Dibunuh KKB Papua Padahal Baru Seminggu Nikah, Ini Sosok Praka Jamaluddin di Mata Keluarga

Praka Jamaluddin gugur dibunuh KKB Papua di Kabupaten Puncak. Padahal ia baru seminggu menikah. Berikut sosoknya di mata keluarga.

|
Kompas.com/Dedi Muhsoni
Foto Praka Jamaluddin, Dibunuh KKB Papua Seminggu Setelah Menikah. 

Kondisi Miris Mapolres Nduga

Kondisi Mapolres Nduga yang memprihatinkan ternyata jadi salah satu penyebab KKB Papua bisa bergerak bebas di wilayah tersebut.

Terlebih lagi pergeseran personel Polres Nduga tak bisa cepat dan membutuhkan biaya mahal.

Seluruh personel berpusat di Kenyam, jika ingin menggeser pasukan di luar wilayah tersebut harus sewa pesawat dengan biaya puluhan juta rupiah.

Hal inilah yang semakin membuat KKB Papua khususnya pimpinan Egianus Kogoya semakin menjadi-jadi.

Wilayah Nduga memang menjadi salah satu wilayah yang memiliki kondisi paling sulit.

Memiliki luas wilayah 12.941 kilometer persegi, daerah tersebut terbagi menjadi 32 distrik.

Dengan keadaan tersebut, keberadaan Polres Nduga yang baru didirikan pada 2020 tergolong masih sangat minim fasilitas, baik dari sisi jumlah personel, peralatan hingga satuan di bawahnya.

"Personel di Polres Nduga ada 87 orang dan tidak ada polsek atau pos polisi, ya ini wajar karena polres baru," ujar Kapolres Nduga AKBP Rio Alexander Panelewen, saat dihubungi melalui sambungan telepon, Selasa (16/5/2023), melansir dari Kompas.com.

Ketiadaan polsek atau pos polisi di Nduga membuat seluruh personel Polres Nduga hanya berada di Distrik Kenyam yang merupakan ibu kota dari kabupaten tersebut.

Menurut Rio, seluruh aktifitas personel dilakukan di Kenyam.

Ketika terjadi aksi bersenjata yang dilakukan oleh KKB pimpinan Egianus Kogoya, di luar Kenyam, maka mobilitas personel harus dilakukan menggunakan jalur udara.

Sebagai informasi, Nduga masuk ke wilayah pegunungan di Papua dengan ketinggian mulai dari 200 hingga 4.500 meter di atas permukaan laut (MDPL).

Sebagian besar wilayah Nduga belum terhubung dengan moda transportasi darat sehingga konektivitas antar-distrik sangat bergantung pada pesawat terbang perintis.

Hal ini juga yang membuat pergeseran personel di Nduga ke distrik-distrik yang menjadi tempat kejadian perkara (TKP) harus dilakukan menggunakan pesawat terbang yang biayanya tidak murah.

Halaman
1234
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved