Berita Sidoarjo

Bersama Membangun Sidoarjo, Gus Muhdlor Ajak Ibu-ibu Aisyiyah Berperan Menekan Stunting

Banyak faktor yang menjadi penyebab stunting. Selain kurangnya gizi, penyebab lainnya adalah dampak lingkungan maupun makanan

Penulis: M Taufik | Editor: Deddy Humana
surya/m taufik
Bupati Sidoarjo, Ahmad Muhdlor menghadiri acara Musyda ke 12 PD Aisyiyah Kabupaten Sidoarjo. 

SURYA.CO.ID, SIDOARJO – Penanganan dan pencegahan stunting tidak lagi menjadi tanah Dinas Kesehatan di satu daerah, tetapi semua instansi terkait. Untuk itulah, Bupati Sidoarjo Ahmad Muhdlor mengajak ibu-ibu yang tergabung dalam PD Aisyiyah Sidoarjo untuk ikut terlibat aktif dalam berbagai program pembangunan, termasuk menekan kasus stunting.

Pesan dan ajakan untuk para wanita yang tergabung dalam organisasi perempuan Muhammadiyah itu disampaikan Gus Muhdlor, panggilan Ahmad Muhdlor, di sela Musyda ke-12 PD Aisyiyah Kabupaten Sidoarjo, Minggu (7/5/2023).

"Menjaga Aisyiyah yang sudah baik, mengadopsi inovasi-inovasi yang baik termasuk dalam membangun Kabupaten Sidoarjo harus menjadi agenda yang utama,” kata Gus Muhdlor.

Bupati berharap Aisyiyah bisa terus bersinergi dengan Pemkab Sidoarjo. Karena dukungan Aisyiyah terhadap program pembangunan di Sidoarjo sangat diperlukan. Termasuk dukungan terhadap penuntasan permasalahan stunting di Kota Delta.

Seperti diketahui, stunting masih menjadi salah satu PR besar yang harus dituntaskan Pemkab Sidoarjo. Sekarang meski stunting di Sidoarjo masih lebih rendah dari nasional, namun angkanya masih cukup tinggi.

Banyak faktor yang menjadi penyebab stunting. Selain kurangnya gizi, penyebab lainnya adalah dampak lingkungan maupun makanan yang tidak sehat sampai tingkat pemberian ASI eksklusif yang masih rendah.

"Ada satu yang harus dijawab Aisyiyah, yakni edukasi kepada ibu-ibu agar memberi ASI eksklusif kepada anaknya. Karena di Sidoarjo miris sekali, ibu yang memberikan ASI eksklusif hanya 10 persen," ungkap bupati.

Untuk itu Gus Muhdlor meminta peran Aisyiyah dan berbagai pihak dalam upaya menuntaskan permasalahan stunting. Bersama pemerintah yang yang sedang sangat masif dalam menuntaskan permasalahan ini.

Sebelumnya juga sudah dibentuk Tim Pendamping Keluarga (TPK) yang jumlahnya 1.603 orang. Ditambah yang lainnya, total keseluruhan sudah ada 4.812 kader yang bertugas melakukan pendampingan terhadap keluarga yang memiliki kerawanan terhadap stunting.

Namun jumlah TPK tersebut dirasanya masih cukup berat untuk menuntaskan stunting di Sidoarjo. Kecuali terdapat peran serta dari organisasi Aisyiyah, Muslimat, Fatayat dan berbagai organisasi wanita lainnya untuk memberikan edukasi masif kepada warga, khususnya kepada calon pengantin agar tidak beresiko stunting. *****

Sumber: Surya
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved