Jasad Dicor di Semarang

AKHIRNYA Teman Husen yang Tahu Mutilasi dan Cor Jasad Bos Galon Jadi Tersangka, Tak Ditahan, Kenapa?

Polisi akhirnya menetapkan AI (17), teman Muhammad Husen si pembunuh, pemutilasi dan pengecor jasad bos galon Irwan Hutagalung, sebagai tersangka.  

Editor: Musahadah
kolase tribun jateng/dok polres semarang
Polisi menyelidiki pedagang angkringan yang diajak happy-happy seusai Husen membunuh, memutilasi dan mengacor jasad bos galon Irwan HUtagalung. Terbaru, pedagang angkringan jadi tersangka. 

SURYA.CO.ID - Polisi akhirnya menetapkan AI (17), teman Muhammad Husen si pembunuh, pemutilasi dan pengecor jasad bos galon Irwan Hutagalung, sebagai tersangka.  

Berbeda dengan Muhammaf Husen yang menjadi tersangka pembunuh berencana, AI yang seorang pedagang angkringan ditetapkan tersangka lantaran mengetahui adanya pembunuhan itu, namun tidak melapor polisi. 

Ancaman hukuman AI pun jauh lebih ringan dari Husen, yakni di bawah lima tahun penjara. 

Sementara Husen yang terlibat pembunuhan berencana diancam hukuman mati, seumur hidup atau maksimal 20 tahun penjara. 

AI pun tidak ditahan seperti Husen. 

Baca juga: PENGAKUAN TERBARU Husen Tersangka Mutilasi dan Cor Bos Galon: Punya Pacar di Aceh yang Ogah Diputus

"AI tidak ditahan, masih wajib lapor. Satu kasus bisa ditahan bilamana ancaman hukuman lima tahun ke atas. Kalau di bawah itu tidak ditahan," kata Kapolrestabes Semarang Kombes Irwan Anwar, Selasa (16/5/2023).

Kepada polisi, AI berdalih tidak melaporkan pembunuhan tersebut lantaran takut.

Ketakutan itulah yang membuatnya kini berstatus tersangka dengan jeratan pasal 55 KUHP.

"Tetap kita proses karena dia tahu perbuatan pidana tapi tidak melaporkan," jelasnya.

Selain sebagai tersangka, AI juga menjadi saksi untuk kasus pembunuhan berencana dengan tersangka utama Muhammad Husen yang kini dijerat pasal berlapis. 

"Jadi ada dua hal, AI jadi menjadi saksi di sisi lain ia menjadi tersangka," imbuh Kapolrestabes.

Sebelumnya, Muhammad Husen (28) dan AI memiliki hubungan dekat.

AI adalah pedagang angkringan dekat lokasi pembunuhan Irwan Hutagalung (53), pemilik usaha isi ulang galon di jalan Mulawarman Raya, Tembalang, Kota Semarang.

Saking dekatnya, Husen curhat ke Imam selepas menghabisi Irwan.

AI juga diajak senang-senang oleh Husen setelah membawa kabur uang dan barang berharga milik bosnya tersebut. 

Uang Rp 7 juta dari dompet korban itu dibuat makan, jajan, rokok dan happy-happy. 

"Biar mengurangi beban pikiran, buat senang-senang," ujar Husen kepada Tribunjateng.com pada, Rabu (10/5/2023) siang.

"Nyari cewek di Michat ketemu di Banjarsari (Tembalang, Semarang)," imbuhnya.

Sebelumnya Husen juga sempat bercerita ke AI kalau dia telah membunuh bosnya. 

"Saya minum di situ sampai jam 4 pagi, saya sempat cerita ke penjual angkringan saya bunuh bos.

"Jumat (5/5/2023) saya masuk lagi saya mulai eksekusi lagi," katanya.

Sementara itu, Husen puas telah melakukan pembunuhan tersebut.

Dia bahkan tidak menyesal sama seklai.  

"Saya tidak menyesal karena dendam sudah terlampiaskan," jelasnya.

Husen beralibi membunuh karena sering dimarahi bosnya. 

Tak hanya itu, ia sering pula dipukul oleh korban.

Alasan itulah yang menjadi pendorong atau motif membunuh korban.

 "Saya potong kepalanya karena sering memaki saya, mau motong mulut susah, potong tangan karena buat mukul saya, saya puas ga nyesel," ungkap pelaku pembunuhan Husen saat konferensi pers di kantor Polrestabes Semarang, Rabu (10/5/2023) siang.

Husen mengatakan, sudah bekerja ikut korban selama satu bulan atau sejak saat bulan ramadan kemarin.

Ia bisa bekerja di tempat itu karena sebelumnya saat bekerja di Warmindo atau warung burjo sudah berlangganan galon di tempat usaha isi ulang galon milik korban.

"Sebulan digaji Rp 2 juta, saya bulan ini sudah digaji," terangnya.

Ia tidak langsung menyerahkan polisi lantaran biar polisi bekerja.

