidak ingin disebutkan namanya itu diketahui adalah seorang warga yang sudah lama tinggal di lingkungan sekitar pemakaman.

Pria berusia 20 tahun itu mengaku bahwa aktivitas warga seperti yang terlihat dalam video itu sudah biasa di lingkungannya.

Pemuda tersebut juga mengatakan, pemakaman yang diketahui berada di salah satu wilayah Jakarta Timur itu memang selalu diramaikan oleh warga, khususnya anak-anak di setiap jam sore.

Baca juga: Makam Bayi di Desa Ngunggahan Tulungagung Diduga Korban Pembunuhan Dibongkar Polisi

Bahkan, pemandangan itu bukan baru-baru ini terjadi.

Menurut pemuda tersebut, lokasi kuburan itu sudah dijadikan seperti lapangan bermain oleh warga sekitar sejak ia masih kecil.

“Iya begitulah ka dari kecil 20 tahun tinggal disitu tempat bermain kami disitu doang,” kata pria itu saat pada Selasa (18/8/2020) via direct mesengger (DM).

Pemuda itu kemudian menuturkan apa yang membuat warga menggunakan area kuburan menjadi lokasi taman bermain.

Dikatakan olehnya, hal itu disebabkan karena di lingkungan tempat tinggalnya tidak memiliki lapangan yang bisa digunakan sebagai area bermain.

Para warga di lingkungan tersebut terpaksa menggunakan area pemakaman, karena hanya lokasi itu yang tersedia.

“Na itu, ga ada lapangan bermain. Ada lapangan dibikin mall,”

“Karena emang dari kecil cuman makam itu doang,” ujarnya.

Warga itu juga mengungkapkan kesedihannya mewakili yang lainnya, terutama anak-anak yang tidak memiliki arena bermain.

“Sedih ka jadi kami ga di perhatiin sama pemimpin kami, giliran kami main di kuburan di bully. Mereka gak tau di tempat bermain kami cuman disitu doang,” ceritanya.

Pemuda itu juga mengaku, selaku rakyat biasa, ia dan yang lainnya tidak tahu-menahu apakah sudah pernah ada usulan dari perangkat kelurahan untuk menyediakan fasilitas taman bermain bagi mereka.

Pria itu juga mengatakan, bahwa sejak dulu belum ada komentar apapun terhadap aktivitas mereka yang menjadikan kuburan sebagai tempat bermain.

“Ga tau deh ka, kita cuman bermain doang masalah komentar saya ga tau, karena dari dulu ga ada yang komentar,” imbuhnya.

Lebih lanjut, pemuda itu menyampaikan bahwa sejauh yang ia ketahui, imbauan dari kelurahan hanya diperuntukkan bagi para pedagang, dimana mereka tidak diijinkan untuk berjualan di dalam lokasi pemakaman.

Tapi pria itu tidak menapik kenyataan jika ada pedagang yang tetap nekat berjualan di lokasi tersebut.

“Iya setahu saya pedagang emang gak boleh dagang di makam, mungkin ya disitu sumber rezeki mereka mau gimana lagi,” lanjutnya.

Mewakili warga terutama anak-anak lainnya, pemuda tersebut juga mengungkapkan bahwa sebenarnya mereka berharap untuk disediakan fasilitas tempat bermain.

Meskipun diakuinya bahwa harapan itu mustahil bagi mereka.

Ia juga menegaskan, mungkin video yang semula direkam hanya sebagai keisengan itu dipandang salah oleh yang lainnya.

Tapi bagi mereka yang sudah lama tinggal di lingkungan tersebut, pemandangan itu sudah menjadi hal yang biasa.

“Kecil disitu sering tidur disitu ketawa-ketawa disitu berbagi cerita disitu, mereka gak tau karena mereka ga tinggal di sini,” pungkasnya. 

>>>Ikuti Berita Lainnya di News Google SURYA.co.id

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved