Pemilu 2024

Partai Garuda Daftarkan Ulang 21 Bacaleg ke KPU Trenggalek, Target Raih 1 Kursi DPRD

Berdasarkan PKPU Nomor 11 Tahun 2023, Partai Garuda Trenggalek bisa mendaftarkan kembali bakal calon legislatif untuk bisa mengikuti Pemilu 2024

Penulis: Sofyan Arif Candra Sakti | Editor: Cak Sur
SURYA.CO.ID/Sofyan Arif Candra Sakti
Ketua DPC Partai Garuda Trenggalek, Basuki ditemui SURYA.CO.ID di Kantor KPU Trenggalek, Kamis (18/5/2023). 

SURYA.CO.ID, TRENGGALEK - DPC Partai Garuda Kabupaten Trenggalek bisa bernafas lega setelah turunnya Peraturan Komisi Pemilihan Umum (PKPU) Nomor 11 Tahun 2023, tentang Perubahan Kedua atas Peraturan Komisi Pemilihan Umum Nomor 10 Tahun 2022, tentang Pencalonan Perseorangan Peserta Pemilihan Umum Anggota Dewan Perwakilan Daerah.

Berlandaskan PKPU tersebut, Partai Garuda Trenggalek bisa mendaftarkan kembali bakal calon legislatif (Bacaleg) untuk bisa mengikuti Pemilu 2024.

Sebelumnya KPU Trenggalek mengembalikan berkas dari Partai Garuda dan Partai Gelora saat pengajuan bacaleg pada tanggal 1-14 Mei 2024, karena kurang lengkap.

Dari pantauan SURYA.CO.ID di KPU Trenggalek, nampak pengurus kedua partai politik (Parpol) tersebut sibuk mengunggah berkas para bacaleg ke Silon (Sistem informasi dan pencalonan) dengan bantuan petugas KPU Trenggalek.

"Berkas dikembalikan kemarin karena kurangnya sinkronisasi antara DPP Partai Garuda dengan KPU pusat," kata Ketua DPC Partai Garuda Trenggalek, Basuki, Kamis (18/5/2023).

Saat itu, data yang diunggah Partai Garuda sudah 100 persen, namun karena kepengurusan Trenggalek belum disinkronisasi oleh DPP Partai Garuda maka tidak bisa disetujui dengan cara meng-klik di tingkat DPP.

"Makanya telah ada kesepakatan DPP dengan KPU RI dan sudah clear, ada rekomendasi dari KPU agar segera daftar ulang. Sekarang sudah terkirim semua 100 persen," lanjutnya.

Partai Garuda Trenggalek sendiri, mendaftarkan 21 bacalegnya dari kuota maksimal 45 bacaleg.

Sebagai partai baru, Basuki tidak memasang target muluk-muluk, yaitu cukup 1 kursi DPRD Kabupaten Trenggalek.

"Strategi kami menyasar masyarakat bawah, kalau memilih arus menengah ke atas kami tidak kuat. Makanya kami banyak bersosialisasi dengan para buruh, petani, nelayan dan masyarakat bawah lainnya," pungkasnya.

BERITATERKAIT
  • Ikuti kami di
    KOMENTAR

    BERITA TERKINI

    © 2023 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved