Berita Viral
TERKUAK Perekam Video Penganiayaan Anak AKBP Achiruddin Hasanuddin, Ibu Ken Admiral Hancur Lihatnya
Terungkap sosok yang merekam penganiayaan anak AKBP Achiruddin Hasibuan, Aditya Hasibuan terhadap mahasiswa, Ken Admiral pada 22 Desember 2022 silam.
SURYA.CO.ID - Terungkap sosok yang merekam penganiayaan anak AKBP Achiruddin Hasibuan, Aditya Hasibuan terhadap mahasiswa, Ken Admiral pada 22 Desember 2022 silam.
Ternyata sosok yang merekam penganiayaan anak AKBP Achiruddin Hasibuan itu bukan dari pihak Ken Admiral, tapi justru dari pihak Aditya Hasibuan.
Hal ini diungkapkan Elvi Indri dalam wawancara di program Apa Kabar Indonesia Malam TVOne, pada Rabu (26/4/2024).
Elvi mengungkap sehari sebelum lebaran, dia menerima kiriman flash disch yang berisi video penganiayaan terhadap anaknya, Ken Admiral,
"Baru kita ketahui bagaimana aslinya kejadian itu terjadi. Di situlah saya hancur kali melihat anak saya," kata Elvi dengan suara bergetar.
Baca juga: KESAKSIAN Warga: Gudang Solar Oplosan Diduga Milik AKBP Achiruddin Hasibuan Sering Aktivitas Malam
Elvi menduga flash disc yang dikirimkan itu berasal dari keluarga AKBP Achiruddin atau dari teman-teman Aditya.
"Karena itu posisi pengambilan video dari arah dalam rumah pihak Pak Achiruddin. TIdak ada sama sekali kami rekayasa apapun," katanya.
Elvi juga mengaku tidak pernah tahu siapa yang memviralkan video itu hingga akhirnya kasus ini ramai.
"Saya gak pernah tahu, karena videonya juga saya terima dari orang lain," katanya.
Di bagian lain, Yeti Kurniati, istri AKBP Achiruddin Hasibuan atau ibu Aditya tidak membantah pengakuan Elvi.
Yeti justru mempertanyakan siapa di balik akun Twitter milik @mazzini_gsp yang mem-viralkan video tersebut.
"Apa kepentingannya akun yang memviralkan, dan membuat ramai.
"Kepentingan akun mazzini ini apa? Karena menyebutkan anak saya sebagai pelaku yang sudah tidak ada ampun lagi," ujar Yeti yang diwawancara di acara yang sama.
Seperti diketahui, dalam unggahan video yang diposting akun Twitter milik @mazzini_gsp, terlihat korban Ken Admiral tersungkur dilantai dan diduduki oleh seorang pria sambil memukuli bagian kepada korban.
Sempat terlihat, korban yang tersungkur dilantai itu sudah berdarah dibagian pelipis matanya dan pelaku meludahi wajah korban.
Mazzini sebagai pemilik akun juga memposting respon dari AKBP Achiruddin Hasibuan yang membiarkan anaknya melakukan penganiyaan.
"Berikut ini respon AKBP Achiruddin Hasibuan saat korban menagih ganti rugi kerusakan kendaraan maupun fisik yg diderita korban. AKBP malah membiarkan anak ya melakukan penganiayaan lagi," postingan Mazzini yang dilihat pada Selasa (25/4/2023).
Tak sampai disitu, Mazzini juga menyebutkan bahwa peristiwa terjadi pada 11 Desember 2022 lalu, pemukulan awal yang dilakukan Aditya Hasibuan hanya karena Ken menolak diajak main malah digebukin.
Dalam postingan tersebut menceritakan kronologi penyebab peristiwa itu terjadi.
Pada tanggal 21 Desember 2022 sekira pukul 22.00 WIB, Ken bersama dengan keponakannya Mifa dan pacarnya Syafira sedang mengendarai mobil Mini Cooper D 33 GUN berada di SPBU Ringroad.
"Ternyata saya telah diikuti oleh Aditya dkk sekitar 6 orang menggunakan tiga unit sepeda motor, lalu mobil saya diberhentikan. Kemudian Aditya menghampiri saya dan saya membuka kaca mobil lalu Aditya berkata ayok lah main, katanya kau mau jumpa sama ku," tertulis dalam lembar yang diposting Mazzini.
Selanjutnya Ken mengatakan ya udah nanti, mesti kali sekarang, nggak kamu lihat ini saya sedang bersama siapa.
Bersamaan dengan hal tersebut, Aditya langsung memukul korban hingga tiga kali dibagian pelipis bagian kiri dan kanan dan bagian bibir korban.
Atas hal tersebut, korban langsung menutup kaca mobilnya. Saat hendak pergi meninggalkan rombongan Aditya, pelaku terkesan menghalangi dengan menggunakan sepeda motornya dan Aditya langsung menendang kaca spion sebelah kiri hingga patah dan meninggalkan Ken.
Singkat cerita, atas kejadian itu Ken mengalami kerusakan pada mobil nya dibagian spion dan bemper bagian depan.
Ken lalu mendatangi rumah Aditya untuk meminta ganti rugi.
Merasa tak terima didatangi dikediamannya, AKBP Achiruddin membiarkan anaknya yaitu Aditya untuk menghajar Ken hingga babak belur.
Ken mendapati luka dibagian pelipis mata sebelah kiri yang robek dan telah dijahit sebanyak 6 jahitan serta sekujur badannya memar.
Atas kejadian yang menimpa dirinya tersebut, Ken telah melaporkan hal tersebut ke Polrestabes Medan yang tertuang dalam surat laporan Nomor : LP/B/3895/XII2022/SPKT/POLRESTABES MEDAN/POLDA SUMATERA UTARA.
Pada Selasa (25/4/2023), AH akhirnya ditetapkan sebagai tersangka.
Beda Versi Ibu Aditya dan Ken
Masih dalam wawancara tersebut, ibu Aditya Hasibuan, Yeti Kurniati mengungkap kronologi berbeda dari kasus yang menjerat anaknya.
Dikatakan, kejadian itu bukan penganiayaan, tapi duel antar dua pemuda.
"Sepengetahuan saya, dia marahnya karena ada seorang wanita yang dianggap dekat denagn Ken. Anak saya bersama dengan kawannya bernama Kamal. Kamal membawa anak perempuan ini bernama Safira. Ken bertanya ke anak saya: kok bersama Safira.
Anak saya menjawab: tanya aja sama Safira-nya. Jawabannya tidak membuat puas Ken, sehingga ada kata-kata yang tidak baik kepada anak saya," katanya.
Setelah itu, lanjut Yeti, Ken ingin mengajak ketemuan, namun ditolak Aditya.
"Anak saya tidak mau. Terus dia datang dengan kawan-kawan ber-6 ke rumah. Jam 2 malam lewat sampai setengah 3.
Namanya orang maish tidur. Ada Satpam itu, keluarlah ayahnya beserta abangnya. Menanyakan ada apa," kata Yeti.
Awalnya, Ken mengaku ingin meminta ganti rugi kaca spion yang rusak.
Aditya tidak mau karena merasa tidak merusaknya.
"Setelah itu Ken bilang, Ayo kita main. Kalau main kan dalam bahasa batak itu, duel," katanya.
Akhirnya Aditya dipanggil abangnya untuk meladeni tantangan Ken.
Yeti membantah tidak ada penyebutan senjata dalam kejadian tersebut.
Lalu, kenapa orangtua tidak berusaha melerai?
Menurut Yeti, karena kedua belah pihak ingin berduel, jadi pihaknya meminta dilanjutkan saja.
"Dilanjutkan saja sampai selesai, kalau udah puas akhirnya mereka didamaikan, diobati, diajak untuk dikasih makan sedikit-sedikit. untuk menghilangkan rasa kesal. Setelah itu ada chat-chatan ya sudah selesai. Saya tidak tahu, akhirnya Ken melapor, anak saya juga melapor," katanya.
"Itu bukan penganiayaan, tapi duel antara dua pemuda," tegas Yeti.

Di bagian lain, ibu Ken membantah hal itu.
"Rasanya saya tahu, anak saya tidaka kan mungkin berani mengajak duel aditya datang ke rumah. sementara bapak Achiruddin adalah polisi. Sangat tidak benar kalau mamanya aditya menyampaikan anak saya ngajak duel. Umur 19 tahun, pasti takut dengan polisi." kata Elvi.
Menurut Elvi, Ken datang ke rumah Aditya karena kaca spionnya ditendang.
"Itu mobil saya pribadi, saya pinjamkan sebentar. Jadi dia takut saya akan pulang dari jakarta, melihat kaca spion pecah.
Makanya dia minta bantuan teman abangnya, bang tolong bantulah ngomong ke orangtua Adit, supaya ganti kaca spion," kata Elvi.
Dikatakan Elvi, berdasarkan informasi dari kawan-kawan Aditya, saat Ken tiba, pintu pagar sudah terbuka sebagian.
Mereka juga mengucap assalamualaikum dan tidak lama kemudian keluar abangnya Aditya.
"Abang Aditya marah-marah. Kenapa datang malam-malam, mau buat ribut.
Mereka bilang tidak buat ribut, cuma mau minta ganti kaca spion," katanya.
TIdak berapa lama Achiruddin keluar karena merasa tidak nyaman.
"Baru pak achiruddin meneriaki, masuk ke dalam, ambil senjata laris panjang. Raja itu mengikuti arahan Pak Achiruddin mengambil senjata laras panjang," katanya.
"TIdak berapa lama, Aditya keluar ke rumah langsung menendang anak saya.
Di situ posisi pak Achiruddin. ada abangnya Aditya, ada teman-temannya Aditya juga.
"Baru diikuti 2 meter, senjata mengarah ke ken sama ke kawan-kawannya ken. Dalam posisi ditodong," terangnya.
Elvi memastikan, tidak mungkin Ken berani menantang duel saat itu.
"Untuk seorang anak umur 20 tahunan, tidak akan berani berduel di rumah bapak AKBP Achiruddin, itu polisi.
Saya aja yang tua aja takut, sama polisi, apalagi anak kecil," katanya.
Elvi juga mempertanyakan kalau itu memang berduel, kenapa ditontoh bapak dan abangnya.
"Kalau saya lihat itu saya setres, diantukkan kepala anak saya ke lantia, lantai berdarah, Bagaimana dipijak kepala anak saya," tukas Elvi sambil menangis.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.