JAWABAN Rian Mahendra Soal Tak Ada Anak Kecil Main Rem Tangan hingga Sebabkan Bus Masuk Sungai
Tenaga Ahli PO Kencana, Rian Mahendra memberikan jawaban terkait tak ada anak kecil main rem tangan hingga sebabkan bus masuk sungai.
Penulis: Putra Dewangga Candra Seta | Editor: Musahadah
Saat bus meluncur, seluruh penumpang sudah duduk di kursinya dalam bus. Namun, tiba-tiba bus berjalan sendiri, entah karena rem tangannya tersenggol atau tidak.
"Bus tiba-tiba jalan, apa kesenggol rem tangannya atau gimana dah," ujar Herman.
Sementara itu, seorang warga setempat Fahmi juga menyebut bahwa titik kejadian berada di sekitar area parkir Terminal Lama Guci, Dukuh Pekandangan, Desa Rembul, Kecamatan Bojong, Kabupaten Tegal.
Saat itu, bus sedang parkir dengan kondisi mesin menyala dan bersiap untuk meninggalkan kawasan Guci.
"Para penumpang sudah pada naik, tinggal menunggu beberapa. Sopir sudah menyalakan mesin, terus turun lagi. Tidak tahu kenapa, tiba-tiba bus jalan sendiri, mungkin belum di-hand rem," ungkap Fahmi.
Sopir bus tersebut, Romyani, mengakui bahwa ia membawa rombongan pengajian dan mesin bus dalam kondisi menyala saat peristiwa terjadi karena mau berangkat ke Pekalongan.
"Meski begitu, saya sudah mengaktifkan rem tangan dan memberikan ganjal balok kayu di ban sebelum kejadian," ujarnya.
Romyani mengaku syok dan sempat bengong melihat bus yang akan dikemudikannya terjun ke jurang.
"Saya di belakang mobil. Habis mandi saya salin (ganti baju), itu kan mau berangkat. Saya ngobrol sama panitia. Saya kaget, saya bengong," jelas Romyani.
Dari keterangan para saksi, masih terdapat simpang siur mengenai penyebab kecelakaan bus yang menimpa rombongan pengajian tersebut.
Namun, investigasi lebih lanjut masih akan dilakukan untuk mencari tahu penyebab pastinya.
Pengakuan Korban Selamat
Melansir Kompas.com, peristiwa menimbulkan trauma tersendiri bagi para korban
Hingga sore hari, RSUD dr. Soeselo Slawi Tegal telah menerima 33 korban luka-luka, dan 1 korban tewas. Semua korban merupakan warga Kelurahan Pakujaya, Kecamatan Serpong, Kota Tanggerang Selatan, Provinsi Banten.
Salah satu korban selamat, Herman (40) bercerita puluhan penumpang panik dan berteriak histeris saat bus yang sedang parkir tiba-tiba meluncur tanpa sopir dan kernet di dalamnya.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.