KKB Papua

NASIB MIRIS Jhony Botak Pimpinan KKB Papua Tewas, Kapolda: Ditangkap, Dianiaya Lalu Ditembak

Nasib miris dialami pimpinan KKB Papua, Jhony Botak, baru-baru ini. Ia Ditangkap, Dianiaya Lalu Ditembak oleh kelompok lain.

Kolase facebook dan Kompas.com
KKB Papua dan Irjen Mathius D Fakhiri. Inilah nasib miris Jhony Botak Pimpinan KKB Papua Tewas. 

SURYA.co.id - Nasib miris dialami pimpinan KKB Papua, Jhony Botak, baru-baru ini.

Jhony Botak tewas akibat konflik dengan KKB Papua kelompok lain.

Jhony Botak ditangkap, dianiaya lalu ditembak hingga tewas oleh kelompok lain.

Informasi ini diungkapkan oleh Kapolda Papua Irjen Pol Mathius Fakhiri.

Irjen Pol Mathius Fakhiri membenarkan laporan tentang tewasnya Joni Botak yang merupakan salah satu pimpinan KKB di wilayah Tembagapura-Intan Jaya, Papua Tengah.

Memang video yang beredar dimana Joni Botak dianiaya dan ditembak, termasuk dua orang anak buahnya.

"Joni Botak ditangkap, dianiaya dan ditembak kelompok KKB lainnya Senin (24/4) di Intan Jaya karena dituduh mata-mata," kata Kapolda Irjen Pol Fakhiri, Sabtu, melansir dari ANTARA.

Diakui, Joni Botak merupakan salah satu pimpinan KKB Papua yang masuk dalam daftar pencarian orang (DPO) karena aksinya yang membunuh warga sipil dan aparta keamanan.

Wilayah operasi Joni Botak di sekitar Tembagapura, yang merupakan daerah penambangan PT. Freeport hingga ke Intan Jaya.

Baca juga: Jhony Botak Pimpinan KKB Papua Kritis Akibat Bentrok Dengan Kelompok Lain, Ini Daftar Kebrutalannya

Sebelum dibunuh, Joni Botak sempat dilaporkan berupaya masuk ke Tembagapura, namun aparat keamanan sudah terlebih dahulu membangun pos-pos dititik yang diduga merupakan jalan setapak yang digunakan KKB masuk ke Tembagapura.

"Aparat keamanan sudah menutup akses masuk ke Tembagapura sehingga Joni Botak kembali ke Intan Jaya yang kemudian dibunuh oleh kelompok KKB pimpinan Lewis Kogoya, " kata Kapolda Irjen Pol Fakhiri.

Kapolda Papua Irjen Pol Mathius Fakhiri membenarkan laporan tentang tewasnya Joni Botak yang merupakan salah satu pimpinan KKB di wilayah Tembagapura-Intan Jaya, Papua Tengah.

Memang video yang beredar dimana Joni Botak dianiaya dan ditembak, termasuk dua orang anak buahnya.

Joni Botak ditangkap, dianiaya dan ditembak kelompok KKB lainnya Senin (24/4) di Intan Jaya karena dituduh mata-mata, kata Kapolda Irjen Pol Fakhiri kepada Antara, Sabtu di Jayapura.

Diakui, Joni Botak merupakan salah satu pimpinan KKB yang masuk dalam daftar pencarian orang (DPO) karena aksinya yang membunuh warga sipil dan aparta keamanan.

Wilayah operasi Joni Botak di sekitar Tembagapura, yang merupakan daerah penambangan PT. Freeport hingga ke Intan Jaya.

Sebelum dibunuh, Joni Botak sempat dilaporkan berupaya masuk ke Tembagapura, namun aparat keamanan sudah terlebih dahulu membangun pos-pos dititik yang diduga merupakan jalan setapak yang digunakan KKB masuk ke Tembagapura.

"Aparat keamanan sudah menutup akses masuk ke Tembagapura sehingga Joni Botak kembali ke Intan Jaya yang kemudian dibunuh oleh kelompok KKB pimpinan Lewis Kogoya, " kata Kapolda Irjen Pol Fakhiri.

Joni Botak baru muncul setelah terjadi kontak senjata di Jipabera, sekitar Kampung Aroanop pada 28 Februari 2020 dan terlibat penembakan yang menewaskan Bharatu Doni Priyanto serta penembakan terhadap Polsek Tembagapura.

Berikut ini diuraikan daftar kekejaman KKB Papua Joni Botak selama ini: 

1. Tembak Bharatu Doni Priyanto

Nama Joni Botak baru muncul setelah terjadi kontak senjata di Jipabera, sekitar Kampung Aroanop pada 28 Februari 2020.

Baku tembak itu berujung pada gugurnya Bharatu (Anumerta) Doni Priyanto, anggota Brimob Resimen III Jakarta.

KKB Papua Joni Botak juga disinyalir hampir menyandera tiga orang guru SD Inpres Baluni, Aroanop.

Melansir dari Tribrata.polri.go.id, gerombolan KKB Papua Joni Botak juga melakukan serangan di kantor Polsek Tembagapura.

Saat kontak tembak antara aparat Brimob dengan KKB pimpinan Joni Botak di Jipabera, pada Jumat (28/2/2020) petang itu, tiga anggota KKB dilaporkan juga terkena tembakan oleh peluru aparat.

Kondisi ketiga anggota KKB tersebut hingga kini tidak diketahui nasibnya lantaran langsung dibawa lari oleh rekan-rekannya.

Termasuk soal keberadaan KKB di kawasan Aroanop, tepatnya di Kampung Baluni dan Jagamin baru diketahui setelah tiga orang guru yang bertugas di SD Inpres Baluni sempat disandera oleh kelompok separatis bersenjata itu sejak 15 Februari hingga 18 Februari.

Identitas tiga guru yang disandera KKB itu yakni Agustinus Sere, Eustakhius Lafteuw dan Bonifantura Pakairuru.

Ketiganya berhasil menghirup udara bebas setelah ditolong oleh masyarakat setempat dan selanjutnya dievakuasi ke Timika awal pekan ini menggunakan helikopter milik Polri.

2. Bersatu Incar Freeport

Diketahui, KKB Papua pimpinan Joni Botak dan kelompok Lekagak Telenggen kini sudah bersatu.

Kapolda Papua Irjen Pol Paulus Waterpauw mengatakan, ada indikasi mereka berupaya memasuki kawasan PT Freeport di Tembagapura, Papua.

Indikasi itu terungkap dari hasil penyelidikan yang dilakukan anggotanya, di mana saat ini KKB Papua dari berbagai wilayah berada di sekitar Tembagapura.

"Memang benar ada laporan KKB yang berada di sekitar area Tembagapura, bukan saja kelompok Joni botak yang menguasai kawasan Kali Kabur, tetapi Legagak Telengge juga sudah bergabung," ujar Waterpauw, Rabu (4/3/2020), dilansir dari Kompas.com dalam artikel 'Polisi Menduga KKB Coba Masuki Kawasan Freeport di Tembagapura'.

Dijelaskannya, dengan mulai bersatunya berbagai kelompok KKB Papua, maka pihaknya akan lebih memperketat pengamanan di sekitar areal PT Freeport.

Aparat keamanan akan mengambil tindakan tegas bila kelompok tersebut tetap berupaya masuk kawasan Freeport.

Soal persenjataan milik KKB Papua, Waterpauw mengaku saat ini persenjataan mereka cukup banyak.

KKB Papua memiliki persenjataan dengan berbagai jenis yang diperoleh dari rampasan terhadap anggota TNI-Polri.

3. Tembak warga dikira mata-mata 

JM (inisial), warga Kali Kabur, Tembagapura menjadi korban salah sasaran KKB Papua pimpinan Joni Botak.

KKB Papua pimpinan Joni Botak menembak JM hingga tewas karena dikira mata-mata TNI-Polri pada 1 Maret 2020.

Kabid Humas Polda Papua Kombes Ahmad Kamal menjelaskan, keluarga korban mengaku sempat mendengar bunyi tembakan sebanyak dua kali, namun di sekitar wilayah itu tidak terdapat pos aparat keamanan.

JM memang dekat dengan aparat keamanan yang ada di Timika sehingga KKB Papua mencurigainya sebagai mata-mata.

Akibatnya KKB Papua pimpinan Joni Botak pernah mengutus anak buahnya dan menanyakan keberadaan JM, jelas Kamal seraya menambahkan.

Keesokan harinya keluarga mendapat informasi kalau JM ditemukan tewas di sekitar Kali Kabur dan akan menuntut denda adat kepada Joni Botak atas kematiannya, tambah Kamal.

>>>Ikuti Berita Lainnya di News Google SURYA.co.id 

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved