KKB Papua
Jhony Botak Pimpinan KKB Papua Kritis Akibat Bentrok Dengan Kelompok Lain, Ini Daftar Kebrutalannya
Salah satu pimpinan KKB Papua, Joni Botak, dikabarkan kritis akibat bentrok dengan kelompok lain. Berikut daftar kebrutalannya.
Penulis: Putra Dewangga Candra Seta | Editor: Musahadah
SURYA.co.id - Salah satu pimpinan KKB Papua, Joni Botak, dikabarkan kritis akibat bentrok dengan kelompok lain.
Diketahui, Baku tembak antar kelompok KKB Papua terjadi baru-baru ini antara kelompok Joni Botak dan Lewis Kogoya.
Mereka saling baku tembak karena berseteru terkait penerbangan yang masuk di Bandara Beoga.
Joni Botak dan salah satu anggotanya dikabarkan dalam keadaan kritis setelah mengalami luka tembak dan senjata tajam.
Berikut ini diuraikan daftar kekejaman KKB Papua Joni Botak selama ini:
1. Tembak Bharatu Doni Priyanto
Nama Joni Botak baru muncul setelah terjadi kontak senjata di Jipabera, sekitar Kampung Aroanop pada 28 Februari 2020.
Baku tembak itu berujung pada gugurnya Bharatu (Anumerta) Doni Priyanto, anggota Brimob Resimen III Jakarta.
KKB Papua Joni Botak juga disinyalir hampir menyandera tiga orang guru SD Inpres Baluni, Aroanop.
Melansir dari Tribrata.polri.go.id, gerombolan KKB Papua Joni Botak juga melakukan serangan di kantor Polsek Tembagapura.
Saat kontak tembak antara aparat Brimob dengan KKB pimpinan Joni Botak di Jipabera, pada Jumat (28/2/2020) petang itu, tiga anggota KKB dilaporkan juga terkena tembakan oleh peluru aparat.
Kondisi ketiga anggota KKB tersebut hingga kini tidak diketahui nasibnya lantaran langsung dibawa lari oleh rekan-rekannya.
Termasuk soal keberadaan KKB di kawasan Aroanop, tepatnya di Kampung Baluni dan Jagamin baru diketahui setelah tiga orang guru yang bertugas di SD Inpres Baluni sempat disandera oleh kelompok separatis bersenjata itu sejak 15 Februari hingga 18 Februari.
Identitas tiga guru yang disandera KKB itu yakni Agustinus Sere, Eustakhius Lafteuw dan Bonifantura Pakairuru.
Ketiganya berhasil menghirup udara bebas setelah ditolong oleh masyarakat setempat dan selanjutnya dievakuasi ke Timika awal pekan ini menggunakan helikopter milik Polri.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.