Psikolog Ungkap Pengemis Miliarder yang Kena Grebek Dinsos Bogor Ternyata Halu, Ini Buktinya
Tini, pengemis perempuan kena gerebek Dinas Sosial (Dinsos) Kota Bogor. Identitas aslinya pun terbongkar. Begini nasibnya seusai viral
Penulis: Arum Puspita | Editor: Adrianus Adhi
SURYA.CO.ID - Malang nian nasib pengemis miliarder di Bogor, Jawa Barat, yang mendadak viral di media sosial.
Setelah pengemis perempuan itu kena gerebek Dinas Sosial (Dinsos) Kota Bogor, identitas aslinya pun terbongkar.
Ia ternyata bukan pengemis biasa. Pasalnya, ia diketahui memiliki harta yang cukup beragam. Mulai dari ang tunai yang cukup banyak, tabungan, motor, hingga aset lainnya.
Kini, setelah identitas terbongkar, nasib pengemis miliarder itu pun jadi sorotan.
Hingga saat ini, pengemis bernama Tini itu belum kembali ke keluarganya, karena harus menjalani perawata di rumah sakit jiwa.
Kabid Rehabilitasi Dinsos Kota Bogor, Dody Wahyudin mulanya menceritakan detik-detik penangkapan Tini.
Diungkap Dody, pengemis berusia antara 45-50 tahun itu biasa beraktivitas di Kolong Jembatan penyeberangan Panaragan, Kota Bogor.
Saat diamankan petugas Dinsos, Tini mengurai pengakuan mengejutkan.
Sebab Tini membawa harta kekayaan fantastis.
"Ibu T ini, dari barang-barang yang dia bawa, kita temukan senilai Rp1,8 juta. Berikutnya kita cek barang bawaan, ada buku tabungan dari bank, surat dokumen pajak STNK yang sudah mati, ada satu lembar cek Rp1,3 miliar dari bank swasta," ungkap Dody Wahyudin dilansir TribunnewsBogor.com.
Terkait kepemilikan cek miliaran tersebut, Dinsos mengurai kecurigaan.
Bahwa cek tersebut bukanlah milik Tini.
Sebab nama yang tertulis di cek tersebut bukanlah nama Tini.
Pun dengan buku tabungan hingga STNK sepeda motor yang disimpan Tini.
"Buku rekening atas nama orang lain, ada kemungkinan ini tercecer, atau terjatuh karena profesi ibu T pemulung," kata Dody Wahyudin.
Diungkap oleh Dody, penangkapan Tini bukan yang baru terjadi.
Pada 8 April 2023, Tini juga pernah diamankan dan dikembalikan ke keluarganya.
Kala itu, petugas Dinsos sempat mengkroscek pengakuan Tini soal memiliki banyak aset.
Setelah diperiksa, ternyata benar Tini memiliki kambing dan sepeda motor hasil dari mengemis dan memulung.
"Hasil assesment saat evakuasi kita yang kedua, uang yang hasil ABC ( Tini) dibelikan tiga sepeda motor, kambing dan membangun rumah," imbuh Dody Wahyudin.
"Setelah kita evakuasi ke Dinsos, kita lakukan pendalaman lebih lanjut karena Ibu T sudah tiga kali dievakuasi. Evakuasi kedua sudah kita pulangkan, dijemput keluarganya. Yang ketiga ini kita lakukan pendalaman," sambungnya.
Lebih lanjut, Dody pun mengungkap kondisi Tini sekarang.
Baca juga: Keinginan Abah Jajang Pemilik Rumah Viral Segera Terwujud, Bagikan Kabar Gembira Soal Lesti Kejora

Pasca-diamankan Dinsos, Tini langsung dirawat di RS dr. H. Marzoeki Mahdi (RSMM) Bogor.
Tak cuma dirawat, Tini juga masih dalam penanganan psikolog dan dokter kejiwaan.
Mengenai alasan Tini dirawat di RSJ, Dody melayangkan penjelasan.
Penjelasan itu adalah pernyataan dari psikolog yang memeriksa Tini.
"Kenapa Ibu T ditempatkan di rumah sakit jiwa?" tanya presenter.
"Karena dari hasil assesment oleh psikolog, dari pembicaraan itu semuanya tidak nyambung, jadi terlalu halu dan berkhayal. Katanya harta dari peninggalan nenek moyang," jawab Dody.
Mengenai tingkat gangguan kejiwaan Tini, Dody menyebut saat ini sang pengemis viral masih diperiksa.
"Gangguan jiwa ibu T ini ringan, sedang atau seperti apa?" tanya presenter.
"Untuk itu kami dari pihak Dinsos belum berkomunikasi lagi dari rumah sakit Marzuki Mahdi karena ini masih dalam tahap awal, nanti kita akan berkomunikasi lagi," ujar Dody.
Perihal kondisi Tini, keluarganya sudah mengetahuinya.
Saat ini Dinsos fokus untuk memulihkan kondisi Tini agar bisa dikembalikan ke rumahnya.
"Keluarga dari awal sudah tahu dan nanti kami akan berkoordinasi terus, kami fokus supaya ibu T sehat karena psikologisnya terganggu dari awal," ujar Dody.
Sosok Tini, pengemis miliarder di Bogor
Tini adalah warga Kecamatan Rumpin, Kabupaten Bogor.
Sehari-hari, Tini memang hidup menjadi gelandangan, pengemis dan pemulung di sekitar Jembatan Panaragan.
"Aktivitasnya kadang mulung, kadang minta belas kasihan dari orang, kadang ngemis. Itu udah dua kali kita evakuasi, dua kali kita anterin ke rumahnya, terus balik lagi. Soalnya warga Kabupaten Bogor itu, Rumpin," kata Dody Wahyudin kepada TribunnewsBogor.com.
Berbeda dengan cerita Dinsos, warga sekitar lokasi bernama Iwan justru menyebut Tini bukanlah pengemis.
Menurut Iwan, Tini kesehariannya hanya mengumpulkan barang bekas dan menunggu orang buang sampah ke Kolong Jembatan.
"Dia cuma di sini doang, gak ngemis, gak apa, dia cuma cari makan di sini ngumpulin barang bekas, gak kemana-mana," kata Iwan kepada TribunnewsBogor.com, Kamis (27/4/2023).
Lebih lanjut, Iwan juga menyebut Tini biasa mangkal bersama seorang anaknya yang masih kecil dan tidur di sekitar lokasi mangkal tepatnya di emperan ruko.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.