Ia membunuh korban yang tak lain adalah bosnya Irwan Hutagalung (53) saat tengah tertidur di tempat usaha isi ulang galon dan gas, Jalan Mulawarman Raya, Tembalang, Kota Semarang, Kamis (5/5/2023) malam.

"Habis bunuh saya kabur ke Banjarnegara, ga langsung ke polisi karena biar polisi kerja," ucapnya.

Ia juga sempat membawa kabur motor Yamaha Byson warna putih milik korban.

"Sembunyi di rumah teman karena rumah itu kosong," katanya.

Sikap tak biasa yang ditunjukkan Husen seusai membunuh mendapat sorotan Psikolog, Probowatie Tjondronegoro. 

"Pelaku tidak alami gangguan jiwa, dia orang waras yang tidak bisa mengendalikan emosi dan perilakunya yang dikuasi oleh dendam," ucap Psikolog Semarang, Probowatie Tjondronegoro saat dihubungi Tribunjateng, Rabu (10/5/2023).

Menurutnya, pelaku diduga mengalami kebencian yang menumpuk tetapi tidak berani melawan.

Namun, sewaktu kebencian itu memuncak, pelaku lalu merencanakan tindakan tersebut.

"Pelaku merencanakan, mencari celah, dan memiliki niat membalas sehingga dia tega memotong atau memutilasi yang membuatnya sakit atau biasa saja dia memiliki keyakinan lain yang kita tidak tahu," jelasnya.

Ia menambahkan, pelaku bisa saja melakukan perbuatan itu tanpa penyesalan sebab sudah sering disakiti.

Dari dendam itulah, pelaku melakukan tindakan yang berawal dari emosi sesaat. 

"Dalam proses tindakan tersebut, pelaku tampak bukan profesional sehingga tidak rapi seperti saat melakukan pengecoran terhadap korban," imbuhnya.

Husen Punya Pacar

Muhammad Husen, tersangka mutilasi dan cor bos galon mengaku punya pacar di Aceh. Ini sosoknya!
Muhammad Husen, tersangka mutilasi dan cor bos galon mengaku punya pacar di Aceh. Ini sosoknya! (kolase tribun jateng/istimewa)

Husen yang kini mendekam di tahanan Mapolda Jateng mengaku memiliki kekasih alias pacar gadis asal Nangroe Aceh Darussalam. 

Hal ini tidak disangka karena sebelumnya ramai diberitakan Husen memiliki gadis idaman bernama Jessie yang juga teman semasa masih bekerja di warung mie Indonesia (Warmindo), Jalan Mulawarman Selatan, Kelurahan Bulusan, Kecamatan Tembalang, Kota Semarang.

Pengakuan Husen tentang sosok pacarnya ini diungkap  dalam sebuah wawancara yang diunggah di akun tiktok milik @esaone.

Husen mengungkap kebiasaannya sehari-hari selain bekerja, ia sering nongkrong di kucingan hingga bermain hp untuk chatting bersama pacarnya.

Baca juga: WARNING Husen Tersangka Mutilasi dan Cor Bos Galon: Kerja yang Bener, Keluar Ketemu Saya Bisa Bahaya

Diketahui sosok pacar Husen merupakan wanita yang tinggal di Aceh, keduanya berkenalan secara online.

Husen mengaku, kekasihnya telah mengetahui kasus pembunuhan yang menjeratnya.

Husen sebelum ditangkap oleh pihak Kepolisian, dirinya mengatakan pada kekasihnya mengenai apa yang ia lakukan terhadap bos tempat dirinya bekerja.

“Nanti kalo semisal saya ketangkep, yak kamu cari yang lain aja.”

Husen mengaku sedih karena jauh dan makin jauh dengan kekasihnya, Husen menambahkan jika kekasihnya menangis saat video call.

Diketahui jika kekasih Husen tuna wicara sehingga mengetik semua kalimat melalui chat saat berkomunikasi.

Usia kekasih Husen dua tahun diatas Husen, ia mengatakan jika sempat merancang akan menikahi kekasihnya ketika sudah terkumpul rejekinya.

Husen mengaku jika dirinya terlanjur emosi dan “membereskan salah satunya dulu” yakni membunuh bosnya.

Husen mengaku siap dengan segala konsekuensi atas apa yang ia perbuat, termasuk dicap sebagai seorang pembunuh hingga tidak ada wanita yang mau dengannya.

Husen masih tidak menyesal dan merasa puas atas apa yang ia lakukan, dalam wawancara yang ia jalani.

Husen mengaku ia tidak memiliki kata-kata untuk kekasihnya selain “minta maaf atas apa yang ia lakukan yang berakibat mengganggu hubungan keduanya”.

Husen mengatakan jika kekasihnya tidak mau putus dengannya, pasca Husen resmi dijadikan tersangka atas perbuatannya.

Namun Husen merasa kasihan dengan kekasihnya harus menunggu dirinya selama dipenjara. 

Sebelumnya dikabarkan kalau Husen mengagumi sosok gadis idamannya bernama Jessie. 

Jessie bahkan sempat ditemui Husen seusai pria yang akrab disapa Mas Kuncir itu membunuh, memutilasi dan mengecor jasad bos galon Irwan Hutagalung.    

Kepada Tribunjateng (grup surya.co.id), Jessie mengungkap ceritanya tentang Husen yang dikenalnya sebagai sosok baik. 

"Sini kenalnya mas Kuncir."

"Dia baik dan ramah sama pelanggan, sehingga ketika ada berita dia bunuh bosnya semua pada kaget," beber bekas rekan kerja Husen, Jessie (22) kepada Tribunjateng.com, Kamis (11/5/2023).

Keramahan Husen atau Mas Kuncir kepada pelanggan terbukti saat kasus itu mencuat, banyak pesan atau direct message (DM) yang masuk ke akun media sosial Warmindo serta akun pribadi Jessie.

Mereka bertanya kebenaran berita tersebut. 

Hampir seluruh pelanggan tidak percaya atas tindakan Husen yang membunuh bosnya.

"Secara fisik agak kurang karena Mas Kuncir tubuh sisi kirinya agak cacat, terutama tangan."

"Sehingga kami kaget dia bisa melakukan tindakan seperti itu," ujarnya.

Jessie mengaku selain kenal Husen juga kenal korban Irwan Hutagalung

"Kuncir selain lucu ya pendiam, kalau korban memang cuek," terangnya.

Diterangkan Jessie, Kuncir bekerja di Warmindo selama 4 bulan.

Dia keluar pada Februari 2023, lalu pindah kerja di Salatiga. 

Penyebab keluar dari tempat kerja itu lantaran Kuncir merasa menjadi sasaran amarah bosnya.

"Bukannya bela bos, Kuncir memang salah menangkap saja, bos marahi mungkin maksudnya menasihati," paparnya. 

Kuncir lantas pindah kerja di Salatiga di bidang yang sama yakni menjadi penjaga warung. 

Dia bekerja di sana tak lama karena setelah itu pindah ke usaha galon milik korban, AHS Arga Tirta di Mulawarman Raya, Tembalang, Kota Semarang. 

"Karena tempat kerja di galon dekat dengan sini, Kuncir ya sering main ke sini," beber Jessie kepada Tribunjateng.com, Kamis (11/5/2023).

Sebelum peristiwa pembunuhan terjadi, Husen sempat berulang kali main ke bekas tempat kerjanya.

Di tempat itu, dia bertemu dengan Jessie dan tukang parkir tempat tersebut.

Dalam pertemuan itu, Husen sempat bercerita mendapatkan perlakuan kekerasan oleh bos galonnya.

"Dia cerita ke tukang parkir, bukan ke saya, tapi secara fisik saya lihat tangannya ada bekas sulutan rokok."

"Saya pribadi tidak tanya karena Kuncir lebih suka memendam masalah, ia cerita kepada orang tertentu saja," cetusnya.

Jessie mengatakan, terakhir berkomunikasi dengan Kuncir persis sehari selepas peristiwa pembunuhan yakni pada Jumat (5/5/2023) malam.

Husen datang ke tempatnya bekerja dengan membawakan satu bungkus rokok Surya.

Ia sempat menolak pemberian tersebut tetapi Kuncir tetap memberikannya.

Selepas itu, ia pergi entah ke mana. 

Ia tak lama di tempat tersebut lantaran Jessie sedang sibuk melayani pelanggan di Warmindo yang ramai.

"Saya juga sempat WhatsApp ke korban mau order 4 galon, 2 gas, tapi sudah centang satu."

"Malamnya Kuncir ke sini bawa rokok," terangnya. 

Kendati sebentar di Warmindo, Jessie sempat melihat sorot wajah Kuncir berbeda dengan biasanya.

Wajah Kuncir seperti alami beban berat.

"Aku orangnya tidak tegaan, ngelihat gitu sebenarnya tidak tega," tuturnya.

Jessie mengungkapkan, Kuncir memang memiliki rasa terhadapnya. 

Hal itu ditunjukkan dengan perlakuan berbeda yang diberikan kepadanya.

"Dia baik sekali."

"Pintar gambar, makanya sering gambar wajah saya."

"Wallpaper komputer kantor juga dipasang wajah saya," ungkapnya.

Jessie sebagai teman tentu kaget atas peristiwa pembunuhan yang dilakukan oleh Kuncir.

Hanya saja, dia menilai kondisi Kuncir memang sudah sangat marah atau dendam.

Kuncir juga menganggap sudah tidak memiliki keluarga.

Meski, sebenarnya ada ayah dan saudara kandungnya di Banjarnegara.

Kondisi tersebut mungkin menjadi pendorong atas perbuatan nekatnya.

"Orangnya baik tidak begitu, mungkin dia dendam banget," imbuh Jessie. 

Sebagian artikel ini telah tayang di TribunJateng.com dengan judul Alasan Polisi Tetapkan Pedagang Angkringan Teman Husen Jadi Tersangka, Imam Tak Ditahan

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved