Kisah Driver Ojol di Surabaya Dapat Orderan Fiktif 110 Tusuk Sate, Endingnya Bikin Terharu
Seorang driver ojek online (ojol) di Surabaya mendapat orderan fiktif berupa 110 tusuk sate. Endingnya bikin warganet terharu.
Penulis: Arum Puspita | Editor: Adrianus Adhi
Harga makanan yang diantar sang suami, jauh lebih besar dari biaya makan sehari-hari keluarga kecil itu.
"Berhubung bawa istri dia kaget bawa makanan (seharga) itu. Kalau di Jakarta itu kan biasa ya (order makanan) sampai Rp 600 ribu."
"Kemudian semakin kaget karena saya kasih harian ke istri biasanya Rp 80 ribu sampai Rp100 ribu. Itu ngasih setoran bersih sih ke istri."
"Sebab di Karawang paling banyak banget on bid dari subuh sampai jam 22.00 itu hanya dapat 10 orderan aja, beda sama Jakarta," lanjutnya.
Percakapan antar keduanya pun kian menambah kesan haru dalam video tersebut.
Apalagi, kata Agung, istrinya itu memang sangat mendambakan bisa memiliki rumah.
Sehingga timbulah percakapan soal rumah megah yang mereka lewati saat itu.
Bahkan diam-diam istrinya terus bersalawat ketika menginginkan sesuatu, di antaranya saat melihat rumah megah.
Baru pindah ke Karawang
Agung sendiri mengaku sudah menjadi pengemudi ojol sejak 2018 silam.
Tahun lalu, ia akhirnya mempersunting sang kekasih, Siti Nurfadilah.
Sempat tak serumah, Agung di Jakarta dan Siti Nurfadilah di Karawang, akhirnya mereka memutuskan tinggal bersama.
Agung mengalah dengan pindah ke Karawang mengikuti sang istri.
Agung dan Siti, pasangan yang viral karena kisah harunya yang tengah on bid.
Bermodal aplikasi ojol, Agung memberanikan diri on bid atau mengambil orderan sebagai ojol di daerah yang baru baginya untuk mencari nafkah.
Dengan uang hasil ojol Agung bisa bahagia hidup berdua di rumah sewaannya.
"Memang ojol dari 2018 awal di Jakarta. Kemudian pindah Karawang baru lima bulan. Ini kampung istri. Awalanya sih LDR, abis nikah LDR Jakarta-Karawang. Kita nikah Agustus 2022 dan sempat LDR. Akhirnya lima bulan lalu mutusin tinggal bareng sambil on bid di Karawang," ungkapnya.
Selepas subuh, Agung akan menyalakan akunnya dan mengambil orderan penumpang, seperti anak sekolah dan karyawan pabrik.
Sementara istrinya melakoni pekerjaan rumah tangga di kontrakan mereka.
Kemudian sekira pukul 12.00 WIB, ia kembali ke kontrakannya untuk beristirahat.
Selanjutnya pada pukul 13.00 WIB, Agung akan kembali melanjutkan aktivitasnya dan saat inilah ia ditemani Siti hingga pukul 22.00 WIB.
Selama membawa istrinya, ia hanya mengambil orderan makanan saja. Akunnya dinyalakan otomatis untuk orderan tersebut.
"Istri saya tinggal di Karawang itu di pelosok. Rumahnya itu di tengah sawah. Setelah ngontrak sama saya, kita tinggal di kota dan dia jauh dari keluarganya. Kita hidup mandiri. Jadi begitu keliling, dia anggapnya jalan-jalan aja, dia senang. Malah kalau ngga diajak dianya ngambek," bebernya.
>>>Ikuti Berita Lainnya di News Google SURYA.co.id
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.