Haji 2023

Kakek 88 Tahun Penjual Kipas Anyaman Bambu di Lamongan Berangkat Haji, Menabung Selama 25 Tahun

Menabung selama lebih dari 25 tahun untuk bisa berhaji, kakek Lahar (88) mengaku musim Haji 2023 ini menjadi momen yang sangat menggembirakan baginya.

|
Penulis: Hanif Manshuri | Editor: Cak Sur
SURYA.CO.ID/Hanif Manshuri
Kakek Lahar (88) penjual kipas dari anyaman bambu menjadi calon jemaah haji asal Lamongan, sebelum menuju bus untuk menuju Asrama Haji Sukolilo Surabaya, Jumat (2/6/2023). 

SURYA.CO.ID, LAMONGAN - Musim Haji 2023 ini menjadi momen yang sangat menggembirakan bagi Lahar (88), kakek asal warga Madulegi Semampir Kecamatan Sukodadi, Kabupaten Lamongan.

Ia memang tidak seberapa lama menanti untuk bisa berangkat ke Tanah Suci untuk menunaikan Rukun Islam ke lima. Lahar hanya menunggu 8 tahun, sejak ia daftar pada 2016 lalu

Lebih mengesankan lagi, kakek Lahar ini tiap harinya hanya sebagai penjual kipas dari anyaman bambu, sikat dan spons untuk cuci piring, kapur barus, kemucing ukuran kecil, sedang dan besar yang nilai barang dagangannya tidak lebih dari Rp 1 juta.

Tiap hari, kakek Lahar mangkal di atas trotoar perempatan traffic light Jalan Basuki Rahmat-Andansari, tepat di depan Gedung DPRD Lamongan.

Bupati Lamongan, Yuhronur Efendi didampingi Forkopimda dan para pimpinan Ormas Islam serta pejabat Kemenag melepas 581 calon jemaah haji menuju Asrama Haji Sukolilo Surabaya, Jumat (2/6/2023).
Bupati Lamongan, Yuhronur Efendi didampingi Forkopimda dan para pimpinan Ormas Islam serta pejabat Kemenag melepas 581 calon jemaah haji menuju Asrama Haji Sukolilo Surabaya, Jumat (2/6/2023). (SURYA.CO.ID/Hanif Manshuri)

Baca juga: Mulai Hari Ini, 1.697 CJH Asal Lamongan Mulai Diberangkatkan ke Asrama Haji Surabaya

"Berangkat sendirian," ujar kakek Lahar saat diwawancarai SURYA.CO.ID di Masjid Agung, tempat KBIH yang diikutinya, Jumat (2/6/2023).

Kakek Lahar termasuk dalam kelompok terbang hari ini yang berangkat menuju Asrama Haji Sukolilo Surabaya.

Bagian sebagian orang, dagangan yang digelar kakekĀ  Lahar sepertinya mustahil untuk bisa mengumpulkan pundi-pundi untuk berhaji. Namun dalam kuasa Allah, semuanya bisa terjadi.

Dia telah menabung selama lebih dari 25 tahun untuk bisa berangkat ke Tanah Suci.

Selama lebih dari 25 tahun itu, kakek Lahar berjualan sebagai pedagang kipas dari anyaman bambu.

Penghasilan dari usaha jualan kipas dan barang untuk membersihkan perabot dapur itulah yang kakek Lahar sisihkan untuk biaya naik haji.

"Ya hanya jualan itu dengan menempati trotoar di depan gedung dewan," katanya.

Kakek Lahar menabung dan mengumpulkan uang dari hasil penjualan. Dan ternyata atas kehendak Allah, kakek Lahar kerap mendapat pesanan pembelian kipas dalam jumlah banyak.

Mereka yang pesan para pemilik biro perjalanan umrah dan haji yang ada di Lamongan. Selain itu, banyak pembeli yang memberi uang berlebih dari harga barang yang kakek Lahar jual.

Ia mengaku sering mendapati pembeli yang baik. Dalam arti pembeli yang memberinya uang di luar harga barang yang dibeli.

"Ada juga wartawan," ungkap kakek Lahar.

Halaman
12
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved