JAWABAN Rian Mahendra Soal Tak Ada Anak Kecil Main Rem Tangan hingga Sebabkan Bus Masuk Sungai
Tenaga Ahli PO Kencana, Rian Mahendra memberikan jawaban terkait tak ada anak kecil main rem tangan hingga sebabkan bus masuk sungai.
Penulis: Putra Dewangga Candra Seta | Editor: Musahadah
"Saya posisi di dalam mobil, bangku nomor 4. Saya sama isteri. Kurang lebih yang sudah masuk 45 orang," kata Herman ditemui di IGD RSUD dr. Soeselo Slawi, Minggu (7/5/2023) sore.
Dia mengatakan setelah mobil dinyalakan, pintu langsung ditutup.
"Pas dihidupin, pintu ditutup mobil langsung turun sendiri. Sempat menghajar batu kali atau pembatas," kata Herman.
Sontak saat itu kondisi dalam bus timbul kepanikan luar biasa, apalagi diketahui tidak ada sopir di dikemudi.
"Orang sudah pada istighfar semua, Allahu Akbar. Panik," kata Herman.
Herman saat itu langsung merangkul istrinya dan memepet ke bangku penumpang.
"Alhamdulillah saya aman. Istri juga sehat," kata Herman.
Korban selamat lainnya, Ayum (37) yang duduk di bangku nomor 2 juga mengungkapkan hal senada.
Ayum mengatakan, awalnya, sopir hanya menghidupkan mesin dan langsung pergi hingga akhirnya mobil meluncur ke bawah.
"Semua langsung teriak-teriak. Minta tolong-tolong. Allahu Akbar, Allahu Akbar. (saya) duduk bangku kedua," kata Ayum.
Menurut Ayum, sopir saat menyalakan mesin hanya lewat pintu samping atau tidak naik ke dalam bus.
"Tidak naik, dia (sopir) dari samping pintu, nyalain terus tutup lagi. Enggak naik, ngehidupin (mesin) doang," kata Ayum.
Kabag Tata Usaha RSUD dr. Soeselo Slawi Kabupaten Tegal, Sri Harso mengatakan puluhan korban kecelakaan itu sedang mendapat penanganan medis.
Satu di antaranya meninggal dunia.
"Yang meninggal 1 orang atas nama Bapak Marja, warga Serpong, Tanggerang Selatan.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.